• Berita
  • Pelanggaran Protokol Kesehatan di Bandung Berpotensi Meningkat selama Nataru

Pelanggaran Protokol Kesehatan di Bandung Berpotensi Meningkat selama Nataru

Pemkot Bandung akan perketat kunjungan wisata di Kota Bandung yang mulai menggeliat menjelang libur nataru.

Petugas mengingatkan pengunjung untuk tertib sebelum masuk Taman Alun-Alun Bandung, Jawa Barat, yang buka kembali setelah setahun lebih tutup untuk mencegah penularan Covid-19, Minggu (14/11/2021). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Bani Hakiki15 Desember 2021


BandungBergerak.idMenjelang libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru), Kota Bandung semakin ramai dikunjungi wisatawan dalam maupun luar kota, bahkan mancanegara. Mengingat masa pagebluk Covid-19 yang belum usai ini, Dinas Kebudayaan dan Pariiwisata (Disbudpar) Kota Bandung bakal mengawasi ketat mobilitas para pengunjung.

Oleh karena itu, pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) akan lebih dipertegas di setiap tempat wisata Optimalisasi prokes tersebut diterapkan merujuk Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 109 Tahun 2021 tentang PPKM Level 2 di Kota Bandung. Selanjutnya Satpol PP akan diterjunkan di setiap lokasi wisata atau pusat keramaian.

Kepala Bidang Kepariwisataan Disbudpar Kota Bandung, Edwar Parlindungan memaparkan ada beberapa destinasi wisata yang kini berada di bawah pengawasan pihaknya. Selain itu, ada pula beberapa museum yang kapasitasnya dibatasi sementara selama dan setelah libur panjang akhir tahun.

“Prokes bakal diperketat menyesuaikan masing-masing tempat (wisata). Tentunya yang buka sudah melalui monitoring. Ada beberapa pembatasan kapasitas di bawah pengawasan kami, nanti Satpol PP yang menegakkan Perda,” paparnya kepada Bandungbergerak.id di Balai Kota Bandung, Selasa (14/12/2021).

Edward menuturkan, pihaknya beserta perwakilan Satpol PP nantinya akan turun langsung ke lapangan untuk memantau optimalisasi pelaksanaan prokes. Kegiatan monitoring lapangan tersebut bakal dilaksanakan mulai pekan ini hingga beberapa waktu pascalibur tahun baru 2022.

Bila ditemukan pelanggaran, maka setiap pelanggar baik pengunjung maupun penyelenggara wisata bakal dikenakan sanki berupa denda. Penegakan sanksi sepenuhnya diserahkan kepada Satpol PP.

Sementara itu, Edward juga mengatakan, Perwal yang diterapkan untuk sejumlah tempat wisata ini kemungkinan masih akan ditinjau ulang sesuai temuan di lapangan. Perubahan Perwal yang dimaksud mengacu pada lanjutan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 Pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun 2022.

“Saat ini, belum ada Perwal yang lebih baru. Kemungkinan bisa berubah menyesuaikan dengan instruksi Kemendagri nantinya khusus untuk tahun baru. Tunggu setelah hasil rapat (Satuan Tugas Covid-19) keluar,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, seluruh wisatawan dan warga Bandung diimbau untuk tetap bersabar dan menaati setiap peraturan yang diterapkan. Khusus libur tahun baru 2022, masyarakat dilarang mengadakan perayaan yang berpotensi mengundang kerumunan dan tidak terbawa euforia.

Potensi Pelanggaran Prokes masih Ada

Ada lima destinasi wisata yang kini jadi sorotan Pemkot Bandung yang memiliki kapasitas yang besar untuk menampung wisatawan. Akan tetapi, jumlahnya kini dibatasi sesuai kebutuhan dan keamanan masing-masing lokasi.

Lima destinasi yang dibuka jelang libur nataru itu di antaranya Kebun Binatang Bandung dengan kapastias mencapai sekitar 2.000 pengunjung, Trans Studio Bandung dengan kapasitas sekitar 1.750 pengunjung, Kiara Artha dengan 1.500 pengunjung, Karang Setra dengan kapasitas 1.125 pengunjung, dan Saung Angklung Udjo berkapasitas sekitar 500 pengunjung.

Seorang pengunjung Kebun Binatang Bandung, Wita Aryasanti (35) mengungkapkan, suasana area dalam kawasan kebun binatang tersebut terlihat kondusif. Kendati demikian, ia juga mengaku masih menemukan beberapa pengunjung yang tidak mengenakan masker dan berkerumun di sela kunjungan.

“Kayaknya sekarang udah mulai ramai kayak dulu, kebanyakan keluarga yang kalau kelihatannya. Kalau prokes mah kita tadi lumayan ketatlah ya dari antrian, cuma kalau udah di dalam banyak cuek,” ungkapnya ketika ditemui di sekitar Bandung Zoo, Selasa (14/12/2021).

Beralih ke wilayah Bandung Raya, beberapa desitnasi juga tengah siap menyambut gelombang penungjung jelang libur nataru. Humas Lembang Park and Zoo, Hanif Firdaus, menuturkan bahwa pihaknya siap mengikuti aturan protokol kesehatan secara umum yang diterapkan dan siap mengawasi setiap konsekuensi yang mungkin terjadi, seperti pelanggaran prokes dan sanksi.

Pengelola akan membatasi jumlah kunjungan Lembang Park hingga 50 persen. Demi memastikan penerapan prokes yang tepat, Satgas Covid-19 setempat pun dilibatkan untuk mengawasi ketertiban di area terkait.

“Ini momentum untuk kembali ke masa semula, tapi kita tetap bakal memperketat lagi prokes supaya pengunjung aman dan nyaman. Belum ada perlakuan khusus, kita masih menyesuaikan aturan-aturan dari pemerintah,” kata Hanif saat dihubungi, Selasa (14/12/2021).

Di samping itu, potensi pelanggaran prokes diakui masih mungkin terjadi di luar pengawasan para petugas di Lembang Park and Zoo. Meski begitu, pihaknya  tidak akan segan untuk menegur para pengunjung jika ditemukan adanya pelanggaran.

Pelaku Restoran Pertahankan Pelanggan

Selain melakukan optimalisasi prokes di sejumlah lokasi pariwsiata, Pemkot Bandung juga sedang mengawasi sejumlah lokasi hiburan lainnya. Saat ini, ada lebih dari 100 lokasi termasuk hotel, bar, restoran yang berada di bawah pengawasan Disbudpar Kota Bandung.

Sebagian para pelaku usaha di bidang kuliner justru mengaku cukup senang menyambut datangnya libur nataru. Hal ini dimanfaatkan sebagai momentum pemulihan ekonomi mengalami krisis pemasukan selama berbagai aturan pembatasan diberlakukan.

Asep Deni, salah satu pengelola Saung Punclut Teh Ita menyambut antusias nataru ini. Saat ini, ia mengaku belum menyiapkan pengetatan khusus terkait prokes untuk diterapkan di lokasi.

“Mumpung sudah ramai lagi, kita memaksimalkan kunjungan pelanggan untuk (pemulihan) sisi ekonomi yang segala terbatas selama PPKM (Darurat dan Level 4) kemarin. Menuju natal, tahun baru kita sambut dengan prokes kayak biasanya,” katanya di lokasi restoran, Selasa (14/12/2021).

Asep juga mengatakan, suasana restoran makanan Sunda tersebut telah kembali normal sejak pertengahan September lalu terutama ketika menuju akhir pekan. Sore itu, setiap kedai makan yang berada di sepanjang kawasan Punclut terpantau ramai oleh pengunjung.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//