• Berita
  • PILWALKOT BANDUNG 2024: Pemilih Pemula Kota Bandung Membutuhkan Pendidikan Politik

PILWALKOT BANDUNG 2024: Pemilih Pemula Kota Bandung Membutuhkan Pendidikan Politik

Pendidikan politik akan mencegah konflik yang muncul dari perhelatan Pilwalkot Bandung 2024. Hoaks menjadi salah satu benih konflik.

Kota Bandung mulai berhias dengan wajah-wajah calon peserta kontestasi Pilwalkot Bandung, 14 Agustus 2024. (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah16 Agustus 2024


BandungBergerak.id - Kota Bandung menghadapi kemungkinan konflik yang muncul terkait dinamika politik menjelang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung (Pilwalkot) 2024. Salah satu ritual lima tahunan menjelang pemilu adalah deklarasi Pemilu Damai, seperti yang telah dilakukan Pemkot Bandung bersama pemangku kepentingan baru-baru ini.

Pengamat Politik Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Arlan Siddha menyebutkan, deklarasi damai hadir untuk menekan gugatan atau kecurangan-kecurangan dalam pesta demokrasi. Acara ini juga diharapkan bisa menekan politik identitas, politik uang, serta potensi konflik lainnya.

“Deklarasi damai ini salah satu bentuk bagaimana penyelenggara pilkada ini bisa dilakukan dengan damai, tentunya lancar tanpa hal-hal yang dikhawatirkan. Bersikap fair play sehingga mudah dalam diimplementasikan,” kata Arlan, saat dihubungi BandungBergerak, Selasa, 13 Agustus 2024. Arlan mengapresiasi deklarasi damai yang diinisiasi Pemkot Bandung, para kontestan, dan penyelenggara pemilu.

Yogi Gumilar Saeful Akbar dkk. dalam Analisis Dinamika Konflik Pemilihan Umum di Kota Bandung mengatakan, konflik dalam pemilu di Kota Bandung tidak hanya berkaitan dengan persaingan politik namun juga melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

Peneliti Universitas Langlang Buana ini melakukan wawancara dengan metode purposive sampling terhadap beberapa responden tentang pemahaman partisipan penyelenggara pemilu, KPU, yang berperan penting dalam pencegahan politik. Sementara pendidikan politik diperankan oleh Kesbangpol Kota Bandung untuk meminimalkan konflik dalam pemilu.

Tidak hanya itu, peran tokoh masyarakat juga penting untuk mencegah adanya konflik, terutama kondisi pemilu rentan dengan penyebaran informasi bohong dan peningkatan politik identitas yang akan berkembang menjadi politik kebencian. Oleh sebab itu, pencegahan konflik dengan pendidikan politik sangat penting terutama bagi kalangan generasi Z sebagai pemilihan muda.

“Pendidikan politik menjadi sangat penting. Masyarakat perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, serta pentingnya partisipasi dalam proses politik. Pendidikan politik yang baik akan membantu masyarakat dalam memahami isu-isu yang kompleks dan menganalisis informasi dengan kritis,” ujar Yogi Gumilar Saeful Akbar, diakses dalam  Jurnal Innovative: Journal Of Social Science Research, Volume 4 Nomor 3 Tahun 2024, Selasa, 13 Agustus 2024.

Ia menambahkan, pendidikan politik dapat meminimalkan terjadinya konflik akibat kesalahan persepsi, disinformasi, dan hoax yang beredar. Diharapkan penyelenggara pemilu maupun pemilih dapat membuat keputusan yang tepat dalam menentukan pilihan.  

Baca Juga: PILWALKOT BANDUNG 2024: Optimisme Kang Erwin
PILWALKOT BANDUNG 2024: Kans PKS Mengusung Kang Asep
PILGUB JABAR 2024: KPU Merilis Tahapan dan Jadwal Pilkada, Ribuan Anggota PPK dan PPS Dilantik

Kota Bandung mulai berhias dengan wajah-wajah calon peserta kontestasi Pilwalkot Bandung, 14 Agustus 2024. (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak)
Kota Bandung mulai berhias dengan wajah-wajah calon peserta kontestasi Pilwalkot Bandung, 14 Agustus 2024. (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak)

Klaim Tidak Semata Seremoni

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyebut deklarasi damai Pilwalkot Bandung 2024 bukan sekadar seremonial dan formalitas belaka, tapi untuk mewujudkan pilkada serentak yang demokratis, jujur, adil, dan berkualitas.

"Berkualitas di sini mengandung makna semua proses pemilu dijalankan sesuai prosedur dan transparan, sehingga hasil pemilu diterima oleh semua pihak dan memiliki tingkat kepercayaan publik dan otomatis pemimpin yang dihasilkan pun memiliki legitimasi yang kuat dari rakyat," kata Bambang, dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 13 Agustus 2024.

Bambang menyebut, angka partisipasi pemilu pada pemilihan presiden mencapai angka 82,9 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sekitar 1.871.381 pemilih.  Dan sekitar 436.000 merupakan pemilih pemula.

"Tentunya pada Pilkada serentak nanti akan lebih dioptimalkan untuk angka partisipasi dengan target di atas 90 persen, dengan penambahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) 23 persen atau sekitar 436.000 yang semuanya adalah pemilih pemula," ujar Bambang.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Bambang Sukardi menambahkan, deklarasi damai berkomitmen untuk menjaga ketertiban selama pelaksanaan Pilkada 2024 di Kota Bandung

"Dengan menjaga kondusivitas, kita tidak hanya mendukung terciptanya suasana yang aman dan damai, tetapi juga turut serta dalam upaya mencapai tujuan jangka panjang Kota Bandung sebagai kota yang maju dan berkelanjutan," bebernya.

*Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain Muhammad Akmal Firmansyah, atau artikel-artikel lain tentang Pilwalkot Bandung

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//