Perempuan di Seni Reak
Sanggar Seni Reak Tibelat tumbuh di tengah permukiman padat di Cibiru, Kota Bandung. Mila, remaja perempuan yang piawai dalam kawih, menjadi bagiannya.
Sanggar Seni Reak Tibelat tumbuh di tengah permukiman padat di Cibiru, Kota Bandung. Mila, remaja perempuan yang piawai dalam kawih, menjadi bagiannya.
BandungBergerak.id - Minat dan bakat Mila dalam kawih sudah terlihat sejak bangku sekolah dasar. Dia mengasah kemampuannya di berbagai ajang lomba, lalu di jurusan karawitan sebuah sekolah seni di Kota Bandung. Kawih jugalah yang mengantar Mila terlibat dalam seni reak sejak kecil.
Mila, yang juga mahir memainkan kecapi, merupakan anak perempuan kedua Enjang Dimyati, akrab disapa Abah Enjum, pimpinan Sanggar Seni Reak Tibelat, Cibiru, Kota Bandung. Lokasi sanggar menyatu dengan rumah keluarga Abah Enjum yang ada di tengah permukiman padat.
Perjalanan seni reak berliku. Ada masa ketika seni tradisional Sunda ini ditanggapi secara sinis oleh orang-orang. Stigma dilekatkan. Seni ini sesat, kata mereka. Para pelakunya dituding arogan dan gemar mabuk-mabukan. Mila sendiri pernah mengalami hal-hal tak mengenakkan dari teman-teman sekolahnya .
“Sempat waktu dulu, ada orang-orang yang bilang bapaknya Kamila musyrik dan suka sasajen,” ucap Mila.
Stigma dan comoohan tidak membuat para seniman mandek berkarya. Di Sanggar Seni Reak Tibelat, mereka mengemas reak sebagai pertunjukan yang menarik dan nyaman dinikmati. Pengertian dan apresiasi pun perlahan tumbuh. Banyak anak di sekitar sanggar menaruh minat. Pernah para seniman reak bahkan diundang tampil di Australia.
Tahun ini Sanggar Seni Reak Tibelat merayakan ulang tahun ketujuh belas. Rangkaian kegiatan digelar dengan melibatkan banyak orang. Pada 4 Februari 2023, ada forum diskusi bulan purnama yang mengurai kaitan seni reak dengan upaya pelestarian alam.
Dua hari berselang, dilaksanakan ruwatan atau mitembeyan ke Batu Kuda. Inilah wujud penghormatan kepada leluhur atau nenek moyang serta kepada Sang Pencipta yang telah memberikan keselamatan dan menjaga alam sekitar Gunung Manglayang. Sesajen dipersembahkan.
Pada 26 Februari 2023, sebuah diskusi kembali diadakan di sanggar. Untuk membukanya, Mila tampil membawakan kawih sambil memainkan kecapi.
Masih di hari yang sama, seni reak dipentaskan berkeliling kampung. Abah Enjum mempimpinnya langsung. Warga sekitar dilibatkan.
Seni reak saat ini kokoh sebagai bagian dari kekayaan kebudyaaan yang dimiliki Bandung. Merujuk pendataan termutakhir Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, pada tahun 2021 ibu kota Provinsi Jawa Barat ini memiliki 882 jenis kesenian dengan berbagai lingkung seni, sanggar, atau padepokan yang tersebar. Menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk melestarikan keberagaman seni semacam ini.
Pada 28 Februari 2023, perayaan milangkala Sanggar Seni Reak Tibelat ditutup dengan ruwatan di Batu Kuda. Di ujung acara syukur itu, masih di tengah alam terbuka, semua yang hadir menyantap makan bersama. Mulai dari para pegiat seni, warga, hingga pegawai pemerintah.
Foto dan teks: Putra Dimas
COMMENTS