• Berita
  • PILWALKOT CIMAHI 2024: Dari Calon Termuda hingga Pensiunan TNI

PILWALKOT CIMAHI 2024: Dari Calon Termuda hingga Pensiunan TNI

Pilwalkot Cimahi 2024 dimeriahkan tiga pasangan kandidat. Sama seperti Kota Bandung, Kota Cimahi memiliki segudang masalah.

Deklarasi Damai dan Launching Kampanye Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cimahi tahun 2024 di Alun-alun Cimahi, Rabu 25 September 2024. (Foto: Tangkapan layar Instagram @kpu_kota_cimahi)

Penulis Nabila Eva Hilfani 26 September 2024


BandungBergerak.id - Kota Cimahi sama halnya dengan tetangganya, Kota Bandung yang memiliki sejumlah masalah dan tantangan tersendiri. Kota kecil dengan luas 42,48 kilometer persegi dengan jumlah penduduk hingga 500 ribu lebih jiwa ini, tiap tahunnya menghadapi beragam persoalan berulang. 

Beberapa permasalahan tersebut disebutkan oleh Dicky Saromi, PJ Wali Kota Kota Cimahi dalam siaran pers tentang 23 tahun Kota Cimahi. Kemiskinan, pengangguran, kemacetan, polusi, hingga sampah menjadi permasalahan Kota Cimahi yang disebut masalah “klasik” (Siaran pers Pemkot CImahi, 30 Juni 2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Cimahi dalam dokumen Kota Cimahi dalam Angka 2023, terdapat beberapa persoalan Kota Cimahi yang secara angka terus membaik setiap tahunnya. Seperti tingkat pengangguran yang terus menurun; tahun 2020 menginjak 13,3 persen, tahun 2021 menurun 13,07 persen, dan di tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga 10,77 persen.

Berbeda dengan kondisi jumlah penduduk miskin yang justru mengalami naik turun di tiga tahun tersebut. Berdasarkan data yang dipublikasikan pada 28 Februari 2023 tersebut, tercatat jumlah persentase  penduduk miskin di tahun 2022 sama dengan jumlah persentase penduduk miskin di tahun 2020 yakni 5,11 persen. Namun, angka tersebut lebih rendah daripada tahun 2021 yang mencapai 5,35 persen.

Sejumlah permasalahan tersebut bagaimanapun akan menjadi tantangan bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi baru yang akan dipilih akhir tahun 2024 nanti. Setidaknya pada Pilwalkot Cimahi 2024 terdapat tiga paslon wali kota dan wakil wali kota yang telah dinyatakan lolos syarat pendaftaran. Ketiganya memiliki latar belakang yang berbeda.

Ketiga paslon tersebut yaitu, Dikdik S. Nugrahawan dan Bagja Setiawan, Ngatiyana dan Adhitia Yudhistira, serta Bilal Insan M. P. dan Mulyana. Ketiga paslon memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari mantan penjabat wali kota, anggota DPRD Jabar, pensiunan TNI, hingga ketua karang taruna yang baru menginjak usia 28 tahun. 

Baca Juga: PILWALKOT BANDUNG 2024: Pemilih Pemula Kota Bandung Membutuhkan Pendidikan Politik
PILKADA JABAR 2024: Nomor Urut Para Kontestan Pilgub Jabar 2024, Pilwalkot Bandung 2024, Pilbup Bandung 2024, Pilbup Bandung Barat 2024

Profil Bilal Insan M. P. dan Mulyana

Bilal Insan Muhammad Priatna merupakan calon wali kota termuda di antara dua calon wali kota lainnya. Bilal yang berusia 28 tahun ini dipasangkan dengan Mulyana di Pilwalkot Cimahi 2024. Keduanya diusung oleh enam partai yaitu, PDI Perjuangan, Garuda, Partai Buruh, PKB, Gelora, dan Partai Ummat.

Bilal Insan Muhammad Priatna tidak memiliki perjalanan karier politik yang cukup panjang seperti calon lainnya. Seperti yang tercatat dalam laman cimahikota.bawaslu.go.id, dia baru memulai karier politiknya di tahun 2024 dengan mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD Kota Cimahi di Pemilu 2024. Sebelum itu, Bilal merupakan Ketua Karang Taruna Kota Cimahi untuk Periode 2019-2024.

Calon kepala daerah termuda, bahkan di tingkat Pilkada Jawa Barat ini menyelesaikan pendidikan tingkat sarjananya di Universitas Pasundan (Unpas) Bandung. Bilal juga diketahui merupakan anak dari Ajay Muhammad Priatna, mantan Wali Kota Kota Cimahi yang terjerat kasus suap di akhir jabatannya. Hubungan anak dan ayah tersebut nampak pada postingan instagram milik Bilal yang mengabadikan momen bermain bola bersama ayahnya pada 22 Juni 2019.

Berbeda jauh dengan usia Bilal, A. Mulyana yang merupakan pasangan Bilal di Pilwalkot Cimahi 2024 ini telah menginjak usia 65 tahun. Sama halnya dengan Bilal, A. Mulyana juga tidak memiliki riwayat karier politik yang panjang, bahkan tidak ada sama sekali. Namun, dia memiliki riwayat cukup panjang di bidang kesehatan dan olahraga.

Laman cimahikota.bawaslu.go.id menyebutkan, A. Mulyana pernah berdinas di Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Bahkan A. Mulyana sempat menjabat sebagai Dewan Pembina Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Dewan Pembina Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Tidak hanya bidang kesehatan, A, Mulyana juga pernah aktif menjabat di beberapa organisasi bidang olahraga. Dimulai dari Wakil Manajer Persib, pengurus Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin), hingga ketua Jujitsu Jawa Barat.

Pria kelahiran Majalaya, 7 April 1959 ini merupakan lulusan Sekolah Tinggi Hukum Bandung tahun 1991. Dia menamatkan pendidikan jenjang strata 2 di Universitas Katolik Soegijaprana Semarang pada tahun 2015.

Profil Dikdik S. Nugrahawan dan Bagja Setiawan

Dikdik S. Nugrahawan dan Bagja Setiawan merupakan pasangan yang diusung oleh empat partai. Empat partai tersebut yakni, Demokrat, Partai Keadilan Sosial (PKS), Golkar, dan Nasdem. 

Dikdik Suratno Nugrahawan sebelum maju sebagai calon wali kota Cimahi aktif menjabat sebagai sekretaris daerah Kota Cimahi. Ia juga pernah menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Kota Cimahi dari tahun 2022 sampai 2023.

Berdasarkan catatan pada laman Pemerintah Daerah Kota Cimahi, Dikdik pernah menjabat di beberapa kantor pemerintahan Kota Cimahi sejak tahun 2004. Pada tahun 2004-2010, Dikdik menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Sosial, Budaya, Hukum, dan Politik di BAPPEDA Kota Cimahi. Naik menjadi Kepala Bidang Sosial, Budaya, Hukum, dan Politik pada periode 2010-2012. 

Kariernya terus berlanjut dan menduduki posisi-posisi strategis. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Cimahi (2012-2016). Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi (2016-2018). Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Cimahi (2018-2019).

Pria kelahiran Bandung, 20 Mei 1972 ini memiliki riwayat pendidikan hingga jenjang strata 2. Dikdik meraih gelar sarjananya di Universitas Padjadjaran (Unpad) dan melanjutkan studinya ke tingkat strata 2 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung (STIE Pasundan).

Berbeda dengan Bagja Setiawan, calon Wakil Wali Kota Kota Cimahi yang dipasangkan dengan Dikdik. Bagja merupakan Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat Kabupaten Bandung Barat dan seorang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pria kelahiran Bandung, 16 Oktober 1977 ini telah lama aktif di dunia politik. Diketahui dari cimahi.pks.id, pada tahun 2003, Bagja menduduki posisi ketua dewan pimpinan cabang (DPC) PKS Cangkuang. Lalu dipindah tugaskan sebagai ketua DPC PKS Gununghalu Kota Bandung pada tahun 2005.

Setelah itu, Pada tahun 2006 hingga 2012, Bagja sempat menduduki posisi direktur di CV Mitra Insan Mandiri. Namun, setelah itu dirinya kembali aktif di dunia politik sebagai Ketua Cabang Dakwah 3 di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kabupaten Bandung Barat dan terus aktif di DPD hingga 2023. Jabatan terakhirnya yaitu Kepala Bidang BP2 Desa.

Sama halnya dengan Dikdik, Bagja juga telah menempuh pendidikan hingga jenjang strata 2. Bagja menyelesaikan pendidikan tingkat sarjananya di Fakultas Syariah di STIA Yamisa. Lanjut menempuh strata 2 (S2) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Winaya Mukti (Unwim).

Profil Ngatiyana dan Adhitia Yudhistira

Pasangan Calon Wali Kota Kota Cimahi selanjutnya yaitu Ngatiyana dan Adhitia Yudhistira. Kedua paslon ini memiliki partai pengusung terbanyak, yaitu tujuh partai: PKB, Gerindra, PAN, PPP, PSI, PKN, dan Perindo.

Ngatiyana kembali maju sebagai calon Wali Kota Kota Cimahi 2024 setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Wali Kota Kota Cimahi menggantikan Ajay Muhammad Priatna. Sebelum dilantik sebagai wali kota, Ngatiyana merupakan wakil dari Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna sejak 2017. Lalu sempat beralih status sementara sebagai Pelaksana Tugas Wali Kota Cimahi pada 28 November 2020, hingga akhirnya menyandang status Walikota Cimahi ke-4 pada Agustus 2022.

Ngatiyana merupakan pensiunan TNI berpangkatkan Letkol Inf. (Purn). Tercantum dalam laman cimahikota.bawaslu.go.id, Ngatiyana pertama meniti karier militernya di Paur Binus Andalus Puskopad A Kodiklat. Karier militernya terus berlanjut sebagai Komandan Peleton Kiwal Denma Kodiklat TNI AD, Ajudan Dankodiklat TNI AD, Paur Dalant Denang Kodiklat TNI AD, Kasi Dokexp Bagtu Setpussenif, Kasipers Bagpers Set Pussenif, Kabagpers Set Pussenif, dan Gumil Gol V Deppengmilum Pusdik Pussenif.

Diketahui dari sorotan akun Instagramnya, pria kelahiran Bantul, 5 Juli 1961 ini sempat menjadi sekretaris pribadi Dubes RI di Singapura dan Sekretaris Pribadi Menperindag RI di tengah perjalanan karier militernya selama 35 tahun tersebut.

Ngatiyana berbeda dengan pasangannya di Pilwalkot Cimahi 2024 ini yaitu Adhitia Yudhistira. Berdasarkan profil yang dicantumkan pada laman Bawaslu Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira merupakan pengusaha muda. Pria kelahiran Bandung, 25 November 1990 tersebut menduduki posisi direktur di beberapa perusahaan seperti, PT Gerak Tanaga Pasundan, PT Citra Bangun Selaras, dan Bagja Sadaya Group. 

Bukan hanya, seorang pengusaha, Adhitia juga seorang akademisi. Dia pernah menjadi asisten dosen FE Utama pada tahun 2011 dan dosen di Unsika pada tahun 2015. Pria lulusan Universitas Widyatama ini juga aktif dan memiliki jabatan di beberapa organisasi, mulai dari wakil ketua KNPI tahun 2018, Wabendum Angkatan Muda Siliwangi tahun 2017, Dewan Pembina Laskar Merah Putih tahun 2023, dan Dewan Pembina GADA AMS Kota Bandung tahun 2023.

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca artikel-artikel lain dari Nabila Eva Hilfani, atau tulisan-tulisan menarik lain pilkada 2024 

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//