BandungBergerak.id - Sebuah media tidak boleh berhenti menyajikan yang baru. Hal ini pula yang kami yakini dengan pembuatan podcast bertajuk Suara Pinggiran. Tahap pembuatan podcast ini baru saja menempuh focus group discussion (FGD) bersama teman-teman yang selama ini menyokong kami. 

FGD digelar di Jalan Lodaya, Bandung, Jumat (21/10/2022). Hadir Rana Akbari (mantan jurnalis yang kini dosen ilmu komunikasi), Laila Nur Saliha (Lingkar Literasi Cicalengka), Sintia Soniawati (Aliran Kebatinan Perjalanan), Eva Eryani Effendi (Taman Sari Melawan), Lasma Natalia (LBH Bandung), Ahmad Budi Santoso (LBH Bandung), Raja Ilham (FKPMB), Azmi Mahatmanti (Great UPI), Deni Yudiawan (Satu Tema), Arif Budi Kristanto (Satu Tema), dan Bayu Wardhana (Tempo Institute), serta dari teman-teman AJI Bandung.

Dari mereka kami menimba ilmu dan masukan mengenai konten hingga persoalan teknis tentang podcast Suara Pinggiran ini. Kami membedah hasil survei yang dilakukan Satu Tema, 2-11 Oktober 2022, terhadap 106 responden (mahasiswa, pekerja swasta/wiraswasta, PNS, lainnya).

Mayoritas responden menggunakan media sosial dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebanyak 68,9 responden menggunakan Instagram, Facebook (14,2 persen), Tiktok 9,4 persen, Twitter, dan lainnya.

Tujuan mereka mengakses media sosial kebanyakan untuk mencari informasi (77,4 persen), hiburan (73,6 persen), dan selebihnya untuk belajar, bisnis, dan lain-lain. Mayoritas responden juga menunjukkan minat yang tinggi terhadap berita (76,4 persen). Jenis informasi yang mereka cari mulai dari hiburan, politik, olahraga, ekonomi, gaya hidup, dan lain-lain.

Ada fenomena menarik sekaligus tantangan bagi media jurnalistik bahwa mayoritas responden menggunakan media sosial sebagai sumber berita (70,8 persen). Padahal berita sendiri diproduksi oleh media jurnalistik. Angka responden yang mengakses media sosial untuk mendapatkan berita lebih besar dibandingkan responden yang langsung mengunjungi website atau media jurnalistik (24,5 persen). 

Media sosial yang paling banyak menjadi sumber rujukan responden dalam mencari berita adalah Instagram (45,3 persen), Twitter (20,8 persen), Youtube (14,2 persen), dan Tiktok (11,3 persen), dan lain-lain.

Baca Juga: KABAR DARI REDAKSI: Sebuah Ruang Kerja
KABAR DARI REDAKSI: BandungBergerak.id Membutuhkan Dukunganmu
KABAR DARI REDAKSI: Setelah 24 Jam Tumbang

Mengapa Podcast

Mayoritas responden menyatakan menyukai podcast karena bisa didengarkan kapan saja dan di mana saja. Sambil menjalankan aktivitas harian dan bahkan sambil mengemudi. Podcast berbeda dengan membaca yang butuh konsentrasi tinggi.

Mereka menyatakan lebih tertarik pada podcast yang menampilkan audio visual. Karena itulah podcast Suara Pinggiran hadir. Produk baru BandungBergerak.id ini akan muncul di Youtube sebagai audio visual dengan tempat pelaksanaan langsung di lokasi nacmrasumber (podcast keliling).

Artinya, media sosial maupun podcast menjadi alat bagi kami untuk menyebarkan produk-produk jurnalistik kami. Karena kami pikir produk jurnalistik kami tidak boleh berhenti dengan web-nya, tetapi harus meluaskan lagi sayapnya ke media sosial termasuk podcast.

BandungBergerak.id selama ini konsens terhadap suara pinggiran atau mereka yang terbatas untuk bersuara. Podcast Suara Pinggiran menjadi langkah untuk lebih menggemakan lagi suara-suara mereka.