BandungBergerak.id - Pariwisata menjadi salah satu sektor paling terdampak pandemi Covid-19. Tak terkecuali di Bandung, kota yang mengandalkan wisata sebagai salah satu penggerak utama roda ekonomi.

Setelah beberapa bulan berhenti total, wisata Bandung mulai menggeliat lagi dalam beberapa bulan terakhir. Warga mulai mendapat kelonggaran beraktivitas di luar rumah. Tempat-tempat wisata dibolehkan buka. Bus Bandros, Bandung Tour on Bus, kembali melenggang di jalan-jalan pusat kota.

Layanan Bandros, dengan tampilan badan bus warna-warni bergaya klasik ala bus-bus wisata di London, diresmikan pada 2014 lalu. Sejak itu, ia menjadi daya tarik baru wisata Bandung. Dari atas bandros, orang mengunjungi bangunan dan kawasan bersejarah sembari mendengarkan penjelasan dari para pemandu.  

Ada dua halte bus Bandros, yakni di kawasan Alun-alun dan Taman Lansia, tidak jauh dari Gedung Sate. Harga tiketnya Rp 20 ribu per orang. Masih di masa pagebluk, layanan keliling kota dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pada Kamis (20/5/2021) dan Jumat (21/5/2021), BandungBergerak.id merekam geliat wisata Bandung dengan ikut menumpang bus Bandros.

Perjalanan dimulai dari Jalan Banceuy. Di lahan bekas penjara yang sekarang jadi kawasan komersial inilah, presiden pertama Indonesia Sukarno pernah ditahan oleh pemerintah kolonial Belanda. Saat ini tersisa sel dan satu menara pengawas.

Dari Banceuy, bus bandros melaju ke Braga, pusat belanja yang sudah kesohor sejak seabad lalu. Dari sana, bus melintas di depan Gedung Indonesia Menggugat, bekas pengadilan tempat Sukarno membacakan pledoinya yang terkenal.

Yang khas dari layanan bandros adalah kehadiran pemandu wisata yang kompeten. Mereka bukan saja mengisahkan peristiwa sejarah, tapi juga mitor dan kisah-kisah mistis yang hidup di tengah masyarakat urban. Tak ketinggalan, ia juga merekomendasikan tempat-tempat kuliner bagi para penumpang.

“Walau tempat-tempatnya sudah biasa saya lihat, tapi setidaknya bisa menjadi pengetahuan baru buat cucu-cucu saya,” ucap Eros (50), salah satu penumpang bus bandros, sembari menuntun kedua cucunya turun.

Foto dan teks: Fakhri Fadlurrohman

Editor: Redaksi

COMMENTS

//