Menurunnya Keanekaragaman Pangan Tradisional

PENULIS
Johan Iskandar
Di dalam membuat keberagaman pangan lokal, penduduk perdesaan menciptakan suatu sistem biokultural, yakni praktik budaya lokal membuat aneka ragam penganan lokal.
PELAJAR BERSUARA: Kritik Seksis pada Politisi Perempuan dan Pelanggengan Budaya Patriarki

Penulis
Nayla Wulandari
Kita luput menyadari kondisi objektif bahwa hari ini perempuan masih menjadi kelompok rentan dan korban mutlak masyarakat yang masih patriarkal.
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #92: Menunggu Janji Fasilitas Olahraga di Cicalengka

Penulis
Andrian Maldini Yudha
Pemerintah Kabupaten Bandung berencana membangun fasilitas olahraga di Cicalengka tahun 2025. Hingga kini tak pernah ada kabarnya.
MALIPIR #39: Pacul dan Kerbau

Penulis
Hawe Setiawan
Munding (kerbau) bagi kaum tani bukan semata-mata alat produksi. Munding juga bahkan jadi semacam anggota keluarga.
Koesroyo dan Teman Netra: Mereka yang Kerap Terlupakan

Penulis
Samuel Krisna Surya Hanggara
Perayaan Koesroyo: Last Man Standing di Bandung adalah apresiasi bagi sosok Koesroyo dan teman-teman netra yang kerap terlupakan.
CATATAN DARI MEDIA CETAK LAWAS #17: Jejak 215 Tahun Bandung dalam Lembaran Koran Lawas

Penulis
Kin Sanubary
Pameran Milestone Kota Bandung 215 di Museum Kota Bandung menyajikan koleksi surat kabar dan majalah di masa kolonial hingga era kemerdekaan yang mewarnai Bandung.
POLEMIK DATA RISET SEJARAH LEMBANG #3: Misteri Makam di Tengah Kebun Percobaan

Penulis
Malia Nur Alifa
Satu-satunya makam Belanda berada di tengah-tengah kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman dan Sayuran di Lembang. Warga setempat menyebut makam Tuan Stet.
Meme Bahlil dan Jerat Pidana

Penulis
Cecep Burdansyah
Beberapa akun sosial media yang memuat dan menyebarkan meme Bahlil dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan pasal tuduhan pencemaran nama baik dan UU ITE.
Kabar Lelang Panas Bumi dari Gunung Lawu: Negara, Energi, dan Gunung yang Dikhianati

Penulis
Taufik Nurdin
Negara sedang mengulangi kesalahan lama: menukar keseimbangan alam dengan kepentingan investasi.
MAHASISWA BERSUARA: Kenapa Hukum di Indonesia Buruk?

Penulis
Haris Wahyudin
Hukum sudah tidak berpihak lagi pada masyarakat, melainkan digunakan untuk mempertahankan status quo dan membungkam kritik yang mengancam kepentingan elite.









