• Cerita
  • Pameran Seni Oh Tina! Mengemas Nasib Pernikahan Tina dan Joi

Pameran Seni Oh Tina! Mengemas Nasib Pernikahan Tina dan Joi

Suina Latersia dan Dea Widya mengemas pameran seni Oh Tina! dalam karya kolaborasi melibatkan banyak seniman. Membawakan kisah Tina dan Joi menjadi lebih personal.

Pengunjung sedang memperhatikan salah satu karya dalam pameran seni Oh Tina! di The Lodge Foundation, Bandung. (Foto: Syifa Ananda/BandungBergerak.id)

Penulis Syifa Ananda13 November 2023


BandungBergerak.id – Pameran seni umunya hanya menampilkan karya di suatu ruangan kepada pengunjung, namun berbeda dengan pameran seni Oh Tina! kali ini yang merupakan sekuel dari pameran tahun lalu. Pameran ini mengisahkan tentang dua orang yaitu Tina Kosasih dan Joi Rumengan. Berawal dari sahabat, Tina dan Joi akhirnya berpacaran dan memutuskan untuk menikah di tahun 2022. Namun, belum genap menginjak satu tahun Tina dan Joi sering kali ribut karena hal kecil.

Tina dan Joi berada dalam amarah dan egonya masing-masing. Hingga saat Tina mengucapkan kata perpisahan, Joi baru tersadar bahwa ia sangat membutuhkan Tina dalam hidupnya. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Tina pergi menghilang entah ke mana dan kini Joi hanya seorang diri.

Setelah serangkaian acara yang dimulai dari tanggal 2 hingga 7 November 2023, tibalah pada acara utama yaitu bertemu serta berbincang dengan para seniman yang berkolaborasi untuk Oh Tina! tahun ini. Bincang dengan seluruh seniman yang terlibat digelar Rabu, 8 November 2023,  mulai sekitar pukul 20.17 WIB dengan lima seniman yang hadir langsung di The Lodge Foundation dan tiga seniman yang hadir melalui zoom meeting.

Suina Latersia, penulis sekaligus pemilik cerita dari Oh Tina! mengajak beberapa seniman untuk berkolaborasi serta menciptakan karya anti-mainstream yang mempunyai kesan tersendiri bagi para seniman yang terlibat dan pengunjung yang ikut merasakan secara langsung ke tempat pameran. Suina tidak ingin tulisannya hanya menjadi buku tanpa melibatkan pembaca untuk terjun ke dalam dunia Tina dan Joi secara lebih nyata.

Muncullah ide untuk membuat tulisan miliknya menjadi pameran yang bisa langsung dirasakan pengunjung yang sudah dibuat sedemikian rupa agar bisa menjelaskan keadaan Tina dan Joi.

Dea Widya selaku arsitek pameran Oh Tina! sekaligus seniman ini bercerita bahwa pameran kali ini dibawakan secara lebih spesifik dari sekuel tahun lalu. Terdapat motif yang spesifik, scene personal, dan makna yang disampaikan seniman melalui karya seni di yang di pamerkan. Latar rumah yang dijadikan sebagai rumah Tina mempunyai kontribusi besar. Tempat tersebut di desain semenarik mungkin agar pengunjung bisa turut terlibat dalam setiap cerita Tina dan Joi, juga memberikan memori tersendiri.

“Ketika memasuki pintu pertama, pengunjung bisa melihat bahwa terdapat foto pernikahan mereka tahun lalu di atas meja. Dinding rumahnya juga dihiasi oleh beberapa bingkai foto yang mengartikan bahwa bagian tersebut adalah milik Tina,” ucap Dea dalam bincang dengan seniman pada Rabu, 8 November 2023 malam.

Artist talk pameran seni Oh Tina! di The Lodge Foundation, Rabu, 8 November 2023. (Foto: Syifa Ananda/BandungBergerak.id)
Artist talk pameran seni Oh Tina! di The Lodge Foundation, Rabu, 8 November 2023. (Foto: Syifa Ananda/BandungBergerak.id)

Baca Juga: Cerpen Percintaan Tina Kosasih dan Joi Rumengan dalam Seni Pertunjukan Pernikahan Fiktif
Ekshibisi Pameran Cerpen Oh Tina!: Imajinasi Kehidupan Pernikahan Fiktif Tina Kosasih dan Joi Rumengan

Oh Tina! Sekuel yang Lebih Personal

Kevin yang merupakan salah satu seniman kolaborator menuturkan bahwa pameran kali ini di bawakan secara unik, berbeda dari biasanya. Melalui akses Facebook di komputer dengan layer lebar, pengunjung dapat ikut merasakan apa yang sebenarnya terjadi pada Tina. Pengunjung diajak untuk berperan sebagai Tina dalam sosial media tersebut yang mendapat pesan dari salah satu temannya dan kembali mengulas apa yang sudah terjadi sebelumnya.

Kejadian tersebut diperkuat dengan adanya postingan foto dalam beberapa waktu yang juga menjelaskan rangkaian kegiatan yang Tina lakukan sebelum akhirnya menghilang dan pergi entah ke mana. Iskandar yang tergabung dalam Hengky and kids mengungkapkan bahwa ia merupakan seniman di balik sebuah lagu yang ada di kanal Facebook Tina. Lagu tersebut adalah lagu terakhir yang di dengar oleh Tina dan temannya sebelum ia pergi.

Seniman selanjutnya yang juga bercerita akan kolaborasi dan perannya dalam pameran Oh Tina! adalah Kristofer Svensson. Kris menjelaskan bahwa sebelumnya ia sudah membaca cerita Tina dan Joi, dari situlah Kris bisa mendapatkan suasana yang digambarkan melalui musik. Sebelum memasuki ruangan terakhir, disajikan musik tanpa lirik, hanya nada saja.

Melalui karya itulah Kris ingin menyampaikan bahwa music tanpa lirik adalah rasa yang abstrak. Seperti Tina yang hilang, tanpa adanya lirik maka kita perlu mencari sesuatu yang hilang, mencari rasa.

Danielle Lemaire, seniman asal Belanda ini memaparkan tentang konsep pameran Oh Tina!. Kisah Tina dan Joi berawal sesuatu yang pribadi kini menimbulkan pertanyaan besar. Walaupun kisah Tina dan Joi hanya fiksi, namun Danielle menggambarkan berbagai peristiwanya secara cukup nyata melalui karya yang dibuatnya melalui gambar yang kemudian dipantulkan menjadi siluet.

Di dalam karya Danielle terdapat banyak menggunakan karya kriya tekstil khas budaya Sunda seperti motif mega mendung. Danielle ingin menyampaikan pesan bahwa ada yang kita tahu dari kisah Tina dan Joi tapi tidak sepenuhnya.

Poster pameran seni Oh Tina! di The Lodge Foundation, Bandung. (Foto: Syifa Ananda/BandungBergerak.id)
Poster pameran seni Oh Tina! di The Lodge Foundation, Bandung. (Foto: Syifa Ananda/BandungBergerak.id)

Kesan Pengunjung Pameran

Intan sebagai salah satu pengunjung yang hadir mengungkapkan bahwa ini kali pertamanya mengikuti pameran on-site khususnya specific performance exhibition.

“Ini menarik soalnya kita terlibat langsung di dalamnya kayak ngalamin beberapa pengalaman, gak cuma sebagai pengamat atau penonton, ada hal personal yang bisa bikin mikir sampai besok-besoknya, pulang tuh gak yang dari sini selesai udah tapi masih ada sesuatu yang nyangkut gitu, seru sih, keren-keren karyanya,” ujar Intan di setelah mengikuti bincang bareng seniman pada Rabu, 8 November 2023 malam.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//