BandungBergerak.id – Wisata kekinian di kawasan Lembang  sekarang semakin menjamur. Namun tahukah kalian bahwa salah satu dari tempat wisata tersebut dahulu merupakan sebuah tempat penuh kenangan bagi warga asli Lembang tempo dulu.

Mungkin para warga akan sangat familiar dengan kawasa wisata terpadu Floating Market Lembang, sebuah kawasan wisata yang menawarkan rekreasi keluarga dengan menyuguhkan pemandangan danau yang indah, ditambah dengan sajian berbagai kuliner khas Lembang yang dikemas menjadi sangat kekinian. Kawasan Floating Market Lembang dahulu dikenal dengan sebutan Situ Umar, sebuah situ yang telah ada sejak jaman kolonial.

Situ Umar

Kawasan situ dikelola oleh seorang tokoh masyarakat Lembang yang terkenal santun dan sangat agamis bernama Mama Umar. Mama Umar ini adalah salah  satu kerabat  Mama Adiwarta yang merupakan orang pribumi kepercayaan Ursone bersaudara.

Terkadang Mama Umar dan Mana Adiwarta sering memanggil tuan Blommestein dengan sebutan juragan Sepuh, memanggil Ursone bersaudara dengan sebutan juragan Anom dan memanggil Pino Ursone dengan sebutan juragan Kecil.

Kawasan situ Umar adalah kawasan yang indah, selain dipakai untuk memancing , juga dipakai untuk berwisata rakit dan perahu kecil. Ketika Jepang membombardir Lembang di awal Maret 1942, kawasan situ Umar terkena bom yang menjadikan diameter situ semakin melebar. Sejak Desember 2012 kawasan Situ Umar bertrasformasi menjadi kawasan wisata Floating market lembang.

Tak banyak orang yang tau bahwa situ terbesar di Lembang dalah situ PPI, yang lokasinya bersebelahan  dengan situ Umar. Namun nasib situ PPI tidak sebaik situ Umar, nasibnya sama dengan situ Aksan di Bandung.

Tahun 1999 awal Situ PPI menjadi kawasan pemukiman yang semakin padat hingga sekarang. PPI adalah kepanjangan dari Persatuan Pedagang Ikan, karena Lembang tempo dulu adalah pemasok ikan air tawar besar ke kawasan Bandung.

*Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain tentang Sejarah Lembang