-
Penulis
Bob Anwar
Penonton menyaksikan konser dengan gawai di Bandung, Selasa (5/10/2021). Gawai maupun media sosial menjadi kebutuhan bagi masyarakat. (Ahmad Abdul Mugits Burhanudin/BandungBergerak.id)CATATAN SI BOB #7: Bersama Mantan Pianis Klasik di Los Cihapit
PENULIS Bob Anwar 22 Januari 2025
Mungkin inilah ironi terbesar generasi kita: di tengah konektivitas yang tak terbatas, kita justru kehilangan koneksi paling esensial.
CATATAN SI BOB #6: Peter yang Menulis Tanpa Mengalami
Penulis Bob Anwar7 Januari 2025
Peter masih menulis. Tentang hutan yang tak pernah ia kunjungi. Tentang sungai yang tak pernah ia selami. Tentang penderitaan yang tak pernah ia rasakan.
CATATAN SI BOB #5: Tentang Panggung Ketiga
Penulis Bob Anwar19 Desember 2024
Ketika kualitas diukur dari ukuran "font" di poster, ketika eksistensi bergantung pada jumlah "instastory", musik hanyalah formalitas.
CATATAN SI BOB #4: Hujan, Metafora, dan Kerang yang Kosong
Penulis Bob Anwar11 Desember 2024
Seamus teringat bagaimana dulu musik indie adalah tentang mencari suara sendiri, bukan tentang meniru suara orang lain yang sedang meniru suara orang lain lagi.
CATATAN SI BOB #3: Dari Reguleran ke Idealisme
Penulis Bob Anwar6 Desember 2024
Kapitalisme telah menciptakan dikotomi palsu: sukses dengan musik karya sendiri, atau selamat dengan menghibur orang lain. Seolah tak ada ruang di antara keduanya.
CATATAN SI BOB #2: Sebulan Setelah Sarjana Sastra Wisuda
Penulis Bob Anwar26 November 2024
Mungkin setiap generasi perlu menemukan sendiri bahwa cinta pada sastra tidak otomatis bisa membayar tagihan listrik.
CATATAN SI BOB #1: Ketika Seorang Setengah Aktivis Setengah Religius Ingin Bikin Lagu yang Bagus
Penulis Bob Anwar19 November 2024
Lagu yang bagus bukanlah yang paling lantang menyuarakan kritik atau yang paling merdu melantunkan pujian.