BandungBergerak.id - Kereta api berhenti di Stasiun Cicalengka lama di Kabupaten Bandung, dengan latar depan jembatan (skybridge) bangunan stasiun baru, Minggu, 7 Januari 2024. Pembangunan stasiun baru masih tetap berlangsung di stasiun legendaris itu, tanpa mengganggu bangunan stasiun lama yang tengah diajukan jadi benda cagar budaya.

Namun bangunan Stasiun Cicalengka masih tetap terancam digusur karena lahannya dibutuhkan untuk akses tangga ke bangunan stasiun baru. Nasib stasiun yang memiliki nilai heritage ini seperti tinggal menunggu waktu saja.

Stasiun Cicalengka berbeda nasibnya dengan heritage Rumah Potong Hewan Ciroyom, Kota Bandung yang sempat terancam tergerus pembangunan jalan layang Ciroyom. Jalan layang ini merupakan infrastruktur pendukung proyek strategis nasional (PSN) Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Rencana pembangunan yang menggusur heritage itu memicu reaksi keras dari Bandung Heritage maupun Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Bandung. Karena statusnya sudah cagar budaya, penggusuran terhadap bagian depan RPH Ciroyom pun urung dilakukan.

Pekerja di proyek pembangunan Stasiun Cicalengka mengatakan, bangunan stasiun lama masih belum ada perintah untuk dibongkar. "Saya tidak tahu informasi terakhirnya seperti apa, yang jelas sampai saat ini tidak boleh diganggu, katanya masih dalam masalah, tapi kita tetap lanjut menyelesaikan proyek," kata seorang pekerja yang minta tak disebut namanya.

Ia juga mengatakan, area stasiun lama memang dibutuhkan untuk membuat akses jembatan ke bangunan skybridge yang saat ini tengah dikebut pekerjaannya. "Sesuai dengan gambar proyek, area stasiun lama memang untuk akses tangga," tambahnya.

Bangunan baru stasiun berupa skybridge dengan akses anak tangga dan lift sudah berdiri di area Stasiun Cicalengka. Jembatan ini menghubungkan sisi utara dan selatan stasiun. Pekerja terus beraktivitas mengerjakan pembangunan stasiun baru ini.

Di sisi timur, bangunan stasiun lama yang bersejarah masih berdiri utuh. Benda-benda bersejarah lain yang masih ada yaitu meja putar lokomotif dan corong air untuk mengisi ketel uap lokomotif di masa lalu.

Rencana penggusuran bangunan tua Stasiun Cicalengka muncul setelah rangka-rangka baja mulai berdiri setahun lalu. Informasinya bangunan stasiun lama akan digusur alias dirobohkan. Rencana ini mendapat reaksi keras dari sebagian warga dan para pemerhati sejarah di Cicalengka, termasuk Bandung Heritage.

Waktu itu pemerintah bergeming. Balai Teknik Perkeretaapian Direktorat Jenderal Kereta Api Jawa Barat memastikan stasiun lama Cicalengka rencananya akan dirobohkan. Stasiun Cicalengka dianggap tidak memiliki nilai historis (bukan bangunan cagar budaya), meskipun di laman resmi PT Kereta Api Indonesia stasiun di Bandung timur itu masuk kanal heritage walau dengan keterangan superminim:

“Stasiun Cicalengka merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Stasiun Cicalengka, Cicalengka Wetan, Cicalengka, Bandung. Stasiun yang terletak pada ketinggian +689 m ini terletak di Daerah Operasi II Bandung. Stasiun ini berada tak jauh dari jalan raya Cicalengka-Majalaya,” demikian catat laman PT KAI, diakses Kamis, 11 Januari 2024. 

Laman tersebut tidak menjelaskan nilai heritage atau riwayat Stasiun Cicalengka. Dalam catatan BandungBergerak.id, sejarah Stasiun Cicalengka bergulir sejak tahun 1862 saat Cicalengka berstatus sebagai ibukota Afdeling Bandung Selatan. 1871 Afdeling Bandung Selatan dirubah jadi Afdeling Cicalengka. Sebagai salah satu afdeling penghasil komoditi utama perkebunan, Stasiun Cicalengka berdiri dan resmi beroperasi mengangkut manusia dan barang pada 10 September 1884. 

Stasiun Cicalengka juga tercatat dalam sejarah perkeretaapian sebagai bagian dari awal terhubungnya jaringan kereta api jalur barat di Jawa Barat antara Cianjur dengan Bandung. Sepertinya jelas Stasiun Cicalengka memiliki nilai historis dan layak diajukan jadi bangunan cagar budaya.

Baca Juga: Proses Penelitian Cagar Budaya Stasiun Cicalengka Berjalan Lambat
Titik Terang Polemik Pembangunan Stasiun Cicalengka
Stasiun Cicalengka Penting untuk Dilestarikan, Pemugaran Tidak Harus Berarti Perobohan Seluruh Bangunan

Menunggu Langkah TACB 

Pengelolaan cagar budaya diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Pelestarian warisan budaya bersifat kebendaan ini penting karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan, dan sedikitnya telah berumur 50 tahun. 

Rencana penggusuran stasiun kereta api yang akan memasuki usai 140 tahun ini memantik reaksi beragam dari warga masyarakat pengguna kereta api, pemerhati sejarah, dan pegiat Lingkar Literasi Cicalengka (LLC) yang intinya meminta dukungan agar Stasiun Cicalengka tak dirobohkan.

Usai diskusi bertema Cicalengka Darurat Cagar Budaya, petisi daring Jangan Hancurkan Stasiun Cicalengka Yang Bersejarah bergulir di dunia maya, untuk menghimpun dukungan masyarakat luas, khususnya warga Cicalengka.

Lingkar Literasi Cicalengka mengajukan Stasiun Cicalengka sebagai Objek Diduga Cagar Budaya kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, 27 Juli 2023. Selama pengajuan, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Bandung melakukan penelitian kriteria-kriteria ODCB pada Stasiun Cicalenga. Hasil rekomendasi TACB selanjutnya akan menentukan apakah Stasiun Cicalengka layak direkomendasikan sebagai cagar budaya atau tidak.

Angga Satria Nugraha dari TACB Kabupaten Bandung mengatakan penelitian mendalam terkait Stasiun Cicalengka baru akan dilakukan tahun 2024. Alasannya, anggaran penelitian ini baru bisa turun tahun tersebut.

“Penelitian kita anggarakan di 2024. Jadi kita belum terjun sepenuhnya untuk penelitian,” kata Angga, dikutip dari berita BandungBergerak.id sebelumnya.

Saat ini bangunan Stasiun lama Cicalengka masih tegak berdiri, buntut dari diajukannya Stasiun Cicalengka sebagai heritage yang harus dilindungi. Upaya segenap warga pemerhati sejarah dan warga Cicalengka patut diacungi jempol dan diapresiasi dalam menjaga asa lolosnya Stasiun Cicalengka sebagai benda cagar budaya.

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca tulisan-tulisan lain dari Prima Mulia atau artikel lain tentang Proyek Strategis Nasional