BandungBergerak.id - Pandemi Covid-19 memukul roda perekonomian di Kota Bandung. Pada 2020 laju pertumbuhan ekonomi melambat hingga minus 2,28 persen. Banyak lapangan kerja 

Dengan banyaknya lapangan usaha yang anjlok, tentu saja hal ini berpengaruh pada iklim pasar kerja di Kota Bandung. Banyak para pekerja yang akhirnya menganggur akibat perusahaan merasa berat untuk membayar karyawannya di masa-masa pandemi.

Merujuk data penduduk berdasarkan pekerjaan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, diketahui bahwa pada 2020 jumlah penduduk yang tidak memiliki pekerjaan atau belum bekerja berada di urutan ketiga terbanyak, yakni sejumlah 469.067 orang.

Di urutan pertama, ada kelompok pelajar dan mahasiswa yang jumlahnya mencapai 544.30 orang, disusul kelompok pekerjaan "Mengurus Rumah Tangga" sejumlah 524.202 orang.

Data juga menunjukkan bahwa jumlah tenaga medis di Kota Bandung sangatlah sedikit, yakni 7.926 orang saja. Tidak mengherankan jika di tengah pandemi yang berlarut-larut seperti sekarang ini, layanan kesehatan bagi masyarakat terkendala. Salah satu tanggapan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung adalah dengan merekrut para tenaga medis untuk ditempatkan di puskesmas-puskesmas sebagai garda terdepan menghadapi Covid-19. 

Sementara itu, diketahui jenis pekerjaan yang paling sedikit dilakoni warga Kota Bandung ada di bidang pertanian (1.319 orang) dan nelayan (43 orang).