Data Jumlah Bayi Ditimbang di Kota Bandung 2014-2020, Anjlok Dihantam Pagebluk
Tren penurunan jumlah bayi ditimbang dalam kurun lima tahun terakhir, yakni dari 45.800 bayi pada 2015 menjadi 34.366 bayi pada 2020, patut diwaspadai.
Penulis Sarah Ashilah29 September 2021
BandungBergerak.id - Penimbangan bayi penting dilakukan sebagai parameter pertama dalam memantau status gizi bayi. Lewat penimbangan inilah bayi-bayi dengan status Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan terindentifikasi.
Perkembangan jumlah bayi yang ditimbang berkaitan dengan data jumlah bayi lahir hidup. Dokumen Profil Kesehatan Kota Bandung menunjukkan tren penurunan jumlah bayi ditimbang dalam kurun lima tahun terakhir, yakni dari 45.800 bayi pada 2015 menjadi 34.366 bayi pada 2020. Tren penurunan ini selaras dengan tren penurunan jumlah bayi lahir hidup dalam periode yang sama.
Khusus di tahun 2020, tahun ketika pandemi Covid-19 mulai berlangsung, anjloknya jumlah bayi yang ditimbang terutama disebabkan oleh mandeknya layanan kesehatan selama beberapa bulan. Tutupnya posyandu membuat jangkauan penimbangan bayi menurun.
Data mencatat bahwa pada tahun 2020 tersebut sebanyak 1.004 bayi berstatus berat badan lahir rendah (BBLR). Jumlah ini setara dengan 2,93 persen dari total 34.366 bayi ditimbang.
Anjloknya jumlah bayi ditimbang berimbas pada makin besarnya risiko kesehatan yang harus mereka alami. Salah satu ancaman paling nyata adalah gizi buruk akibat semakin banyaknya jumlah bayi yang tidak teridentifikasi perkembangannya.