AKU DAN BUKU-BUKU PRAM #14: Mengapa Harus Kartini

PENULIS
Aldy Istanzia Wiguna
Kartini dan Pramoedya Ananta Toer adalah prosa perlawanan itu sendiri. Keduanya melawan dengan kertas dan pena.
CERITA GURU: Ketika Haruki Murakami Membongkar “Neraka” Pendidikan Jepang

Penulis
Laila Nursaliha
Kritik Murakami tentang pendidikan Jepang, memberikan gambaran bahwa pendidikan perlu memanusiakan manusia bukan hanya sekedar untuk membantu kemajuan sebuah negara.
Melukis Kedamaian di Atas Kanvas Kesabaran

Penulis
Salsabiil Firdaus
Ramadan adalah waktu yang memberi kita kesempatan untuk menata ulang hidup kita, untuk memperbaiki diri dan membangun kebiasaan yang lebih baik.
Ruwatan Ageung Gunung Manglayang untuk Membersihkan Alam, Membersihkan Diri

Penulis
Oscar Yasunari S.S., M.M.
Ruwatan Gunung Manglayang merupakan kearifan lokal yang sudah mentradisi pada masyarakat sekitar Gunung Manglayang untuk menjaga kesucian diri sendiri dan alam.
Pergi sebagai Buruh Pemetik Teh, Pulang sebagai Buruh Domestik

Penulis
Yusuf Septian
Buruh perempuan pemetik teh harus memikul beban ganda, menjadi pencari nafkah sekaligus buruh domestik. Namun mereka tetap terpinggirkan karena mereka perempuan.
Alam yang Dirusak, Bencana yang Dituai

Penulis
Didin Tulus
Alam telah memberi tanda-tanda, tinggal bagaimana kita meresponsnya. Akankah kita terus abai dan menunggu bencana berikutnya?
CERITA GURU: Mendidik Jiwa

Penulis
Laila Nursaliha
Perubahan-perubahan zaman hanya akan mengubah cara dan objek garapan bukan mengubah tujuan pendidikan sendiri untuk melahirkan manusia yang beradab.
Menilik Akar Budaya Korup di Indonesia

Penulis
Naufal Tri Hutama
Budaya korupsi di Indonesia sebenarnya memiliki akar sejarah yang panjang. Dimulai sejak masa kolonial Belanda.
Napak Tilas Lakon Wayang dalam Festival Musik Payday Fest 2025

Penulis
Laurentius Setyo Aditia
Menyatukan lakon wayang kulit dan wayang golek dari dalang Batara Sena Sunandar Sunarya memuncaki Payday Fest 2025 yang menutup rangkaian Dies Natalis ke-70 Unpar.
AKU DAN BUKU-BUKU PRAM #13: Tentang Keberanian untuk Menentukan Sikap

Penulis
Bawana Helga Firmansyah
Membaca Pram seperti menggali diri kita yang hilang, yang tertimbun oleh rasa takut yang kita tumpuk setiap hari oleh rutinitas dan kerumunan-kerumunan digital.
