PILWALKOT BANDUNG 2024: Optimisme Kang Erwin
Erwin adalah Ketua DPC PKB Kota Bandung yang juga anggota DPRD Kota Bandung 2019-2024. Ia berjanji akan menjadi pemimpin yang pemberani.
Penulis Iman Herdiana1 Juni 2024
BandungBergerak.id - Bursa Pemilihan Wali Kota Bandung mulai diramaikan sejumlah bakal calon, salah satunya Erwin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketua DPC PKB Kota Bandung yang juga anggota DPRD Kota Bandung periode 2019-2024 ini telah mendeklarasikan maju dalam Pilwalkot Bandung 2024, jauh-jauh hari.
Sejumlah alat peraga kampanye berupa baliho, spanduk, maupun poster Erwin telah dipasang di mana-mana. Di media sosial, Erwin rajin mengunggah konten promosi dirinya. Di sana ia aktif berpendapat mengenai solusi-solusi untuk pembangunan Kota Bandung.
Menurutnya, memimpin Kota Bandung membutuhkan keberanian. Tanpa keberanian, akan sulit membawa Bandung menjadi kota yang nyaman.
“Perlu keberian seorang pemimpin. Kalau punya keberanian beres semuanya. Anggaran kita punya, ada. Kita punya 7,2 triliun (rupiah) (APBD Kota Bandung),” kata pria yang menyebut dirinya Kang Erwin, dalam program Pilkada Serentak 2024 Radio Elshinta Bandung, Senin, 20 Mei 2024.
Di acara talkshow tersebut, Erwin optimis bisa mengatasi berbagai persoalan yang selama ini merundung Bandung. Ia berbicara soal sampah, parkir liar, pendapatan asli daerah, dan potensi-potensi lain yang dimiliki Kota Bandung. Mengenai sampah, menurutnya setiap kelurahan di Kota Bandung harus memiliki Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST).
“Kalau tiap kelurahan ada TPST beres sebetulnya,” katanya.
Ia mencontoh Banyumas yang menurutnya berhasil mengelola sampah. Selain menggunakan teknologi, menurutnya pengelolaan sampah di Banyumas mampu menghasilkan lapangan kerja dan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Meski demikian, membandingkan Kota Bandung dengan Kabupaten Banyumas sebenarnya tak sebanding. Bandung merupakan kota yang sangat kompleks dengan jumlah penduduk hampir tiga juta jiwa. Sementara Kabupaten Banyumas yang terdiri dari 27 kecamatan memiliki penduduk 1,8 juta jiwa (BPS Kabupaten Banyumas, 2022). Faktanya, volume sampah yang dihasilkan suatu kota amat tergantung dari jumlah penduduknya.
Masalah lain yang dihadapi Kota Bandung adalah parkir liar. Ia yakin Bandung memiliki potensi pendapatan asli daerah dari parkir sangat besar. Belum lagi dengan potensi pajak reklame dan sejenisnya. Semua itu membutuhkan pengelolaan yang berani dari seorang pemimpin.
“Apalagi saya punya keyakinan kalau saya ditakdirkan jadi Wali Kota saya bisa tingkatkan PAD,” katanya.
Erwin menegaskan, Bandung memerlukan pembenahan dari hulu sampai hilir. Ia merasa memiliki kapasitas untuk melakukan pembenahan itu. “Karena saya sudah pengalaman.
Saya tahu anggaran Kota Bandung, aturan-aturan semua. Mengapa berani (mencalonkan), penyalaman punya, pendidikan insya allah,” ujarnya.
Baca Juga: PILWALKOT BANDUNG 2024: Kans PKS Mengusung Kang Asep
PILGUB JABAR 2024: KPU Merilis Tahapan dan Jadwal Pilkada, Ribuan Anggota PPK dan PPS Dilantik
PILGUB JABAR 2024: Jalan Terjal Calon Independen di Panggung Politik Jawa Barat
Berdasarkan riset BandungBergerak, Erwin adalah pria kelahiran Bandung 18 Mei 1972 (52 tahun). Laman DPRD Kota Bandung mencatat Erwin sebagai Anggota Badan Musyawarah dan Anggota Badan Anggaran periode 2019-2024.
Erwin tinggal di Jl. Waluku Raya No. 15 Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong, Bandung. Di tempat tinggalnya ia menjabat sebagai ketua RW dan sudah menjalaninya selama tiga periode. Ia juga merupakan ketua forum RW Kecamatan Kiaracondong.
Di Pemilu 2019, ia memperoleh suara sebanyak 15.490 dari daerah pilih (Dapil) 3 Batununggal, Kiaracondong, Lengkong. Di DPRD Kota Bandung ia juga duduk di Komisi D membidangi kesejahteraan rakyat yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, ketenagakerjaan, pemuda dan olahraga, agama, kebudayaan, sosial, pemberdayaan perempuan, HIV/AIDS dan Narkotika serta perpustakaan.
Kans Erwin merebut kursi orang nomor satu di Kota Bandung tampaknya tidak mudah karena harus bersaing dengan calon-calon lain dari partai politik lain. Posisi PKB di DPRD Kota Bandung juga memerlukan koalisi agar bisa mengusung calon di Pilwalkot Bandung 2024.
Hasil pemilu 2024 kemarin, PKB memperoleh 5 kursi. Sedangkan syarat untuk bisa mengusung calon di Pilwalkot Bandung 2024 minimal memiliki 20 persen kursi di DPRD Kota Bandung. Saingan nyata Erwin terutama datang dari PKS yang akan mengusung Asep Mulyadi. PKS memiliki 11 kursi dan bisa mencalonkan sendiri calon wali kotanya.
Ada beberapa partai politik yang bisa diajak koalisi oleh PKB, antara lain Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PDI Perjuangan masing-masing 7 kursi, kemudian Nasdem 6 kursi, PSI 4 kursi, dan Partai Demokrat 3 kursi.
Di sisi lain, nama Erwin sempat muncul dalam persoalan proyek bantuan anggaran pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk sekolah-sekolah di Kota Bandung di masa pandemi Covid-19 2021. Sinar Memossa adalah salah satu pemenang anggaran untuk bantuan alat PJJ. Kantornya beralamat di rumah Erwin. Berdasarkan dari akta perusahaan Sina Memossa juga ditemukan bahwa direktur Sinar Memosa adalah istri Erwin, Fitriani Dewi.
Erwin sudah membantah keterkaitan dengan perusahaan Sinar Memossa. Ditemui selepas acara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Grand Tjokro Kota Bandung, pada 27 November 2021, Erwin menyangkal berkaitan dengan PT Sinar Memossa. “Saya sudah lama nggak pegang perusahaan. Demi Allah saya tidak main mata atau bermain dalam pengadaan apapun. Dosa saya kalau bohong,” ujar Erwin.
Namun, ia mengakui bahwa istrinya menjadi salah satu direktur di perusahaan itu. “Tapi istri saya bukan direktur utamanya.”
Erwin pun mengakui alamat yang tertera dalam akta perusahaan PT Sinar Memossa adalah kediamannya. “Memang awal pendirian perusahaan alamatnya menggunakan rumah saya. Tapi mungkin sekarang sudah pindah ya,” kata Erwin.
Pengakuan Erwin berpunggunan dengan akta perusahaan. Sinar Memossa masih tercatat beralamat di Jalan Wuluku, alias kediaman Erwin.
*Kawan-kawan bisa mengakses informasi tentang Pilgub Jabar 2024 atau Pilwalkot Bandung 2024 dalam tautan berikut ini