Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kota Bandung per 18 Juli 2021

Dari total 2.036 unit tempat tidur Covid-19 di 20 rumah sakit Kota Bandung, tersisa 303 unit tempat tidur berstatus kosong yang bisa dimanfaatkan warga.

Penulis Sarah Ashilah18 Juli 2021

BandungBergerak.id - Pagebluk yang masih jauh dari reda berimbas ke ketersediaan tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. Dalam beberapa pekan terakhir, akibat lonjakan jumlah kasus positif harian, tingkat keterisian tempat tidur Covid-19 terus meninggi.

Merujuk Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) Kementerian Kesehatan, diakses Minggu (18/7/2021) pukul 10.00 WIB, saat ini ada 20 rumah sakit yang menyiapkan tempat tidur khusus bagi pasien Covid-19 di Kota Bandung. Dari total 2.036 unit tempat tidur Covid-19, tersisa 303 unit tempat tidur berstatus kosong yang bisa dimanfaatkan warga.

Di Rumah Sakit Umum Hermina Arcamanik, tersedia 3 unit tempat tidur di IGD dan 26 di ruangan Isolasi Tekanan Negatif. Saat dikonfirmasi BandungBergerak.id, pihak rumah sakit membenarkan keberadaan tempat tidur kosong tersebut untuk saat ini.

Namun meski tersedia 26 tempat tidur Covid-19 kosong, pasien Covid-19 harus melalui tahap screening di IGD terlebih dahulu. Jika ketersediaan tempat tidur IGD penuh, pasien harus mengantre sebelum bisa mengisi ruang isolasi.

Alur serupa ditemui di rumah sakit lainnya. Hal yang perlu diperhatikan warga ketika mengecek ketersediaan tempat tidur Covid-19 lewat Siranap adalah mengecek juga ketersediaan tempat tidur di IGD, bukan hanya tempat tidur di ruang isolasi.

Informasi ketersediaan tempat tidur Covid-19 merupakan data dinamis yang terus berubah sepanjang waktu. Kondisi terkininya bisa dicek warga di situs resmi Sinarap Kemenkes di http://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/.

Warga dapat memperoleh informasi dan layanan terkait Covid-19 dengan menghubungi nomor pusat panggilan (call center) yang sudah disediakan pemerintah di 119 dan 112. Ketika wabah masih jauh dari reda, semua pihak diajak untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Editor: Redaksi