-
Penulis
Hawe Setiawan
Membaca buku bukan kejahatan. (Ilustrasi: Bawana Helga Firmansyah/BandungBergerak)MALIPIR #35: Buku itu Kamu Pinjam?
PENULIS Hawe Setiawan 29 September 2025
Sesungguhnya, ketika buku-buku disita, para pecinta buku layak tersinggung. Sebab, membaca buku adalah perbuatan baik, bukan kejahatan.
MALIPIR #34: Esai di Jalan
Penulis Hawe Setiawan22 September 2025
Memang sebaiknya begitu dong: karyamu harus lebih besar daripada sosokmu.
MALIPIR #33: Buku yang Disita Polisi
Penulis Hawe Setiawan14 September 2025
Saya hanya tahu bahwa jalan terbaik menghadapi buku adalah membacanya, dan kalau sempat, berbagi pengalaman membaca dengan sesama pembaca.
MALIPIR #32: Jalan Pustaka
Penulis Hawe Setiawan7 September 2025
Sebagai anak bengal yang tidak pernah masuk pesantren, saya merasa telah mendapat jalan yang aneh ke pesantren. Itulah jalan pustaka.
MALIPIR #31: Hagiografi di tengah Amuk
Penulis Hawe Setiawan1 September 2025
Jika biografi ditulis apa adanya, hagiografi ditulis ada apanya. Dengan kata lain, hagiografi adalah sejenis biografi yang diidealisasi.
MALIPIR #30: Sebelum Dipenggal Waktu
Penulis Hawe Setiawan24 Agustus 2025
Puisi keagamaan Matdon tidak selalu disuarakan dengan kata-kata langitan. Sering ia mengandalkan idiom dari hidup sehari-hari.
MALIPIR #29: Cerita Proklamasi dari Sebelah Kiri
Penulis Hawe Setiawan17 Agustus 2025
Ketimbang disebut kenangan, buku ini kiranya lebih tepat disebut catatan kesaksian yang di dalamnya terkandung pula semacam evaluasi gerakan.
MALIPIR #28: Belajar Membaca kepada Penulis Esai
Penulis Hawe Setiawan10 Agustus 2025
Esai seperti yang ditulis oleh Montaigne bertolak dari pengalaman membaca.
MALIPIR #27: Bacaan Tak Ada Ujung
Penulis Hawe Setiawan2 Agustus 2025
Tidak semua buku yang telah selesai dibaca kita lupakan. Ada buku-buku tertentu yang sudah lama menemani kita dan kita baca lagi dari waktu ke waktu.
MALIPIR #26: Membaca Drama
Penulis Hawe Setiawan26 Juli 2025
Kalaupun produksi teater di kota saya masih mahal dan langka, membaca drama saya butuhkan buat melihat dua jurang dalam hidup manusia: tragedi dan komedi.