• Pemerintah
  • Data Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Kota Bandung 2013-2020, Anjlok di Tahun Pandemi

Data Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Kota Bandung 2013-2020, Anjlok di Tahun Pandemi

Tren jumlah bayi penerima ASI eksklusif di Kota Bandung mengalami kenaikan sejak tahun 2013. Anjlok di tahun pertama pandemi Covid-19.

Penulis Sarah Ashilah16 Desember 2023


BandungBergerak.id -  Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dapat diartikan sebagai penerapan pola makan pada bayi usia 0-6 bulan, ketika asupan nutrisi hanya bersumber pada ASI tanpa ada makanan ataupun minuman tambahan, seperti susu formula, madu, air jeruk, ataupun air putih.

ASI yang sarat akan gizi dan mengandung antibodi akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga ia dapat terhindar dari serangan berbagai penyakit infeksi. Penelitian menyatakan, iniasi dini dalam satu jam pertama dapat mencegah 22 persen kematian bayi di bawah umur satu bulan di negara-negara berkembang. Selain itu, manfaat dari ASI eksklusif yang tidak bisa dipenuhi oleh susu formula adalah menciptakan jalinan kasih antara ibu dan bayi yang lebih erat.

Merujuk dokumen Profil Kesehatan Kota Bandung, diketahui bahwa dalam delapan tahun terakhir terjadi tren perkembangan jumlah bayu yang diberikan ASI eksklusif. Sempat turun pada tahun 2018, jumlah bayi penerima ASI eksklusif kembali melonjak pada tahun 2019. 

Anomali terjadi pada tahun 2020, tahun pertama pandemi Covid-19. Jumlah bayi penerima ASI eksklusif anjlok dari 21.873 orang bayi pada 2019 menjadi 6.538 orang bayi saja pada tahun 2020. 

Penurunan jumlah bayi penerima ASI eksklusif selama pandemi selaras dengan situasi murung selama pandemi. Berbagai layanan kesehatan bagi warga sempat dibatasi atau bahkan ditiadakan sama sekali untuk jangka waktu tertentu. 

Editor: Redaksi

COMMENTS

//