Album Dalam Dinamika: Musik, Kehidupan, dan Perubahan Tiga Manusia Urban
PENULIS
Dimas Sopian Pratama
Perunggu di album terbarunya, Dalam Dinamika, menanggalkan identitas lama sebagai band “pulang kantor”. Memotret manusia urban dengan segala tarik-ulurnya.
CERITA GURU: Lembur Membatik

Penulis
Laila Nursaliha
Lomba membatik untuk anak digelar serentak di Hari Batik. Anak-anak hanya mewarnai, sisanya, guru yang membereskan hingga menjadi kain batik.
MAHASISWA BERSUARA: Membaca adalah Jalan Makrifat Kita!

Penulis
Rizqy Saiful Amar
Omong kosong mencerdaskan kehidupan bangsa kalau masyarakat saja tidak boleh membaca.
Generasi Muda dan Upaya Melawan Krisis Iklim

Penulis
Wahyu Eka Styawan
Generasi muda berada di garis depan menghadapi krisis iklim. Kelompok paling rentan, sekaligus paling berpotensi mendorong perubahan untuk menghentikan krisis iklim.
Pendidikan yang Tersandera Politik dan Ekonomi

Penulis
Insan Faisal Ibrahim
Pendidikan adalah fondasi masa depan bangsa. Jika fondasi ini rapuh karena dijadikan alat politik dan mesin uang, maka masa depan itu sendiri akan goyah.
Isu Lingkungan, Anak Tiri Aktivisme Publik

Penulis
Ahmad Ahsani Taqwiim
Di tengah ramainya perbincangan mengenai demonstrasi melawan kezaliman penyelenggara negara, isu lingkungan terpinggirkan.
Membaca Represi dan Konsesi Melalui Tilly dan Tarrow, Cara Kekuasaan Mengelola Protes

Penulis
Rio
Setiap janji reformasi harus dilihat sebagai kemungkinan konsesi, setiap tindakan represi harus dipahami sebagai bagian dari skema mempertahankan legitimasi.
Membayangkan Lupus

Penulis
Yogi Esa Sukma Nugraha
Saya menduga Lupus bakal bersuara. Tanpa ragu. Tanpa khawatir keliru. Tanpa takut kekuasaan yang semena-mena.
MALIPIR #36: Pengalaman Membaca

Penulis
Hawe Setiawan
Jika membaca diibaratkan dialog, buku yang kita baca tidak ubahnya dengan teman dialog yang asyik, tidak baperan, dan kata-katanya menggugah nalar dan rasa.
Buku di antara Stigma dan Satir Kekuasaan

Penulis
Geril Dwira
Ironi terbesar dari kasus penyitaan buku di Indonesia adalah bagaimana pihak penguasa menjadikan benda paling sunyi –buku, sebagai alat bukti kejahatan.
