• Kolom
  • GUNUNG-GUNUNG DI BANDUNG RAYA #43: Puncak Eurad, Wisata Dataran Tinggi di Perbatasan Bandung dan Subang

GUNUNG-GUNUNG DI BANDUNG RAYA #43: Puncak Eurad, Wisata Dataran Tinggi di Perbatasan Bandung dan Subang

Dari area parkir, hanya butuh 10-15 menit berjalan kaki untuk mencapai Puncak Eurad. Secara leluasa kita bisa memandangi Gunung Putri dan Patahan Lembang.

Gan Gan Jatnika

Pegiat Komunitas Pendaki Gunung Bandung (KPGB), bisa dihubungi via Fb Gan-Gan Jatnika R dan instagram @Gan_gan_jatnika

Puncak Eurad (tengah), dilihat dari Jalan Pasar Ahad, diapit oleh Gunung Cikendung dan Gunung Korsi (kiri) serta Pasir Reungit, Pasir Jungkrang, dan Pasir Waspada (kanan), Januari 2023. (Foto : Gan Gan Jatnika)

12 Januari 2023


BandungBergerak.id - Deretan warung dengan nama unik menyambut kedatangan pengunjung Kawasan Wisata Puncak Eurad. Nama-nama warung tersebut antara lain Rahayu Ningrat, Gajah Meta, Caringin Bodas, Ratu Linuhung Ratu Sajagat, dan Angling Darma. Ada delapan warung berderet dengan satu kios kopi melengkapinya: Samagaha Coffee. Seorang local barista dengan ramah dan sumringah menyajikan kopi racikannya.

Udara sejuk, juga pemandangan pegunungan di perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang bagian selatan, dapat dinikmati dari Puncak Eurad. Tersedia titian tangga, jembatan dari bambu, serta beberapa dermaga sebagai titik pandang lanskap tersebut.

Jika cuaca cerah tanpa kabut, sebuah permukiman agak jauh di bagian kiri atau utara tampak mencuri perhatian. Bagaimana tidak? Di antara gugusan pegunungan dan perkebunan, terdapat sebuah perkampungan yang seakan terpencil dan terkurung. Namanya Kampung Cikendung, sebuah nama yang menarik. Dalam Kamus Bahasa Sunda, kendung artinya menggelembung atau tersibak oleh tiupan angin, seperti layar perahu di lautan atau gorden di ruang depan rumah ketika datang embusan angin.

Penasaran, apakah di Kampung Cikendung memang embusan anginnya begitu kuat? Bisa jadi demikian, karena lokasi Kampung Cikendung berada di lembahan. Embusan angin dari lereng-lereng pegunungan berpusar ke arahnya. Fenomena angin lembah dan angin gunung bisa bergantian. Angin lembah bertiup dari lembah menuju puncak gunung pada siang hari, sedangkan angin gunung mengalir dari puncak menuju lembah menerpa ke arah Kampung Cikendung pada malam harinya.

Kendung juga diketahui sebagai jenis tanaman dengan nama ilmiah Helicia Javanica. Tanaman ini memiliki khasiat untuk pengobatan. Yang sering dimanfaatkan adalah daun muda dan buahnya.Daun muda Kandung berguna sebagai obat panas dalam, sedangkan buahnya berguna sebagai obat sakit kepala.  

Akses Menuju Puncak Eurad

Puncak Eurad berjarak sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Bandung ke arah utara. Berada di perbatasan Desa Wangunharja, Kabupaten Bandung Barat dengan Desa Cupunagara, Kabupaten Subang, gunung ini bisa dicapai dengan kendaraan roda dua atau roda empat dengan lama perjalanan sekitar 1 hingga 1,5 jam.

Pengunjung bisa memilih beberapa alternatif jalur. Dari Jalan Dago, perjalanan menuju Lembang ditempuh melalui Dago Giri, kemudian berbelok ke arah Maribaya. Dari sana, perjalanan berlanjut ke utara, di samping kiri ruas jalan setelah melewati gerbang wisata Maribaya. Jalan ini dikenal dengan nama Jalan Cicalung. Kita sebaiknya hati-hati karena pada beberapa kilometer pertama, Jalan Cicalung berupa tanjakan yang cukup terjal.

Jalur lain dimulai dari Alun-alun Lembang menuju ke Cikole. Ada dua pilihan jalur di sini. Yang satu berbelok ke timur melalui jalur Jalan Nyampai, sementara yang satu lagi melalui Jalan Pasar Ahad.

Ketiga pilihan jalur tersebut nantinya sama-sama bermuara di Jalan Patrol, Kampung Cibeureum, yang terakhir kali direhabilitasi pada akhir tahun 2016. Kemudahan akses terbukti membuat wisata Puncak Eurad semakin populer. Selain Puncak Eurad, di jalur Jalan Patrol ini terdapat juga beberapa tujuan wisata lain. Salah satunya Wisata Alam Giriwening-Pasir Buluh.

Saat ini panduan jalur ke Puncak Eurad mudah ditemukan di layanan daring. Kita bisa mengetikkan kata kunci “Puncak Eurad” di kotak mesin pencari seperti Google, segera rute dan peta akan tersaji.

Di titik tertinggi Puncak Eurad, terdapat area lapang yang memungkinkan kita menikmati pemandangan Gunung Putri dan Patahan Lembang, Desember 2022. (Foto : Gan Gan Jatnika)
Di titik tertinggi Puncak Eurad, terdapat area lapang yang memungkinkan kita menikmati pemandangan Gunung Putri dan Patahan Lembang, Desember 2022. (Foto : Gan Gan Jatnika)

Mendaki Puncak Eurad dan Gunung Lain di Sekitarnya

Puncak Eurad dikenal memiliki titik ketinggian 1.485 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meskipun berbeda dengan angka yang tertera di peta RBI (Rupa Bumi Indonesia), tidaklah jadi masalah. Dalam peta RBI lembar peta 1209-314 judul peta: Lembang, edisi I:2001, skala 1:25.000, ketinggian Puncak Eerad tertulis 1.465 mdpl.

Pendakian ke Puncak Eurad dari area parkir tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 10-15 menit. Area parkir dan tempat wisata di kawasan ini ada di ketinggian 1.390 mdpl. Jarak perjalanannya pun tidak terlalu jauh, sekitar 500 meter.

Jalur pendakian ke Puncak Eurad sudah sangat jelas. Di awal pendakian, kita akan melewati beberapa saung yang sepertinya sudah lumayan lama tidak digunakan. Tanjakan-tanjakan pendek akan membuat kita sedikit menarik napas dalam. Namun jangan khawatir, rute pendakiannya aman dan memadai untuk dilewati anak-anak atau sepuh lansia juga.

Jika belum puas mendaki Puncak Eurad, kita bisa melanjutkan perjalanan ke beberapa puncak gunung di sekitarnya. Yang paling dekat, ada Gunung Korsi dan Gunung Cikendung. Dari sana, kita bsia meneruskan ke Pasir Congkok atau bahkan ke Gunung Lingkung yang lebih jauhnya lagi.

Jika ragu, kita bisa meminta tolong kepada warga setempat untuk memandu perjalanan. Ada Kang Deni yang ada di warung pertama di deretan warung di Puncak Eurad. Ada juga Kang Aris yang biasa berada di kios paling ujung: kios kopi Samagaha.

Suasana di titik puncak Puncak Eurad sangat menyenangkan. Area lapang yang bersih dan cukup luas memungkinkan kita untuk memasang tenda atau hammock (ayunan kain untuk duduk atau rebahan yang dipasang dengan tali di antara dua batang pohon). Melemparkan pandangan ke arah barat, kita bisa menjumpai Gunung Putri dan Patahan Lembang.

Selain mendaki ke puncak, pilihan lain hiking di kawasan Puncak Eurad adalah Gua Nippon atau Gua Jepang. Dari sana, kita dapat terus menyusuri punggungan gunung menuju Kampung Cikendung. Di Kampung Cikendung terdapat para pengrajin gula aren dan peternak lebah penghasil madu berkualitas.

Sayangnya, kondisi Gua Nippon saat ini kurang terawat. Lokasinya tertimbun pepohonan yang tumbang dan semak belukar. Akses jalan setapaknya pun terhalang longsoran di beberapa titik. Ditambah lagi, papan penunjuk jalan sudah tak ada di tempatnya. Berbeda dengan keadaan beberapa tahun lalu saat jalan setapaknya masih mudah dilalui, lengkap dengan pagar pengaman dari kayu di sampingnya.

Di dalam gua, kondisinya lembab. Di musim hujan, genangan air tercipta. Dinding guanya dilapisi tumbuhan lumut.  Jangan kaget jika di dalam gua, kita akan menemukan beberapa ekor kelelawar dan tokek.

Gua Nippon atau Gua Jepang di lereng sebelah timur Puncak Eurad saat ini terbengkalai, Desember 2022. Beberapa tahun lalu, lokasi ini pernah menjadi bagian wisata Puncak Eurad. (Foto: Gan Gan Jatnika)
Gua Nippon atau Gua Jepang di lereng sebelah timur Puncak Eurad saat ini terbengkalai, Desember 2022. Beberapa tahun lalu, lokasi ini pernah menjadi bagian wisata Puncak Eurad. (Foto: Gan Gan Jatnika)

Lebih Tua dari Kaldera Gunung Sunda Purba

Selama ini masyarakat Bandung lebih mengenal Kaldera Gunung Sunda Purba sebagai kaldera paling tua di kawasan Bandung Raya dan sekitarnya. Bahkan kaldera ini lebih dahulu ada dibandingkan pembentukan Danau Bandung Purba.

Kaldera berasal dari kata dalam bahasa Spanyol, yaitu caldera yang artinya wajan atau katel. Disebut demikian karena kaldera biasanya merupakan daerah cekungan besar yang menyerupai wajan. Cekungan ini merupakan imbas kegiatan vulkanik berupa letusan gunung api yang membentuk lubang cekung. Cekungan kecil biasanya disebut kawah, sedangkan cekungan besar, dengan diameter lebih dari 2 kilometer, biasa disebut kaldera. Dengan kata lain, kaldera adalah cekungan yang berukuran diameter lebih dari 2 kilometer.

Sebenarnya ada kaldera atau cekungan yang lebih tua lagi dibandingkan Kaldera Gunung Sunda Purba, yaitu dua kaldera yang berdampingan dan terletak di antara perbatasan Bandung dan Subang. Kedua kaldera tersebut adalah Kaldera Cibitung yang diperkirakan terbentuk 59 juta tahun yang lalu dan Kaldera Cupunagara yang diperkirakan terbentuk 36 juta tahun yang lalu (Bronto dkk., 2004).  Disebut kaldera Cibitung karena terdapat Desa Cibitung di dalam cekungannya. Demikian juga dengan penyebutan kaldera Cupunagara yang berasal dari nama Desa Cupunagara.

Puncak Eurad, Gunung Cikendung, Pasir Waspada, dan Pasir Reungit merupakan bagian dari dinding kaldera-kaldera tersebut. Kedua kaldera membentuk bulan sabit dengan dinding tertutup di sisi barat dan selatan. Sisi barat gawir Kaldera Cupunagara berbatasan dengan sisi timur gawir Kaldera Cibitung, sisi selatannya berbatasan dengan Gunung Bukittunggul, dan sisi timurnya berbatasan dengan Gunung Canggak atau Gunung Canggah. Bentuk bulan sabit Kaldera Cupunagara  terbuka ke arah utara dan timur lautnya.

Toponimi Puncak Eurad dan Sekilas Kisah Cupunagara

Cerita mengenai asal-muasal penamaan Puncak Eurad dapat diperoleh dengan menyimak cerita dari sesepuh. Abah Baim, atau dikenal pula dengan sebutan Abah Kumis, adalah tokoh yang menjadi rujukan. Beliau adalah seorang yang disepuhkan oleh masyarakat di kawasan Puncak Eurad.

Menurut Abah Kumis, Puncak Eurad pernah pula dikenal dengan nama Wates. Wates artinya batas atau perbatasan antara Subang dan Lembang. Posisinya tepat berada di titik tertinggi jalan. Setelah melewati gerbang Puncak Eurad, jalan ke arah Cisalak terus menurun.

Puncak Eurad berasal dari kata Eurad atau Eurat yang artinya jerat. Eurad dalam Kamus Bahasa Sunda karya R. Danadibrata, halaman 196, berarti: “Pagawéan néwak sato lumpat ku tambang dipantengkeun supaya labuh at. supaya teu bisa lumpat kebat lantaran dadana kahalangan at. beuheungna katalian ku tambang” (Pekerjaan menangkap binatang yang lari menggunakan tambang yang ditarik agar jatuh, atau agar tidak bisa berlari kencang karena dada atau lehernya terikat tali).

Nama Puncak Eurad, dengan demikian, disematkan karena dahulunya lokasi tersebut dijadikan tempat ngeurad atau menjerat. Yang dijerat adalah penjahat yang diincar karena meresahkan masyarakat, atau musuh dalam suasana perang. Contohnya tentara penjajah atau bisa juga anggota gerombolan pemberontak.

Semakin menarik jika kita menyusuri sejarah kawasan ini lebih jauh lagi. Ada kemungkinan dahulunya terdapat sebuah kerajaan yang disebut dengan nama Mandala Cupunagara. Muncul sekitar abad ke-5 hingga ke-6 Masehi, kerajaan ini disinyalir merupakan bagian atau vazal Kerajaan Tarumanagara. Nama rajanya yang terkenal adalah Satyaguna, Nagajaya, dan Jayaguna.

Letak kerajaan Mandala Cupunagara berada di dekat Sungai Cupu. Kemungkinan besar sungai ini yang sekarang dikenal dengan nama Cipunagara, sungai yang berhulu di kaki Gunung Bukittunggul dan Gunung Buleud, dan mengalir melewati Desa Cupunagara.

*Tulisan kolom Gunung-gunung di Bandung Raya merupakan bagian dari kolaborasi bandungbergerak.id dan Komunitas Pendaki Gunung Bandung (KPGB)

Editor: Tri Joko Her Riadi

COMMENTS

//