• Berita
  • Jam Operasional TPA Sarimukti bakal Dibatasi, Kota Bandung Darurat Sampah

Jam Operasional TPA Sarimukti bakal Dibatasi, Kota Bandung Darurat Sampah

Bandung yang sangat tergantung pada TPA Sarimukti, kini ketar-ketir menghadapi lonjakan sampah. Penumpukan sampah misalnya terjadi di TPS Pasar Ciwastra.

Gerobak sampah menunggu truk pengangkut sampah, Jalan Bengawan, Bandung, Selasa (9/11/2021). Pembuangan sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti masih tersendat. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Bani Hakiki11 November 2021


BandungBergerak.id - Sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung akan semakin kewalahan menghadapi tumpukan sampah. Sebab, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang menjadi penampungan sampah Kota Bandung berencana mengeluarkan kebijakan pembatasan jam operasional. Rencana ini menjadi kabar buruk.  

Padahal dampak akibat terkendalanya alat berat di TPA Sarimukti pekan lalu karena kehabisan BBM, belum sepenuhnya tuntas. Sampah-sampah di TPS Kota Bandung belum sepenuhnya terangkut, salah satunya di TPS Pasar Ciwastra. Tumpukan sampah yang melebihi kapasitas membuat kondisi TPS kian semrawut. Petugas di sana tak bisa berbuat banyak selain menanti datangnya truk sampah.

Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Bandung, Sopyan Hernadi menuturkan, saat ini kendala yang dihadapi bukan hanya menuntaskan timbulan sampah yang tersendat di akhir pekan lalu. Namun, juga pada kebijakan pembatasan jam operasional TPA Sarimukti.

Biasanya, TPA Sarimukti beroperasi mulai pukul 03.00 WIB hingga Pukul 15.00 WIB. Namun kini haya beroperasi pada pukul 08.00-16.00 WIB.

"Ini jadi berkurang 7 jam. Jadi secara awam ada pengurangan operasi ke TPA," ucap Sopyan, dalam siaran pers, Kamis (11/11/2021).

Menurut Sopyan, pembatasan juga akan dilakukan terkait waktu operasional, bahwa TPA Sarimukti hanya akan beroperasi pada hari kerja saja, mulai Senin hingga Jumat. Kendati belum turun surat resminya, namun wacana pembatasan waktu operasional itu akan berdampak besar pada Kota Bandung.

"Seandainya Sabtu Minggu kita siap untuk kerja di TPA khusus Bandung saja. Karena bagaimana lagi kita tidak bisa menahan sampah Sabtu-Minggu. Mulai wisata itu, Sabtu-Minggu tidak bisa dihentikan. Masyarakat juga masih belum terbiasa. Ini kita komunikasikan dulu karena menyangkut kewenangan," bebernya.

Problem lain yang bikin pengangkutan sampah dari Bandung ke TPA Sarimukti terhambat ialah cuaca. Faktor alam ini biasanya memicu longsor yang membuat sulitnya maneuver pembuangan sampah. Ada juga proyek pengecoran jalan yang memperpanjang durasi pengiriman sampah dari Kota Bandung.

Meski demikian, Pemkot Bandung berjanji akan terus berupaya mengatasi persoalan sampah. Sopyan juga mengajak momentum ini dijadikan pengingat bahwa urusan sampah tidak boleh bergantung pada TPA, bahwa harus dikelola secara mandiri mulai dari sumbernya.

Soyan mengajak masyarakat agar aktif dalam gerakan Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman), sehingga sampah di Kota Bandung bisa berkurang. Sebagai gambarannya, Sopyan menyebutkan pada 2019 lalu, data harian pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti dalam satu hari sebanyak 268 rit atau setara 1.340 ton. Pada tahun 2020 menjadi 264 rit atau 1.335 ton per hari. Kini hingga Oktober 2021, rata-rata pengangkutan 253 rit atau 1.309 ton per hari.

"Ini menjadi momentum. Kalau kita tergantung ke TPA, jangankan mingguan, dua hari saja jadi problem. Kita mendorong gerakan Kang Pisman sudah baik. Sudah ada beberapa RW yang minta pengangkutan sampah dihentikan. Itu tidak jadi masalah, karena sudah bisa dikelola," paparnya.

Tumpukan Sampah di TPS

Praktik gerakan Kang Pisman tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi dalam kondisi saat ini di mana telah terjadi tumpukan-tumpukan sampah di TPS. Solusi sekarang adalah penarikan sampah dari TPS secepat mungkin.

Situasi yang terjadi di TPS Ciwastra menununjukkan penumpukan sampah juga berimbas terhadap aktivitas Pasar Ciwastra. Tumpukan sampah menimbulkan bau sangat menyengat dan mengganggu kenyamanan pelanggan.

Salah satu petugas TPS Ciwastra, Dani (51) mengungkapkan bahwa belum ada solusi yang ditawarkan dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terkait permasalahan tersebut. Petugas pun hanya bisa menunggu kapan sampah akan diangkut.

“Kita belum tahu harus gimana soalnya emang gak ada tempat sementara lagi yang bisa dipakai. Itu sampahnya numpuk sampai ke area belakang pasar,” ungkap Dani, ketika disambangi di lokasi, Kamis (11/11/2021).

Kondisi tersebut diperparah dengan guyuran hujan deras yang melanda Kota Bandung pada Rabu (10/11/2021). Menurut Dani, derasnya hujan telah membuat posisi tumpukan sampah teracak dan berserakan sampai ke tengah jalan raya.

Pemandangan itu terus berangsur hingga Kamis pagi hari dan sempat menghambat mobilitas warga yang melintasi areal TPS Pasar Ciwastra. Para petugas pun segera merapikan kembali dan mengangkut sampah ke tempat semula. Kendati demikian, cairan sampah sulit dihilangkan.

Belum ada truk pengangkut sampah yang datang ke lokasi TPS Ciwastra sejak Jumat (5/11/2021). Sementara volume sampah terus bertambah setiap harinya dan tidak dapat dibendung oleh TPS berkapasitas 150 meter kubik itu.

“Sementara mah kita biarkan dulu saja seperti ini sampai ada arahan. Dari hari Jumat belum ada yang ngangkut ke TPA,” kata Dani.

Biasanya sampah di TPS Pasar Ciwastra diangkut menuju TPA Sarimukti minimal enam kali dalam satu hari. Rotasi pengangkutannya kian menyusut hingga tiga kali saja dalam sehari sejak beberapa waktu terakhir.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//