BandungBergerak.id - Persebaran penduduk yang tidak merata di wilayah perkotaan menyebabkan beberapa wilayah jauh lebih padat dibandingkan wilayah lainnya. Kepadatan penduduk terbentuk oleh kombinasi jumlah penduduk dan luas wilayah.

Di Kota Bandung, tingkat kepadatan penduduk yang terus meninggi merupakan masalah laten yang, meski tidak banyak dibicarakan, bakal berimbas pada munculnya masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemacetan, kemiskinan, angka kriminalitas yang tinggi, serta rendahnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan.

Di tingkat kecamatan, Bojongloa Kaler menjadi yang paling padat. Data menunjukkan beragam masalah sosial yang dihadapi kecamatan ini. Salah satunya adalah prevalensi balita stunting yang ajek tinggi. Pada 2019, misalnya, kecamatan Bojongloa Kaler memiliki prevalensi stunting tertinggi se-Kota Bandung, mencapai 11,5 persen.

Bila skalanya diciutkan ke ruang lingkup yang lebih kecil, yakni kelurahan, kita akan mendapati bahwa empat dari lima kelurahan terpadat di Kota Bandung ada di Kecamatan Bojongloa Kaler, yakni Kelurahan Babakan Asih, Babakan Tarogong, Jamika, dan Kopo. Kelurahan Cibadak di Kecamatan Astanaanyar berada di urutan kelima.

Di Babakan Asih, kelurahan terpadat se-Kota Bandung, tingkat kepadatan penduduk mencapai 68.508 orang per kilometer persegi.