BandungBergerak.id - Tempat cukur rambut yang dikelola secara modern, tidak jarang dengan model waralaba, menjamur di Kota Bandung dalam beberapa tahun terakhir. Ragam peralatan dan layanannya, yang biasa memajang nama barbershop, selalu mengikuti tren terkini.   

Di Taman Cilaki, terlindung dalam keteduhan pepohonan, ada satu orang tukang cukur yang memilih bertahan menghadapi gelombang perubahan ini. Yoyo Sukarya (54), namanya. Ia kini menjadi satu-satunya tukang cukur Taman Cilaki yang setia menanti pelanggan. Dulu ada beberapa orang di sana, dan mereka inilah yang kesohor dengan sebutan tukang cukur DPR, singkatan heurey dari di bawah pohon rindang.

Yoyo bekerja sebagai tukang cukur sejak tahun 1998. Ketika itu ia merupakan satu dari sembilan tukang cukur ‘DPR’ yang mengadu peruntungan di Taman Cilaki.  diperbolehkan berada di dalam kawasan taman. Namun, setelah Taman Cilaki dipagari, para tukang cukur itu harus bergeser ke luar taman.

“Sudah 14 tahun saya nyukur di luar (taman).  Mulanya empat orang, akhirnya tinggal saya sendiri yang tersisa,” tutur Yoyo di sela istirahatnya.

Untuk mencukur rambut para pelanggannya, Yoyo masih mengandalkan gunting ‘keuyeup’. Dalam bahasa Indonesia, keuyeup berarti kepiting. Ia tidak menggunakan alat cukur mesin, yang sengaja ia tinggalkan di rumah, karena gunting keuyeup dipercayai menghasilkan sensasi berbeda yang disukai pelanggan.

Untuk satu kali cukur, Yoyo Sukarya mematok tariff 15 ribu rupiah. Namun, tak jarang ia menerima juga uang kurang dari itu. Kalau ada yang hanya mampu menyerahkan uang 10 ribu rupiah, Yoyo tidak menagihnya.

Selama pandemi Covid-19   penghasilan Yoyo merosot. Jika sebelumnya ia bisa mencukur rambut 7-10 orang per hari, sekarang tinggal 2-3 orang saja. Pernah juga ia sama sekali tidak kedatangan pelanggan di sepanjang hari.

Yoyo membuka lapaknya sejak jam delapan pagi hingga tiga sore. Sebarapa pun banyaknya uang yang ia peroleh, itulah yang digunakan untuk menghidupi keluarga. Yoyo memiliki seorang istri dan empat orang anak.

“Rezeki saya dan keluarga ada di sini. Yang penting, yakin saja rezeki sudah ada yang mengatur dan tidak mungkin tertukar,” kata Yoyo Sukarya, sang tukang cukur DPR terakhir.

Foto dan teks: Acep Maulana

Editor: Redaksi

COMMENTS

//