BandungBergerak.id – Fikom Unisba dan Tular Nalar Mafindo menyelenggarakan pelatihan sekolah kebangsaan yang khusus membidik siswa SMA kelas tiga yang sebagian besar menjadi pemilih pemula pada pemilu 2024. SMA Negeri 2 Sumedang menjadi tempat pertama penyelenggaraan sekolah kebangsaan yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kesiapan pemilih pemula menghadapi pemilu.

“Pemilu yang semakin dekat akan memicu beragam berita hoaks beredar dimasyarakat, dan pemilih pemula adalah kelompok yang rentan untuk tertepa berita hoaks, maka Tular Nalar sejak tahun lalu menyiapkan ‘amunisi’ berupa materi literasi digital dan dikemas melalui pelatihan micro teaching yang seru dilakukan oleh anak-anak muda,” demikian dikutip dari siaran pers Tular Nalar yang diterima BandungBergerak.id, 29 Oktober 2023.

Penyelenggaraan Sekolah Kebangsaan di SMA Negeri 2 Sumedang berlangsung Jumat, 27 Oktober 2023, sekaligus  menjadi bagian kegiatan PKM dalam rangkaian Milad Universitas Islam Bandung ke-65. Peserta menerima pelatihan literasi digital dalam Program Tular Nalar Mafindo dengan pembelajaran utama yang bertujuan meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks.

“Diharapkan melalui pelatihan ini dapat menumbuhkan kesadaran dan kesiapan para pemilih pemula dalam menghadapi pemilu yang akan datang. Sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan dalam menangkal berbagai hoaks yang tumbuh subur menjelang Pemilu,” dikutip dari keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Jawa Barat Lumbung Suara Pemilu 2024, Jumlah Pemilih Terbanyak Kabupaten Bogor
Partai-partai Baru Berhaluan Kanan Berebut Calon Pemilih di Bandung Raya
Calon Pemilih Muda Rentan Menjadi Sasaran Hoaks Politik

Pelatihan dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masingnya ditemani saut fasilitator. Pelatihan dimulai dengan mengisi pre-test terkait materi, dan dilanjutkan dengan materi tentang demokrasi dan pemilu. Pemberian materi diselingi gim Distorsi Informasi sebagai media kreatif pengenalan berita hoaks. Di akhir pelatihan, seluruh peserta mengisi lembar refleksi mengenai materi yang didapat sebagai penguatan pemahaman siswa.

Mezaluna (18 tahun), salah satu peserta pelatihan menilai materi yang diberikan menarik dan penting. “Kami belajar tentang demokrasi dan pemilu yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Selain itu, informasi di luaran sana banyak sekali yang palsu. Jadi, jangan percaya (begitu saja) dengan informasi yang ada di luaran sana,” kata dia, dikutip dari keterangannya.

Hal yang sama dirasakan peserta lainnya. Helmi, 17 tahun, mengatakan, materi pelatihan membuka wawasannya. “Banyak informasi yang didapatkan seperti belajar pemilu, demokrasi, dan hoaks. Nanti (saya) akan memilih saat pemilu karena sudah berusia 17 tahun,” kata dia, dikutip dari keterangannya.

Pelatihan literasi digital mengenai demokrasi, pemilu, serta pengenalan mengenai seluk beluk informasi hoaks diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat, terutama anak-anak muda yang akan menjadi pemilih pemula agar tidak terjebak pada berbagai informasi yang salah terkait pelaksanaan pemilu.

Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sumedang, Suhara Sudrajat mengatakan, pelatihan ini penting bagi siswa kelas tiga yang akan menjadi pemilih pemula dalam Pemilu 2024 nanti. “Acara ini sangat bermanfaat bagi para siswa kelas tiga dalam menyambut pemilu. Kami sangat menyambut baik dan semoga kegiatan ini dapat berlanjut di masa yang akan datang,” kata dia, dalam keterangannya.

KPU telan mengumumkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi daftar pemilih tetap di Gedung KPU, pada Minggu, 2, Juli 2023. Pemilih pemula yang seluruhnya adalah anak muda menjadi kelompok pemilih yang baru pertama kali memilih pada Pemilu 2024. 

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca lebih lanjut isu-isu Pemilu 2024 di BandungBergerak.id