• Pemerintah
  • Data Jumlah Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kota Bandung 2014-2019, Terjadi Lonjakan di Tahun 2017

Data Jumlah Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kota Bandung 2014-2019, Terjadi Lonjakan di Tahun 2017

Pada tahun 2017, jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah *BBLR) di Kota Bandung tercatat sebanyak 3.147 bayi dari 41.850 bayi yang ditimbang.

Penulis Sarah Ashilah16 Agustus 2021


BandungBergerak.id - Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada bayi merujuk berat badan bayi di bawah 2,5 kilogram pada hari kelahirannya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi kekurangan berat badan ketika lahir. Di antaranya, kesehatan ibu yang buruk saat mengandung dan kekurangan nutrisi pada Ibu. Faktor lainnya adalah kelahiran prematur.

Dokumen Profil Kesehatan Kota Bandung 2014-2019 menunjukkan kecenderungan rata-rata jumlah kasus bayi BBLR selalu ada di bawah seribu kasus, kecuali pada tahun 2017. Ketika itu, jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah tercatat sebanyak 3.147 orang bayi dari 41.850 bayi yang ditimbang. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi lonjakan hingga 7,52 persen.

Menurut Kusnandi Rusmil, guru besar Kesehatan Anak dari Universitas Padjajaran, angka BBLR saling terkait dengan angka kelahiran prematur. Teknologi yang semakin canggih mampu mendeteksi ketidaksempurnaan bayi yang ada di dalam kandungan, sehingga kelahiran prematur sering dipilih sebagai solusi.

Bayi yang terancam meninggal di dalam kandungan karena berat badan yang rendah akan dilahirkan lebih cepat dan mendapatkan perawatan secara intensif dengan dipasang peralatan-peralatan khusus, untuk menunjang keberlangsungan hidup bayi.

“Angka kelahiran prematur saat ini mencapai 10 persen. Bayi-bayi dengan kondisi tidak sempurna seperti berat badan di bawah 2,5 kilogram, bisa tertolong oleh teknologi dengan dilahirkan lebih cepat,” tutur Kusnandi saat dihubungi BandungBergerak.id, Minggu (15/8/2021) sore. 

Editor: Redaksi

COMMENTS

//