Harga Kebutuhan Pokok di Kota Bandung Mulai Naik Jelang Ramadan dan Lebaran
Kenaikan harga ini masih dianggap wajar. Stok pangan juga dinyatakan aman.
Penulis Emi La Palau6 April 2021
BandungBergerak - Harga kebutuhan pokok di Kota Bandung mulai merangkak naik menjelang Ramadan dan Lebaran (Idul Fitri) 2021. Kenaikan berkisar 10 hingga 15 persen. Namun kenaikan ini dinilai tidak signifikan dan masih dalam taraf wajar.
Kenaikan, misalnya terjadi pada daging sapi dari Rp 120 ribu naik menjadi Rp 125 ribu per kilogram. Daging ayam naik menjadi Rp 40 ribu dari harga normal Rp 35 ribu perkilogram. Sedangkan telur ayam berada pada kisaran Rp 21-23 ribu per kilogram (Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 24 ribu)).
Untuk harga gula pasir naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Penurunan terjadi pada harga cabe rawit merah dari Rp 120 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Penurunan harga cabe rawit karena terjadinya panen raya mulai April. Diperkirakan harga cabe rawit mulai normal.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, mengatakan kenaikan harga menjelang Ramadan disebabkan meningkatkan permintaan atau pembelian barang dibanding pasokan bahan pokok. Elly pun menghimbau masyarakat agar membeli kebutuhan pokok sewajarnya dan sesuai dengan kebutuhan.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Gin Gin Ginanjar menambahkan, selain karena permintaan yang meningkat, menjelang Ramadan sudah biasa terjadi kenaikan harga. Bisa dibilang fenomena ini sebagai ritual tahunan yang menguntungkan pedagang.
Meski demikian, Gin Gin menilai kenaikan masih dalam kategori wajar. Jika kenaikan sudah tidak wajar, pihaknya akan melakukan sidak pasar. “Ada sebutannya hari marema, memang dimanfaatkan (pedagang) untuk menaikkan harga juga. Cuman kenaikannya masih dianggap wajar,” terangnya, ditemui BandungBergerak di Balai Kota Bandung, Selasa (6/4/2021).
Tingginya beberapa bahan pokok seperti ayam disebabkan karena harga di level peternak mengalami kenaikan, sehingga dalam proses distribusinya mengalami kenaikan. Meski begitu, kenaikan masih dibilang wajar.
Stok Ramadan
Menjelang Ramadan, ketersediaan bahan pangan di Kota Bandung tercatat masih cukup memadai baik di toko-toko retail, gudang bulog, dan juga distributor non-retail. Komoditas tersebut di antaranya beras, gula putih, minyak goreng, tepung terigu, telur ayam ras, daging ayam dan daging sapi.
Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah menyebut ketersedian bahan pokok masih cukup untuk beberapa bulan ke depan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2021.
“Kami perlu tegaskan kembali bahwa stok atau ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2021 Alhamdulillah dalam kondisi yang aman tersedia,” ungkapnya.
Disdagin Kota Bandung mencatat per 5 April 2021, stok barang kebutuhan pokok untuk komoditi beras premium dari retail sebanyak 492.733 kilogram, beras di gudang Bulog Kota Bandung 89.634 kilogram, beras di distributor non-retail 230.458 kilogram. Sehingga total ketersediaan beras 812.825 kilogram. Selain itu, masih ada beras CBP di gudang Bulog sebanyak 2.235.200 kilogram.
Komoditas gula putih di retail 283.097 kilogram. Stok gula putih di gudang Bulog 226.087 kilogram, sementara di distributor non-retail tercatat 121.976 kilogram. Stok minyak goreng ukuran 1 liter total ada 492.573 liter. Minyak goreng ukuran 2 liter total 1.050.327 liter.
Disdagin juga mencatat ketersediaan tepung terigu yang totalnya 152.122 kilogram. Kemudian, stok telur ayam ras total 1.704.168 kilogram. Pada komoditas daging ayam, total tercatat 1.402.076 ekor. Stok daging sapi total 192.806 kilogram.
Elly Wasliah mengatakan, kebutuhan pokok Kota Bandung mendapat pasokan dari daerah Priangan, mulai dari Tasikmalaya, Subang, Cianjur, sekitar Kabupaten Bandung, Sukabumi, Ciamis termasuk beberapa dari Jawa Timur, Jawa Tengah.
“Semuanya Insya Allah tidak hanya menjelang Ramadan tapi Idul Fitri dalam kondisi aman dan tersedia,” tegasnya.