• Buku
  • RESENSI BUKU: Memahami Meursault si Tokoh Absurd dalam Novel Albert Camus

RESENSI BUKU: Memahami Meursault si Tokoh Absurd dalam Novel Albert Camus

Meursault si orang aneh, dihakimi bukan saja karena pembunuhan, melainkan karena sikapnya yang datar terhadap kematian ibunya di panti jompo.

Buku Orang Asing karya Albert Camus (Peneribit Kaka Tua, 5 September 2024). (Foto: Yopi Muharam/BandungBergerak)

Penulis Yopi Muharam1 Juni 2025


BandungBergerak.idMeursault, tokoh utama novel Orang Asing karya Albert Camus, cukup menganggu bagi saya. Karakter Meursault terasa sangat dingin, apatis, atau bahkan jauh dari ketetapan norma kehidupan kita. Barangkali melalui tokoh fiksinya Camus menggambarkan dirinya merasa asing di tengah normalitas sosial yang harus diterapkan oleh tiap individu.

Buku tipis 124 halaman ini terdiri dua bagian. Albert Camus, peraih Nobel Sastra 1957, di bagian pertama menggambarkan tokoh utama Meursault yang datar, cuek, dan biasa saja. Di bagian kedua Camus menonjolkan permasalahan rumit nan absurd.

Camus dikenal sebagai sosok filsuf yang mengusung absurditas dalam pemikiran dan karya-karyanya. Di paragraf pertama buku dengan judul asli L'Étranger (pertama kali terbit tahun 1942), pembaca sudah disuguhkan tema absurditas, bahwa ibu Meursault meninggal dunia.

Penyampaian narasi duka ini nyaris tanpa emosi, seakan kematian seorang ibu adalah hal yang sangat biasa, dan memang biasa bagi Meursault. “Hari ini, Mama meninggal. Atau mungkin kemarin, aku tidak tahu, ucapnya.

Penggambaran sosok Meursault yang tak acuh membuat saya merasa heran. Absurd.

Meursault bergegas meminta izin dari tempatnya bekerja untuk mendatangi rumah duka di panti jompo kawasan Marengo, delapan puluh kilometer dari tempat Meursault tinggal, Aljir, Aljazair (bekas jajahan Prancis). Sebelumnya Meursault memang menitipkan sang ibu di panti jompo itu.

Penggambaran atasan Meursault saat mendapat kabar bahwa ibu Meursault meninggal, tak kalah dinginnya. Meursault menggambarkan bosnya tak senang mendengar dirinya mengajukan cuti selama dua hari. “Ini bukan salahku,” ujarnya, datar. Si bos tak menggubris, selain terpaksa mengizinkan anak buahnya pergi.

Setiba di panti jompo, Meursault sama sekali tidak menunjukkan emosinya layaknya orang ditinggal pergi ibunya. Dia bahkan masih bisa merokok! Intinya, dia tidak sama sekali menunjukkan kesedihan hingga pemakaman ibunya diturunkan ke liang lahat.

Bahkan sifatnya yang terlihat apatis juga digambarkan ketika seorang biarawati menawarkannya melihat ibunya di balik peti mati. Meursault menolaknya. Dan penolakan itu kelak menjadi penghakiman bagi dirinya, ketika berada di pengadilan.

Romansa yang Absurd

Kendati novel ini berdasarkan pada absurditas, bukan berarti tidak ada kisah romansa di dalamnya. Diceritakan, sehari setelah kematian ibunya, Meursault bertemu dengan seorang gadis bernama Marie. Gadis yang digambarkan itu sangat kontras dengan kerpribadian Meursault yang terlihat acuh-tak acuh.

Saat hari kencan tiba, Meursault masih mengenakan dasi hitam yang menandakan dirinya sedang berkabung. Lagi-lagi ketika ditanya oleh Marie, dia mengatakan hal yang sama kepada atasanya, bahwa kematian ibunya bukan salahnya. Akan tetapi, dia merasa orang-orang menganggap dirinya aneh.

Suatu waktu, saat Marie datang menjemput Meursault ke tempatnya bekerja, Marie bertanya, apakah Meursault mencintainya. “Kujawab seperti yang pernah kukatakan sebelumnya, bahwa itu tidak berarti apa-apa tapi mungkin juga aku tidak mencintainya, ujar Meursault.

Jawaban tersebut jelas tak bisa digambarkan. Bagiamana Meursault mengucapkan secara langsung tanpa merasa ketakutan akan ditinggalkan.

Keanehan Meursault dalam menjalani hidup tak hanya dalam hubungan asmaranya saja. Pernah sekali waktu, dia ditawari memegang perusahaan cabang di Paris. Namun lagi-lagi, Meursault yang tidak berambisi dalam pekerjaannya menjawab apa adanya.

Dia menyetujui, namun dalam lubuk pikirannya dia tak berminat. Lalu dia ditanya apakah Meursault akan mengubah hidupnya dengan perusahaan cabangnya itu. dia menjawab,Kita tidak pernah mengubah hidup kita, bahwa dalam hal apa pun semuanya sama dan aku menyukai kehidupanku saat ini.”

Barangkali jawaban tersebut di luar kebiasaan banyak orang. Bahwa sesungguhnya Meursault menunjukkan realisme sesungguhnya.

Penghakiman Sosial

Bagian kedua buku ini semakin menunjukkan Meursault bukan hanya manusia berbeda, tetapi menonjolkan apa yang disebut absurditas dalam menghadapi permasalahan hidupnya. Perkenalan dengan tetangga apartemenya bernama Raymond membawa Meursault dijatuhi hukuman mati.

Cerita ini berawal ketika Raymond menganiaya perempuan, mungkin kekeasihnya, di apartemen. Perempuan berbangsa Arab itu melaporkan kejadian tersebut ke sanak saudara Arabnya. Raymond dikuntit sepanjang hari.

Raymond kemudian mengajak Meursault dan Marie berlibur ke pantai, di daerah Aljir, di sebuah vila milik kerabatnya. Orang Arab itu mengikuti mereka ke pantai. Suatu waktu, di tengah terik matahari yang menyengat, tanpa sadar Meursault mengokang pistol yang dititipkan Reymon kepadanya.

Meursault dihakimi. Bukan saja karena membunuh seorang pria Arab dengan tembakan sebanyak empat kali, tetapi jaksa penuntut umum juga menuntut Meursault dengan mengungkit kematian ibunya. Jaksa menyudutkan Meursault karena dianggap tak bermoral.

Kesaksian suster panti jompo bahwa dia memiliki sikap berbeda dengan masyarkat umum ketika menghadapi kematian seorang yang penting dalam hidup kita, semakin menguatkan tuntutan jaksa. Dan ketika dia tidak menyesal karena melakukan pembunuhan, pengadilan memperberat hukumannya. Meursault divonis mati.

Meursault dengan sikap dingin dan jauh dari normalitas sosial, mungkin tercipta dari hasil pembacaan Camus terhadap pikiran manusia yang selalu menghakimi.

Informasi Buku

Judul buku: Orang Asing

Penulis: Albert Camus

Peneribit: Kaka Tua

Tanggal terbit: cet. 5, September 2024

ISBN: 978-623-7543-33-6

Halaman: 124.  

...

 *Kawan-kawan dapat mengikuti kabar terkini dari BandungBergerak dengan bergabung di Saluran WhatsApp bit.ly/ChannelBB

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//