-

Penulis
Arfi Pandu Dinata
Ilustrasi intoleransi dan diskriminasi. Indonesia sebagai negara bhineka (beragam) belum terhindar dari praktik-praktik intoleransi dan diskriminasi terkait kebebasan beragama berkeyakinan. (Ilustrator: Bawana Helga Firmansyah/BandungBergerak)Abangan, Tragedi 1965, dan Sejarah Luka di Indonesia
PENULIS Arfi Pandu Dinata 13 Oktober 2025
Abangan kepalang disalahpahami sebagai rakyat yang agamanya samar-samar. Ia menjadi tugu pengingat bahwa agama yang luhur tidak pernah lahir di ruang yang hampa.
Lihat SemuaTata Ruang Kolonial, Mewarisi Mental Pluralisme Agama di Bandung
Penulis Arfi Pandu Dinata19 September 2025
Ketimpangan sosial yang tampak pada pembagian urban-rural yang asimetris, mencerminkan bahwa tata kelola keberagaman di Bandung masih setia pada penjajahan.
Dari Gerobak Tukang Putu Kita Belajar tentang Budaya Rakyat
Penulis Arfi Pandu Dinata9 Agustus 2025
Gerobak tukang putu dan pedagang keliling lainnya telah menjadi bagian dari penjaga memori kita tentang nilai hidup yang sulit dicari di ruang-ruang formal.
Kapitalisme Budaya (Bukan) Soal Sesajen Saja
Penulis Arfi Pandu Dinata10 Juni 2025
Sesajen menegaskan bahwa eksistensi yang antroposentrisme itu gugur, penghormatan pada alam bukan basa-basi.
Ijeum Basa Warga Penghayat, Melihat Kompleksitas Cara Beragama Kita
Penulis Arfi Pandu Dinata23 Mei 2025
Justru di akar rumputlah warga mengidupi cara beragama yang autentik dan penuh inovasi. Salah satunya lewat penggunaan bahasa.
Anak Kabupaten, Ejekan, dan Masalah Kelas di Bandung
Penulis Arfi Pandu Dinata5 Februari 2025
Semangat Bandung sebagai Ibu Kota Asia Afrika telah mengalami degradasi yang signifikan. Persepsi tata kota dan kewilayahannya masih berpijak pada segregasi kelas.






