Merawat Warisan Gua Pawon, Merawat Pencak Silat
Selain sumbangan strategis sebagai dokumentasi alam dan temuan-temuan arkeologis, Gua Pawon juga mewariskan nilai-nilai budaya. Jejaknya ada di pencak silat.
Selain sumbangan strategis sebagai dokumentasi alam dan temuan-temuan arkeologis, Gua Pawon juga mewariskan nilai-nilai budaya. Jejaknya ada di pencak silat.
BandungBergerak.id - Gua Pawon, yang terletak di Desa Gunung Masigit, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, merupakan bagian danau Sunda purba yang terbentuk oleh pergerakan tektonik jutaan tahun lalu. Gua ini menjadi bagian dari karst Citatah yang membentang dari Tagog hingga Rajamandala. Nama Pawon, yang berarti dapur, dikaitkan diambil dari salah satu lorongnya yang diyakini masyarakat sebagai dapur Dayang Sumbi.
Gua Pawon mulai menyedot perhatian publik menyusul temuan tengkorak dan kerangka homo sapiens, juga perkakas pendukungnya, pada bulan Oktober 2003. Penelitian-penelitian lanjutan mengungkap lebih banyak lagi temuan.
Selain sumbangan strategis sebagai dokumentasi alam dan temuan-temuan arkeologis, Gua Pawon juga mewariskan nilai-nilai budaya. Sesepuh Gua Pawon Elan Sumarna menyatakan, gua ini masih terus diziarahi para pendekar pencak silat. Diketahui ada ritual khusus yang dilakukan leluhur berupa penyerahan senjata yang dimiliki pada keturunannya, yang dikenal sebagai upacara panuhun pusaka ratu.
Akademisi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Nanu Munajar Dahlan menyebut, dari Gua Pawon ditemukan susunan nama leluhur 41 Rama (Bapak) dan 25 Ibu. Salah satu jejak susunan keratuan dapat dilihat dalam gerak-gerak pencak silat yang menggunakan sobrah (rambut palsu), cucuk konde (tusuk konde), dan karembong (selendang) sebagai senjata.
Penggagas awal gerakan khas ini adalah almarhumah Enni, dalam salah satu penampilannya di Singapura. Padepokan Pasir Ipis di Jayagiri, Lembang, di bawah asuhan Asep Gurwawan, kemudian mengembangkannya.
Di lingkungan di sekitar Gua Pawon, kerusakan dari tahun ke tahun parah akibat aktivitas penambangan batu kapur. Rencana dan program pelestarian kawasan karst Citatah, dengan namanya yang berbeda-beda, timbul-tenggelam.
Dalam kepungan masalah yang pelik seperti inilah, para seniman memberikan sumbangan khas mereka. Pada Rabu (19/5/2021), mereka menggelar upacara panuhun pusaka karatuan di situs Gua Pawon. Merawat pencak silat menjadi bagian upaya merawat warisan Gua Pawon.
Foto dan teks: Virliya Putricantika
COMMENTS