Bandung Raya Darurat Demam Berdarah Dengue (DBD): Kasus Tertinggi se- Indonesia Ada di Kota Bandung, Kematian Terbanyak Ada di Kabupaten Bandung
Bandung Raya Darurat Demam Berdarah Dengue mesti diikuti dengan langkah-langkah pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan rumah warga dengan metode 3M plus.
Penulis Iman Herdiana1 Mei 2024
BandungBergerak.id – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia terus melonjak dalam empat bulan pertama tahun 2024 ini. Di Bandung Raya, kondisinya sudah darurat. Per akhir April 2024, Kota Bandung menyumbang jumlah kasus terbanyak dengan 3.468 kasus, sementara Kabupaten Bandung menyumbang jumlah kasus kematian terbanyak dengan 29 kasus.
Merujuk data Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dimutakhirkan secara rutin, diketahui bahwa sampai minggu ke-17 tahun 2024 ini tercatat sebanyak 88.593 kasus DBD di seluruh Indonesia dengan total 621 kasus kematian.
Di Jawa Barat, selain Kota Bandung, ada tiga kabupaten dan kota yang ada di daftar lima besar penyumbang terbanyak kasus DBD secara nasional, yakni Kabupaten Tangerang, Kota Bogor, dan Kabupaten Bandung Barat. Sementara itu, sebagai penyumbang kasus kematian tertinggi, selain Kabupaten Bandung di urutan pertama, ada Kota Bekasi dan Kabupaten Subang di urutan ketiga dan keempat.
Total sampai 30 April 2024 Kemenkes mencatat terdapat 88 kasus DBD, angka kematian karena DBD sebanyak 621 kematian. Kasus dengue/DBD terlaporkan dari 456 kabupaten/kota di 34 provinsi. Kematian akibat dengue terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi.
Baca Juga: Masyarakat Jawa Barat Diingatkan Selalu Mewaspadai Demam Berdarah Dengue
Data Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandung 2007-2021: Mewaspadai Tingkat Kematian yang Meninggi
RISET UNPAR: Model Matematika untuk Mencegah Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Kelompok Usia Muda
Kasus Demam Berdarah Dengue Kota Bandung
Data penyebaran kasus DBD Dinkes Kota Bandung per 26 April 2024 menyatakan, sebanyak 2.905 dari 3.025 kasus DBD di Kota Bandung dinyatakan sembuh. Adapun kasus aktif per tanggal 26 April 2024 dilaporkan sebanyak 107 kasus. Jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, jumlah kasus aktif pada pekan ke-16 ini mengalami penurunan sebanyak 79 kasus.
Kecamatan Kiaracondong dinyatakan memiliki jumlah kasus aktif terbanyak dengan 11 kasus aktif. Sementara jumlah kasus aktif terendah dicatatkan oleh Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan Sukasari dengan 0 kasus aktif.
Di level kelurahan, jumlah kasus aktif terbanyak di Kelurahan Cipadung Kidul dan Cipamokolan, masing-masing dengan 5 kasus aktif.
Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan masyarakat diharapkan turut serta dalam mencegak penyebaran nyamuk DBD.
"Untuk memastikan rumah anda bebas jentik, sebetulnya mudah. Jika ada anggota keluarga yang mengalami demam, jangan tunggu sampai parah. Segera akses layanan kesehatan masyarakat," pesan Anhar Hadian, dalam siaran pers.
Masyarakat Kota Bandung harus memastikan tempat tinggal ataupun beraktivitasnya bebas dari jentik nyamuk. Jika ada anggota keluarga di rumah yang mengalami demam, segera akses fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara Diskominfo Jabar juga mengimbau masyarakat untuk tidak terlambat mencegah demam berdarah dengan melakukan 3M plus:
Menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapt semua tempat penampungan air, mencegah perkembangbiakan nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat antinyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, tidak menggantung pakaian di dalam kamar, menaburkan bubuk larcasida pada penampungan air, menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion antinyamuk dan pakaian tertutup (lengan dan celana panjang).
*Kawan-kawan bisa menyimak reportase tentang Demam Berdarah lainnya dalam tautan berikut ini