Suasana luapan air sungai di kawasan kebun teh dan permukiman warga di Pangalengan, Kabupaten Bandung. (Foto: Taufiq Rizky Kawitan)

Banjir di Pangalengan, Penggundulan Kebun Teh, dan Mengapa Kita Butuh Uang


Kita sudah terlalu lama hidup dalam sistem yang membuat kita lupa bahwa manusia pernah dan mungkin bisa hidup lagi tanpa berlutut pada uang.


Ketika Alam Enggan Bersahabat dengan Kita, Saatnya Mengingat Percakapan yang Terlupakan

Penulis

Mang Sawal


Bencana alam hari ini adalah kegagalan kolektif kita untuk mendengar, memahami, dan menjawab informasi dari karakteristik biofisik dari ruang hidup yang kita huni.

Lagu Goong Renteng Embah Bandong dan Sejarah Sesar Lembang


Lagu-lagu gamelan Goong Renteng Embah Bandong milik situs Bumi Alit Kabuyutan menyajikan pengetahuan lokal masyarakat terkait sejarah terbentuknya Sesar Lembang.

Kampung Pelangi 200: Antara Pariwisata, Politik Wali Kota, dan Kerentanan Warga


Proses revitalisasi kampung kota seharusnya bukan sekadar mempercantik tampilan demi pariwisata dan mengabaikan kerentanan warga dan lingkungan.

MAHASISWA BERSUARA: Nyeker, Simbol Kesatuan Manusia dan Alam di Tengah Modernitas


Telapak kaki yang bersentuhan secara langsung pada tanah merupakan simbolisasi bahwa manusia merupakan bagian dari alam dan alam merupakan bagian dari diri manusia.

Wajah-wajah Bandung yang Hilang: Mengapa Konferensi Asia Afrika 1955 Membutuhkan Rekognisi Penuh


Dari kisah yang disebut di jalan dan di Museum Asia-Afrika, delegasi dari Afrika tidak disebutkan, berjarak, tak bergambar, dan tak terdaftar.

MAHASISWA BERSUARA: Suara yang Dibungkam, Tragedi Pembangunan Kota demi Kepentingan Elite


Pembangunan kota harus didasarkan pada prinsip keadilan spasial dan hak asasi manusia.

Terkikisnya Keanekaragaman Hayati yang Mengancam Ketahanan Pangan di Perdesaan

Penulis

Johan Iskandar


Punahnya satu jenis tumbuhan dapat menyebabkan punahnya pula pengetahuan lokal atau pengetahuan ekologi tradisional dan praktik budaya yang menyertainya

Dilema Hadiah dari Siswa di Momen Hari Guru


Hari Guru harus kembali kepada makna dasarnya. Hari untuk mencintai guru. Hari untuk menghormati guru.

Rentenir, Eksklusi Orang-orang dekat, dan Geliat Baru Koperasi

Penulis

Rusman Nurjaman


Kehadiran rentenir memunculkan sejumlah paradoks. Kemandirian dan kepercayaan diri masyarakat, serta praktik solidaritas akar rumput, kian memudar.

Lihat Semua
image
//