• Penulis

    Yogi Esa Sukma Nugraha

Pengunjung mengamati peninggalan sejarah di Museum Konferensi Asia Afrika. (Foto: Yogi Esa Sukma Nugraha)

CERITA GURU: Menggali Ibrah di Museum Konferensi Asia Afrika

PENULIS Yogi Esa Sukma Nugraha 17 Oktober 2025

Konferensi Asia Afrika menjadi pengingat untuk merasa percaya diri sebab sejarah bukan milik negara adidaya, tapi juga semua rakyat yang mengalami penindasan.

Membayangkan Lupus

Penulis Yogi Esa Sukma Nugraha6 Oktober 2025

Saya menduga Lupus bakal bersuara. Tanpa ragu. Tanpa khawatir keliru. Tanpa takut kekuasaan yang semena-mena.

CERITA GURU: Surat untuk Anak-anak

Penulis Yogi Esa Sukma Nugraha17 September 2025

Setiap zaman memiliki ujiannya sendiri, dan kalian sebagai generasi muda, sedang menghadapi tantangan yang tidak kalah rumit di era ini.

RESENSI BUKU: Upaya Memahami Peran Siauw Giok Tjhan dan Baperki

Penulis Yogi Esa Sukma Nugraha24 Agustus 2025

Lebih dari sekadar sejarah, buku ini merekam bentuk pergulatan eksistensial yang mengajak pembaca untuk merefleksikan soal identitas, keragaman, dan keadilan.

CROSS BOYS DI BANDUNG ERA 1950-AN #3: Dampaknya terhadap Keseharian Masyarakat

Penulis Yogi Esa Sukma Nugraha21 Agustus 2025

Fenomena Cross Boys memuculkan keresahan masyarakat, kecaman otoritas, dan upaya mengarahkan pemuda ke arah yang dianggap lebih benar. Kompleks.

CROSS BOYS DI BANDUNG ERA 1950-an #2: Bukan Melulu Kriminal

Penulis Yogi Esa Sukma Nugraha17 Agustus 2025

Tidak tepat juga ketika sebagian media dan sejumlah otoritas cenderung menggeneralisasi semua Cross Boys sebagai kriminal. Sebagian sekadar urusan gaya.

CROSS BOYS DI BANDUNG ERA 1950-an #1: Asal-usul dan Faktor Kemunculannya

Penulis Yogi Esa Sukma Nugraha16 Agustus 2025

Penamaan Cross Boys merupakan salah satu langkah untuk memencilkan perilaku anak-anak muda yang berbuat menyimpang, dan kerap mengganggu ketertiban.

Yang Tidak Dibicarakan Timothy Ronald Soal VOC dan Budaya Korupsi

Penulis Yogi Esa Sukma Nugraha15 Juli 2025

Pernyataan Timothy Ronald jelas keliru dengan mereduksi kolonialisme menjadi transaksi bisnis, mengabaikan penindasan terhadap rakyat kecil.

RESENSI BUKU: Membaca (Kembali) G30S dari Tilikan Siauw Giok Tjhan

Penulis Yogi Esa Sukma Nugraha13 Juli 2025

Buku G30S dan Kejahatan Negara karya tokoh Baperki, Siauw Giok Tjhan, menawarkan perspektif yang tajam, analitis, dan berani pada peristiwa 30 September 1965.

Jejak Delegasi Seniman Jawa Barat di Festival Pemuda dan Pelajar Sedunia 1957

Penulis Yogi Esa Sukma Nugraha14 Juni 2025

Bagi republik yang belum lama berdiri, keikutsertaan di Festival ini juga selaras dengan visi pemimpinnya tentang “dunia baru” yang menolak hegemoni dua blok besar.

Lihat Semua
image
//