PAYUNG HITAM #64: September Hitam, Luka yang Tak Pernah Dikubur

PENULIS
Chan
September Hitam bukan hanya peringatan. Ia adalah pernyataan bahwa negara ini gagal merawat keadilan.
CERITA GURU: Kemelut di Atas Nampan Makan Bergizi Gratis

Penulis
Laila Nursaliha
Sementara siswa bergulat dengan kejutan rasa, guru menghadapi tantangan tak kalah rumit: mengawasi Makan Bergizi Gratis menjadi beban tambahan yang tak terduga.
Kain Kasang Tukang #4: Praktik Menenun dalam Naskah Kuno

Penulis
Merrina Listiandari
Tidak hanya dalam dongeng-dongeng Sunda, praktik menenun yang erat hubungannya antara manusia dengan Tuhannya dijelaskan dalam naskah kuno.
Mulung Tanjung #9: Berbahasa Sunda tidak Harus jadi Cameuh
Penulis
Ernawatie Sutarna
Kesalahan penulisan bahasa Sunda sudah sering terjadi termasuk di instansi-instansi pemerintah di Jawa Barat. Wilujeng, bukan wilujeung.
MALIPIR #32: Jalan Pustaka

Penulis
Hawe Setiawan
Sebagai anak bengal yang tidak pernah masuk pesantren, saya merasa telah mendapat jalan yang aneh ke pesantren. Itulah jalan pustaka.
CATATAN DARI MEDIA CETAK LAWAS #10: Jejak Koran Salemba, Suara Kritis dari Kampus Universitas Indonesia

Penulis
Kin Sanubary
Jejak koran Salemba membuktikan bahwa pers mahasiswa bukan sekadar catatan internal kampus, melainkan bagian dari sejarah perlawanan intelektual terhadap kekuasaan.
TELUSUR SEJARAH LEMBANG: Kisah Orang Afrika Selatan di Lembang #2: Bandoengsche Melk Centrale

Penulis
Malia Nur Alifa
Semua peternakan, terutama yang berada di utara Bandung, memutuskan untuk mendirikan koperasi susu dengan nama Bandoengsche Melk Centrale (BMC).
PAYUNG HITAM #63: Kekacauan yang Kita Warisi

Penulis
Chan
Kita seakan hidup dalam lingkaran yang sama: luka lama tak pernah disembuhkan, sementara luka baru terus diciptakan.
CERITA GURU: Sisa Bekal Makanan

Penulis
Laila Nursaliha
Mengenalkan dan membiasakan anak mengonsumsi makanan sehat masih menjadi tantangan besar bagi guru dan orang tua.
MULUNG TANJUNG #8: Upaya Menjaga Umur Panjang Bahasa Daerah dengan Fiksi Mini Sunda
Penulis
Ernawatie Sutarna
Fiksi mini Sunda sama redupnya dengan fiksi mini Indonesia. Di kalangan pegiat sastra Sunda muncul kekhawatiran punahnya pengguna bahasa daerah.
