• Berita
  • PMI Kota Bandung Krisis Pendonor, Stok Darah Nol

PMI Kota Bandung Krisis Pendonor, Stok Darah Nol

PMI Kota Bandung membuka layanan donor darah 24 jam. Masyarakat diharapkan mau mendonorkan darahnya untuk mengatasi kebutuhan darah di Kota Bandung.

Petugas PMI Kota Bandung mendorong kereta labu darah, Jumat (16/4/2021). Sejak pandemi Covid-19, PMI Kota Bandung kekurangan jumlah pendonor. Akibatnya, stok darah PMI sering nol. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Emi La Palau20 April 2021


BandungBergerak.id - Laci-laci di ruang pendingin khusus labu darah milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, tampak lowong. Kekosongan stok berbagai jenis darah di PMI Kota Bandung berlangsung sejak pandemi Covid-19 setahun lalu, sampai kini memasuki hari ke-8 ramadan, Selasa (20/4/2021).

Selama pandemi, PMI Bandung tidak pernah memiliki stok darah yang tersedia di ruang pendingin. Saat ini, rata-rata PMI hanya mampu mengolah kurang dari 200 labu darah per hari yang akan langsung habis hari itu juga.

Kepala Sub Bagian TI dan Humas UTD PMI Kota Bandung, Budi Wandina, mengatakan penurunan jumlah pendonor sukarela sejak pandemi Covid-19 mencapai 50 persen. Sebelum pandemi, PMI Kota Bandung biasa mendistribusikan atau mensuplai darah 400 sampai dengan 500 kantong darah per hari. Jumlah pendonor mencapai 300 orang sukarela.

Namun, semenjak pandemi pendonor sukarela menurun drastis, hanya 150 orang maksimal per harinya. Sementara permintaan darah tetap. Stok darah reguler yang paling banyak dibutuhkan adalah jenis trombosit dan red cell atau sel darah merah. Saat ini kedua jenis darah tersebut kosong. Tercatat per tanggal 20 April 2021, stok kesediaan darah jenis PRC hanya tersedia golongan darah golongan A sebanyak 2 labu, sedangkan PRC untuk golongan darah B, O, AB kosong.

Hal serupa terjadi pada darah jenis TC yang tercatat hanya tersedia satu labu untuk golongan darah A, sedangkan untuk golongan darah lainnya kosong. “Jadi kalau kita lihat stok, memang kita tidak punya stok sampai saat ini,” ungkap Budi kepada Bandungbergerak.id, melalui sambungan telepon, Selasa (20/4/2021).

Dalam kondisi normal, PMI Kota Bandung menerapkan standar persediaan untuk tiga atau empat hari ke depan. Untuk saat ini, standar tersebut tidak memungkinkan. Sementara kebutuhan pasien akan transfusi darah tidak bisa ditunda-tunda. Sebagai alternatif bagi pasien yang terdesak, mereka bisa membawa pendonor sendiri yang biasanya anggota keluarga pasen.

“Jadi pada saat pasien minta darah itu dibarengi donor keluarga, walaupun donor sukarela masih ada, cuman donor sukarela begitu darahnya sudah terambil itu otomatis langusng diistribusikan ke rumah sakit,” ungkapnya.

PMI Kota Bandung telah membuka layanan donor darah 24 jam untuk mengatasi kekurangan pendonor akibat pandemi Covid-19. Bagi masyarakat yang ingin mendonor darah, kriteria umum minimal berisitrahat 5 jam dan dalam kondisi sehat, minimal berat badan 47 kilogram. Khusus pendonor sukarela, dapat mendiskusikan kepada dokter di pusat layanan.

Di saat ramadan, donor darah bisa dilakukan setelah berbuka puasa atau malam hari, dengan protokol kesehatan yang ketat. Jika tidak pandemi, PMI Kota Bandung biasa membuat stok darah untuk mengantisipasi kekurangan pendonor di saat ramadan dengan  menggelar program donor dua minggu sebelum ramadan. Program ini, misalnya, dilakukan pada ramadan 2019.  

Waktu itu, program ini berlangsung di berbagai wilayah dan institusi Pendidikan muslim dan non-muslim, serta di masjid-masjid di Kota Bandung. Sekolah non-muslim bisa berdonor di siang hari pada saat Ramadan. Sementara donor darah untuk muslim dilakukan pada malam selesai salat tarawih sampai pukul 24.00 WIB. Dengan upaya tersebut, PMI Kota Bandung mentargetkan bisa memperoleh sekitar 400-500 labu darah setiap hari. Sehingga selama ramadan bisa memperoleh sekitar 4.000 labu darah.

99 Pasien Perlu Plasma Konvalesen

Kebutuhan meningkat terjadi pada darah jenis plasma konvalesen yang digunakan untuk terapi antibodi bagi pasien infeksi Covid-19. PMI Kota Bandung hanya bisa mendapatkan plasma dari 8 pendonor per harinya. Sementara daftar tunggu untuk plasma konvalesen bisa mencapai 80 orang.

Hingga Selasa (20/4/2021), ada sebanyak 99 pasien yang masih menunggu donor darah plasma konvalesen. Mereka terdiri dari Gol A sebanyak 28 pasien, Gol B sebanyak 17 pasein, Gol O sebanyak 44 pasien, dan Gol AB sebanyak 10 pasien. Sementara untuk stok yang ada hanya Gol A sebanyak 8 (DK:7, UTD:1), Gol B sebanyak 6 (DK:3, UTD:3), Gol O sebanyak 11 (DK:9, UTD:2). Gol AB sebanyak 3 (DK:3, UTD:0) totalnya jumlah yang tersedia hanya 28 Kantong.

Selama pandemi, PMI Kota Bandung telah membuka layanan donor plasma konvalesen. Kriterianya, telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 selama 14 hari. Memiliki berat badan diatas 55 kilogram, dan kisaran usia 18-60 tahun.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//