Vaksinasi Covid-19 Lansia di Bandung Lambat
Butuh terobosan untuk memvaksin lebih dari 300 ribu lansia di Kota Bandung. Sementara kasus Covid-19 dikhawatirkan bertambah seiring mobilitas ramadan dan lebaran.
Penulis Iman Herdiana21 April 2021
BandungBergerak.id - Jangkauan vaksinasi Covid-19 untuk warga lanjut usia (lansia) di Kota Bandung berjalan lambat. Sejak digulirkan 14 Janari 2021 lalu, jangkauan vaksinasi lansia masih sangat rendah.
Per 4 April 2021, data Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Kota Bandung menyebut sebanyak 74.451 orang Lansia di Kota Bandung telah menerima suntikan vaksin Covid-19.
Dengan kata lain, lansia yang divaksin baru mencapai 24,36 persen dari total sasaran 305.666 lansia yang ada di Kota Bandung. Tetapi merujuk pada rilis terbaru Pemkot Bandung, jangkauan vaksinasi untuk lansia sudah mencapai baru 29,5 persen.
Untuk vaksinasi tahap pertama, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinkes Kota Bandung menerima sebanyak 120 ribu dosis vaksin Covid-19 untuk lansia.
Meski demikian, jangkauan vaksinasi untuk lansia tetap masih rendah, bahkan tersalip oleh jangkauan vaksinasi pada guru dan tenaga kependidikan yang diklaim Pemkot Bandung sudah mencapai 50 persen. Padahal guru dan tenaga kependidikan mendapat vaksin lebih belakangan dari lansia.
"Target tenaga pendidik itu 50 persen lebih, kalau lansia baru 29,5 pesen," kata
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengutip siaran pers Selasa (20/4/2021).
Yana menjelaskan, vaksinasi terhadap warga lansia membutuhkan pengananan yang berbeda dengan warga non-lansia atau usia produktif. Mengingat kondisi fisik lansia berbeda dengan warga biasa. Proses vaksinasinya pada lansia tak secepat proses vaksinasi pada usia produktif.
"Ini butuh 'treatment' khusus terhadap lansia. Beberapa punya hambatan. Seperti nanti ada yang asmanya (penyakit bawaan) akut, itu butuh treatment dulu untuk menormalkan," ungkap Yana.
Lansia yang akan divaksin juga membutuhkan pendamping khusus. Termasuk diperlukan alat kesehatan yang memadai di lokasi penyuntikan. Menghadapi masalah tersebut, dibutuhkan inovasi atau terobosan agar jangkauan vaksinasi terhadap lansia lebih progresif.
Salah satu terobosan yang bisa dilakukan Pemkot Bandung ialah dengan melakukan jemput bola ke lokasi lansia oleh vaksinator yang dilengkapi fasilitas atau peralatan kesehatan. Tanpa terobosan, jangkauan vaksinasi Covid-19 untuk lansia akan jalan di tempat.
Selain itu, fasilitas-fasilitas kesehatan dan tenaga vaksinasi (vaksinator) juga perlu ditambah. Pada 13 Januari 2021, sehari sebelum vaksinasi tahap pertama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Ahyani Raksanagara mengungkapkan, Pemkot Bandung mempersiapkan 191 fasilitas kesehatan untuk pelayanan vaksinasi. Sementara jumlah vaksinator sebanyak 449 orang.
Jumlah vaksinator tersebut sangat kecil jika dibandingkan data penduduk Kota Bandung yang mencapai 2,5 juta jiwa (70 persen di antaranya harus divaksin). Namun merujuk pada siaran pers Senin (19/4/2021) yang disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, jumlah vaksinator di Kota Bandung sudah mencapai lebih dari 1.000 orang. Sementara jumlah Puskesmas ada 80 unit.
Sementara angka kasus Covid-19 dikhawatirkan terus bertambah. Dan lansia merupakan kalangan rentan di masa pandemi ini mengingat kondisi fisik mereka, ditambah dengan penyakit bawaan (komorbid) seiring bertambahnya usia.
Menurut Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung yang terakhir diperbarui 18 April 2021, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bandung sebanyak 16.579 kasus, bertambah 103 kasus dari hari sebelumnya.
Jumlah kasus Covid-19 aktif (belum sembuh) sebanyak 755 atau bertambah 98 kasus, konfirmasi sembuh sebanyak 15.538 atau bertambah 5 orang. Sedangkan jumlah kasus meninggal yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 286 orang.
Jumlah kasus Covid-19 tersebar di 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung, dengan 10 kecamatan yang memiliki kasus tinggi, yakni Antapani 85 kasus, Arcamanik 58 kasus, Buahbatu 52 kasus, Batununggal 47 kasus, Ujung Berung 43 kasus, Lengkong 38 kasus, Rancasari 37 kasus, Coblong 34 kasus, Regol 30 kasus, Cicendo 29 kasus.