Ilustrasi. Jalan panjang memperjuangkan kebebasan pers di Indonesia, 2023. (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak.id)

Jurnalisme dan Gerakan Rakyat, Seharusnya Berjalan Bersama


Kebebasan pers yang saat ini masih kita pegang harus kita rawat dan diperkuat bukan malah dilemahkan.


MAHASISWA BERSUARA: Demokrasi yang Mundur, Saat Kekuasaan Kembali ke Laras Senjata


Pengesahan Revisi Undang-undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) adalah deklarasi bahwa prinsip supremasi sipil yang menjadi fondasi demokrasi kita telah dilemah

Jurnalis Foto Memotret itu Tidak Sebatas Liputan


Ancaman terhadap jurnalis sudah menjadi rahasia umum hari ini.

Kapan Jomlo Bisa Bahagia?


Ingat, jomlo itu fase, bukan status permanen. Manfaatkan masa jomblo untuk belajar, berkarier, dan memperluas jaringan sosial.

RUU TNI dengan Bayang-bayang Dwifungsi di Panggung Demokrasi


Supremasi sipil pelan-pelan digembosi oleh dalih keamanan dan efektivitas, dua kata yang dulu juga sering diucapkan Orde Baru setiap kali hendak menggilas oposisi.

MAHASISWA BERSUARA: Mengapa Trial by The Press Berbahaya Bagi Integritas Sistem Peradilan Pidana?


Pengaruh media dapat menciptakan tekanan. Pemberitaan yang terus menerus dapat menarik opini masyarakat.

Karena Kita Warga Republik maka Kedaulatan di Tangan Rakyat


Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh UU TNI bukan hanya soal kebijakan militer semata, melainkan juga soal siapa yang seharusnya memegang kendali di republik.

MAHASISWA BERSUARA: Tempat Ibadah sebagai Alat Pembebasan

Penulis

Raihan Muhammad


Tempat ibadah memiliki potensi besar sebagai alat pembebasan untuk membangun kesadaran sosial, menegakkan keadilan, dan memperjuangkan hak-hak yang termarginalkan.

Sesungguhnya Negara adalah Perusak dan Perampas Hubungan Asmara

Penulis

Bintang Prakasa


Kesalahan negara tak hanya berhenti dalam kejomloan saja melainkan dalam tahap pendekatan, pacaran, hingga kandasnya satu hubungan.

RUU TNI, Penguatan Citra Mesianistis Militer, dan Kenapa Kita Harus Menolaknya

Penulis

Valeri Jehanu


Pemimpin otokratik menggunakan legalitas sebagai topeng untuk membangun kekuasaan yang lebih terkonsentrasi.

Lihat Semua
//