• Kampus
  • Rektor UIN Bandung: Vaksin Senjata Ampuh dari Wabah Corona

Rektor UIN Bandung: Vaksin Senjata Ampuh dari Wabah Corona

UIN Bandung, Unpad, dan Unpar sama-sama menggelar vaksinasi Covid-19. Vaksinasi yang dilakukan kalangan akademis ini diharapkan menangkal hoaks soal vaksin.

Gedung Rektorat UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jalan A.H. Nasution No 105. UIN SGD Bandung merupakan salah satu kampus negeri atau PTN. (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana7 April 2021


BandungBergerak.id - Vaksinasi Covid-19 sudah sampai ke kampus-kampus di Bandung. Terbaru, vaksinasi dilakukan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Katolik Parahyangan (Unpar). Total sekitar 3.970 warga dua kampus Bandung tersebut yang menjalani vaksinasi sebagai penangkal virus Coroan tersebut.

UIN Bandung menggelar Vaksinasi Covid-19 terhadap dosen dan pegawai dalam program bertajuk “Ibadah Tenang, Kerja Nyaman” di Gedung Anwar Musaddad, Selasa (06/04/2021).

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si menjadi orang pertama divaksin Covid-19. Menurutnya, vaksinasi sebagai ikhtiar untuk menjadikan Keluarga Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung terhindar dari wabah virus Corona.

“Setalah divaksin tetap jaga prokes, menghindari kerumunan. Ini menjadi senjata ampuh untuk terhindar dari wabah virus corona,” ungkap Mahmud, dikutip dari laman resmi UIN Bandung.

Selain pendekatan lahir, lanjut Mahmud, pendekatan batin diperlukan dalam menghadapi pandemi yang masuk tahun kedua ini, yaitu dengan melakukan doa. Dengan demikian ikhtiar jadi lengkap, ibadah tenang, kerja nyaman, dan Kampus UIN aman.

Ketua Gugus Covid-19, Prof. Dr. H. Ah. Fathonih, M.Ag menyempaikan vaksinasi di lingkungan UIN Bandung dilakukan secara mandiri sampai 9 April 2021. Sebanyak 1.435 orang yang divaksin terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan seluruh pegawai UIN Bandung.

Vaksinasi dilaksanakan hasil kerja sama antara Klinik Pratama UIN SGD Bandung dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung, Puskesmas Cipadung, Klinik Pajajaran, Ikatan Bidan Kota Bandung, Mahasiswa STIKES Bakti Kencana.

Petugas yang dikerahkan sebanyak 36 orang. Ditargetkan program ini menjangkau 400 orang per hari. Vaksinasi yang dilakukan perguruan tinggi juga diharapkan sekalian menangkal hoaks tentang vaksin Covid-19, seperti disampaikan Camat Cibiru, Didin Dika Yuwana.

“Saya memohon kepada civitas akademika UIN Bandung untuk sama-sama berusaha menangkal berita hoaks karena banyak berita yang beredar itu tidak benar. Padahal vaksinasi dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selamat divaksin dan jangan lupa makan enak,” ujarnya.

Vaksinasi Covid-19 di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai pencegahan penularan virus Corona. (Dok. UIN Bandung)
Vaksinasi Covid-19 di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai pencegahan penularan virus Corona. (Dok. UIN Bandung)

Unpad Sasar Dosen Usia Lanjut

Unpad juga menggelar serangkaian kegiatan vaksinasi Covid-19. Kali ini menjangkau dosen berusia lanjut, pejabat pengelola, dosen, dan tenaga kependidikan.

Ketua Satgas Covid-19 Unpad Dwi Agustian mengatakan, kampus merupakan lingkungan yang aktif. Mobilitas aktivitas manusianya sangat tinggi. Perlu ada respons penanganan dan surveilans yang masif dan komprehensif agar kampus tidak menjadi klaster penularan Covid-19.

Vaksin Covid-19 dinilai menjadi titik terang di tengah pandemi berkepanjangan. Selain itu, uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan peneliti Fakultas Kedokteran Unpad menghasilkan efikasi sebesar 65,3 persen. Hasil ini melampaui standar efikasi vaksin yang ditetapkan WHO, yaitu 50 persen.

Sehingga vaksin Sinovac menjadi solusi dalam upaya pencegahan Covid-19. Apalagi vaksin ini sudah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh BPOM RI.

“Dengan demikian, sasaran prioritas sebagai pelayan publik bagi dosen dan tendik perlu diberikan vaksinasi. Kita mendapatkan alokasi vaksin dari Dinkes Jabar dan kita manfaatkan fasilitas ini untuk bisa memberikan imunitas melalui vaksinasi,” ungkap Dwi Agustian, dikutip dari laman resmi Unpad.

Ada sekitar 1.800 warga Unpad yang mendapatkan vaksinasi tahap pertama. Beberapa di antaranya tidak atau belum diberikan vaksinasi karena diasumsikan sudah memiliki imunitas. Ada pula kelompok yang belum memungkinkan untuk mendapatkan vaksin karena kondisi tubuhnya kurang fit hingga memiliki sejumlah penyakit kronis.

Vaksinasi Unpar

Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) tak mau ketinggalan menggelar program vaksinasi Covid-19. Kampus di Ciumbuleuit, Bandung, ini selama tiga hari berturut, antara Rabu hingga Jumat (24-26/3/2021) menjalankan vaksinasi Covid-19. Total 736 orang dari 754 pendaftar berhasil menerima dosis vaksin Sinovac pertamanya, sedangkan 18 orang mengalami penundaan vaksinasi karena alasan kesehatan.

Program vaksinasi Unpar hasil kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung selaku penyedia vaksin, Rumah Sakit Borromeus, Ikatan Alumni Unpar (IKA Unpar) dan relawan mahasiswa. Sasaran vaksinasi adalah tenaga kependidikan dan dosen.

Rektor Unpar Mangadar Situmorang, Ph.D. menegaskan peran penting vaksinasi bagi masyarakat, khususnya di lingkungan Kampus Unpar. Terlebih, program ini memberikan kepastian bagi para dosen dan tenaga kependidikan untuk menerima vaksin.

“Orang merasa, paling tidak di komunitas Unpar, melihat vaksinasi sebagai jawaban akan kekhawatiran terpapar (virus Covid-19),” ungkap Rektor, dikutip dari laman resmi Unpar.

Vaksin, lanjut Rektor, memiliki dampak positif mengurangi kekhawatiran tertular Covid-19. Vaksin juga sebagai perlindungan ganda dari protokol kesehatan di rumah, kantor, dalam perjalanan serta menjaga kesehatan dan daya tubuh.

“Satu, secara psikologis membantu rasa percaya diri menambah imunitas, tetapi juga secara medis bisa memperkuat imunitas fisik kita. Vaksinasi, bagi Unpar, sangat penting,” tegas Rektor.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//