Bandung International Dance Competition 2024, Panggung Tarian Dunia di Kota Bandung
Bandung International Dance Competition (BIDC) 2024 menyajikan tarian yang bukan hanya sebuah gerakan indah, atau hiburan semata.
Samuel Krisna Surya Hanggara
Alumni Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung
4 September 2024
BandungBergerak.id – Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz-Geise menjadi saksi atas berlangsungnya pagelaran tari berskala internasional, Bandung International Dance Competition (BIDC) 2024. Acara yang berlangsung dari 23-25 Agustus 2024 dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai macam negara. Total ada 7 negara yang terlibat dalam BIDC 2024, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Australia, Hongkong, dan Jepang.
BIDC 2024 sendiri menampilkan enam kategori perlombaan yakni Jazz, Hip Hop, Demi Character, Traditional, Contemporary, dan Classical Ballet. Selama tiga hari, ratusan penari dari berbagai macam negara dan usia berjuang menampilkan yang terbaik dalam setiap kategori yang mereka ikuti.
Rangkaian acara BIDC 2024 ditutup secara elegan dan mewah dalam acara Gala Night yang diikuti oleh para pemenang dari setiap kategori dan sepuluh penari pilihan juri serta dihadiri oleh Presiden BIDC, perwakilan Pusat Prestasi Nasional, tamu VIP, para orang tua, dan kerabat para penari.
Baca Juga: Seni Gerak dan Strategi Perang dalam Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian
Dwiharmoni Babak Satu, Mengenal Putra Sang Fajar dari Panggung Seni
Unpar Mengadakan Kelas Terbuka Seni dan Budaya, Unpas Menggelar Pasundan Education Week
Lebih dari Sekadar Kompetisi
Meskipun demikian, BIDC 2024 bukanlah sekadar ajang kompetisi semata. Lebih jauh dari itu, BIDC 2024 merupakan panggung di mana para penari dari berbagai macam belahan dunia memperlihatkan bahwa tarian bukan hanya sebuah gerakan indah atau hiburan semata, tetapi menjadi sebuah sarana bagi setiap penari untuk mengekspresikan perasaan, cerita, dan juga pesan kepada setiap orang yang melihatnya. Setiap gerakan tubuh serta ekspresi wajah yang muncul sesuai dengan irama musik selalu mengandung pesan dan makna yang mendalam.
Presiden BIDC, Herman Susilo Haslim. menegaskan pada saat Gala Night, bahwa BIDC 2024 berusaha menampilkan keragaman dan keindahan tarian dari seluruh dunia yang menembus batas kreativitas. Menurutnya, setiap tarian yang dibawakan oleh para penampil mengandung cerita unik dan perjuangan yang hendak ditampilkan kepada setiap orang yang melihatnya.
Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden BIDC hendak melawan pandangan umum yang kerap kali mengaitkan seni tari sebagai ajang bagi seseorang untuk tampil keren dan menjadi populer. Padahal, tarian mengandung nilai dan pesan yang jauh lebih mendalam. Dengan belajar menari dan menampilkannya, seseorang belajar untuk sabar dalam menguasai gerakannya, belajar tenang ketika tampil di atas panggung, dan juga belajar rendah hati ketika menerima kritik dan saran. Orang yang belajar menari juga diajak untuk disiplin dan mau bekerja keras supaya dapat menampilkan yang terbaik ketika tampil di panggung BIDC 2024.
Hal ini dipertegas oleh pernyataan Karen Malek, salah satu Juri BIDC 2024 yang berasal dari Australia. Karen Malek, yang pernah menjabat sebagai Presiden Australian Teachers of Dancing (ATOD), meyakini bahwa karakter anak-anak yang belajar menari akan jauh lebih matang dibanding anak-anak seusianya karena mereka yang belajar menari diajak untuk belajar percaya diri, sabar, rendah hati, disiplin, mau bekerja keras, dan bahagia. Itu semua membentuk karakter anak-anak menjadi lebih kuat dan siap dalam menghadapi situasi lingkungan saat ini.
BIDC 2024 memperlihatkan juga bahwa tarian mampu menjadi sarana untuk melestarikan dan mewartakan kebudayaan suatu negara. Pada kategori Traditional, setiap penari memperkenalkan nilai-nilai tradisional dan warisan budaya mereka. Misalnya saja, Tari Magunatip dan juga Tari Janger. Tari Magunatip dibawakan oleh para penari dari Malaysia. Dengan menggunakan baju adat Malaysia dan juga properti bambu, para penari membawakan tarian dengan tegas, energik, dan indah. Tidak hanya itu, tarian ini juga menghadirkan nilai-nilai tradisional yang mengandung pesan dan makna mendalam, yakni tentang kebersamaan yang mampu menciptakan kekuatan dan keindahan.
Selain itu, ada juga Tari Janger yang dipersembahkan oleh para penari dari Indonesia. Para penari, dengan menggunakan baju adat khas Bali, mempersembahkan tarian dengan penuh ceria dan semangat. Bagian yang menarik di sini adalah Tari Janger dibawakan oleh para penari balet yang ingin tetap memberi warna budaya Indonesia di dalam tari modern yang mereka dalami. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada keterbatasan dalam mencintai bangsa dalam tarian
Tidak berhenti sampai di situ, BIDC 2024 juga hendak memaknai kembali arti sebuah tarian yang tidak terbatas pada gender dan usia tertentu. Tarian adalah bahasa universal yang dapat ditampilkan oleh siapa pun, entah itu pria atau wanita, entah itu anak-anak maupun orang dewasa. Semua orang, tanpa terkecuali, mampu menjadikan tarian sebagai sarana atau media untuk menyampaikan perasaan, cerita, dan juga pesan kepada setiap orang yang melihatnya.
BIDC 2024 mencerminkan hal tersebut dengan menyediakan 7 kategori usia dalam perlombaannya yang terbuka bagi pria maupun wanita. Ketujuh kategori tersebut adalah Super Kids (5 tahun), Petite (6 tahun), Pre-Competitive A & B (7-8 tahun), Junior A & B (9-12 tahun), Teen (13-14 tahun), Senior (15-17 tahun), dan Open Age (18 tahun ke atas). BIDC 2024 hendak memperlihatkan bahwa semua memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan perasaan, cerita, dan pesan melalui tarian.
Merayakan Tarian dalam BIDC
Pada akhirnya, BIDC 2024 tidak hanya tentang siapa yang terbaik di atas panggung auditorium PPAG Unpar. BIDC 2024 adalah tentang tarian sebagai bahasa universal yang dapat mempersatukan semua orang yang terlibat di dalamnya, entah itu penari, juri, pengajar, orang tua, kerabat, dan juga panitia, dalam keindahan dan berbagai cerita serta pesan di dalamnya. Banyak persahabatan yang tercipta di tengah BIDC 2024 antara sesama penari, antara sesama orang tua, antara sesama guru, antara sesama profesional, dan bahkan antara mereka yang berbeda negara sekalipun. Dengan demikian, BIDC 2024 telah sukses menjadi tempat di mana keberagaman, kreativitas, dan keindahan melebur menjadi satu kesatuan dalam tarian yang bisa dibawakan dan dinikmati oleh setiap orang.
Semoga BIDC terus menjadi panggung bagi para penari terbaik dunia setiap tahunnya dalam menyampaikan perasaan, cerita, dan pesannya kepada semakin banyak orang. Di saat yang bersamaan, dengan tulisan ini, semoga masyarakat Bandung menjadi semakin terbuka wawasannya bahwa Kota Bandung telah berhasil dan akan terus menjadi tuan rumah untuk acara seindah BIDC ini dan besar harapannya masyarakat Bandung semakin tertarik untuk ikut terlibat di dalamnya. Tabik!
*Kawan-kawan dapat membaca artikel-artikel lainnya tentang seni dan budaya