• Foto
  • Eva Eryani di Tamansari: Masih Satu, Masih Melawan

Eva Eryani di Tamansari: Masih Satu, Masih Melawan

Eva Eryani saat ini menjadi satu-satunya warga yang bersikukuh tinggal di atas puing kampungnya di RW 11 Tamansari, Kota Bandung. Dia melawan proyek rumah deret.

Fotografer Virliya Putricantika12 Februari 2022

BandungBergerak.id - Eva Eryani (52), bersama ratusan warga RW 11 Tamansari lain, kehilangan rumah di hari penggusuran, 12 Desember 2019 lalu. Semua demi memuluskan proyek pembangunan rumah deret yang digagas Pemerintah Kota Bandung.

Sempat berlindung di lantai dua Masjid Al Islam Tamansari, Eva Eryani memutuskan untuk kembali ke lahan bekas rumah yang jadi tanah kelahirannya. Di atas puing, dia membangun ‘rumah’ darurat, persis berhadap-hadapan dengan rumah deret yang berdiri menjulang.

Saat ini Eva Eryani menjadi satu-satunya warga yang tinggal di lahan penggusuran RW 11 Tamansari. Di rumah darurat itu, dia bertahan hidup, salah satunya dengan melayani pesanan penganan, dan terus melawan. Sesekali dia juga harus pergi ke Lembang untuk bekerja serabutan di konveksi milik kawannya.

“Ya ini yang bisa aku lakukan. Ibaratnya, selemah-lemahnya kekuatan rakyat,” ujar Eva, Jumat (28/1/2022) siang.

Eva Eryani memang jadi satu-satunya warga yang bersikukuh tinggal di bekas kampung mereka di Tamansari. Namun, dia tidak sendirian melawan. Ada kawan-kawan jejaring masyarakat sipil Bandung yang bersolidaritas. Ada Deti Sopandi dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Jawa Barat yang, selain mendampingi setiap proses hukum penolakan terhadap proyek rumah deret, bahkan sering menemaninya tinggal di rumah darurat di atas puing itu.

Dan, ada juga keluarga yang memberikan sokongan penuh pada pilihan hidup Eva Eryani.  

“Apa yang kamu yakini untuk diperjuangkan, Umi dukung,” tutur sang ibunda. “Umi ikhlas.”

Teks dan Foto: Virliya Putricantika

*Cerita foto ini juga dicetak dan ditampilkan dalam diskusi "Masih Satu, Masih Melawan" yang menjadi rangkaian pameran foto "Kisah Senyap" di Aula Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Minggu (13/2/2022) sore

Editor: Tri Joko Her Riadi

COMMENTS

//