• Podcast
  • SUARA PINGGIRAN: Jatuh Bangun Merawat Literasi di Bandung Timur

SUARA PINGGIRAN: Jatuh Bangun Merawat Literasi di Bandung Timur

Nurul Maria Sisilia, salah seorang pendiri komunitas Lingkar Literasi Cicalengka menderitakan iklim literasi di wilayahnya. Tentu ada suka dan duka. Mencerahkan.

Penulis Repi M Rizki25 Januari 2024

BandungBergerak.id – Para pegiat literasi bermunculan di Bandung timur. Mereka ada yang tergabung dalam Lingkar Literasi Cicalengka (LLC). Komunitas ini berusaha mengajak masyarakat khususnya anggotanya untuk berliterasi.

Bagimana upaya mereka menularkan semangat literasi di Cicalengka? Tim Podcast Suara Pinggiran BandungBergerak.id berkesempatan berbincang dengan Nurul Maria Sisilia, wanita yang aktif di taman baca ini bercerita bahwa Lingkar Literasi Cicalengka didirikan karena kesenangan membaca para pendirinya. Merek kemudian membentuk komunitas pada tahun 2017.

Bagi Nurul, literasi bukan sekadar membaca buku melainkan juga bernalar dalam kehidupan. Tanpa bernalar, sulit untuk membangun kehidupan bermasyarakat, termasuk bernegara, berdasarkan akal sehat.

Sejak kecil Nurul sudah gemar membaca buku. Kebiasaan ini terus dibawa sampai dewasa. Ia juga termotivasi untuk ‘meracuni’ orang lain agar membaca buku. Setelah cukup lama menekuni dunia literasi ia berpikir bahwa membaca bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi orang lain pun harus tahu manfaat dan serunya membaca.

Hari Aksara Nasional menjadi agenda perdana yang dibikin komunitas Lingkar Literasi Cicalengka. Dari situlah para peserta mulai bertukar pikiran dan bertukar informasi.

Kegiatan Lingkar Literasi Cicalengka tidak hanya berdiskusi saja, tetapi ada kegiatan lainnya seperti bedah buku hingga Festival Buku Pasar baru yang diselenggarakan pascapandemi COVID-19.

Menjalankan komunitas tentu memiliki hambatan tersendiri. Contohnya, keaktifan anggota komunitas. Dalam beberapa tahun terakhir anggota yang mengelola komunitas Lingkar Literasi Cicalengka mengalami fluktuasi sehingga terhambat dalam masalah regenerasi.

Belum lagi kendala eksternal, yakni terbatasnya fasilitas publik terkait literasi, seperti perpustakaan umum. Fasilitas publik yang edukatif di Bandung timur tidak merata. Menghadapi kebutuhan ini, Lingkar Literasi Cicalengka mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten Bandung mengenai pendirian perpustakaan di Terminal Cicalengka.

Bagaimana kelanjutan cerita dari teh Nurul? Apa saja tantangan yang mereka hadapi selama berkutan dengan dunia literasi? Silakan simak di kanal Youtube BandungBergerak.id. Podcast Suara Pinggiran merupakan upaya BandungBergerak.id untuk memberikan wadah untuk suara kelompok minoritas dan kaum marginal. Bergerak! 

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//