• Cerita
  • Mengenal Kecamatan Astana Anyar: Kuburan Tua di Tengah Kota

Mengenal Kecamatan Astana Anyar: Kuburan Tua di Tengah Kota

Seperti juga pada awal abad ke-20, dibangun orang “Kuburan Baru”. Atau dalam Bahasa Sunda disebut Astana Anyar

Warga melintas di pedagang barang loak Jalan Astana Anyar, Bandung. (Foto: Iqbal Kusumadirezza)

Penulis Iman Herdiana22 Maret 2021


BandungBergerak.id - Kecamatan Astana Anyar mungkin menjadi satu nama tempat di Bandung yang terkesan ganjil. Nama Astana Anyar diambil dari Bahasa Sunda yang berarti kuburan atau pemakaman baru.

Istilah “astana anyar” dapat ditemukan pada buku Haryoto Kunto “Wajah Bandoeng Tempo Doeloe” (1985). Kata ini muncul saat pembahasan soal pembangunan Kota Bandung oleh pemerintah kolonial.

Haryoto Kunto menyebut, awal abad ke-20, para pedagang di Bandung banyak berjualan di sembarang tempat pasar mereka habis terbakar. Maka pemerintah Kolonial Belanda membangun Pasar Baru.

“Seperti juga pada awal abad ke-20 itu, dibangun orang “Kuburan Baru”. Atau dalam Bahasa Sunda disebut Astana Anyar,” demikian tulis tokoh berjuluk Kuncen Bandung tersebut.

Penjelasan lebih lanjut mengenai istilah Astana Anyar ini bisa ditemukan di artikel Delila Deagrathia berjudul “Komunitas Aleut: Bandung Pernah Mendapat Julukan Kota Kuburan” yang diunggah di laman komunitasaleut.com, 7 Februari 2017.

Komunitas Aleut adalah kelompok para pecinta sejarah, khususnya sejarah Bandung. Delila Deagrathia menyajikan keterangan dari Irfan Teguh, anggota dari komunitas Aleut, yang menceritakan bahwa dulu Bandung pernah mendapat julukan “kota kuburan”.

Bahwa kawasan Banceuy merupakan area pemakaman untuk warga Tionghoa dan Eropa. Makam-makam tersebut lalu dipindahkan.

Untuk warga pribumi, penguburan jenazah umumnya dilakukan di pekarangan rumah saja. Pemerintah Hindia Belanda akhirnya melarang praktek penguburan tersebut, lalu mengubah kawasan Sirnaraga dan Astana Anyar menjadi pemakaman umum untuk warga pribumi.

Barang Loak di Astana Anyar Kini

Kembali ke Kecamatan Astana Anyar, di era kekinian wilayah ini dihuni 74.078 orang, terdiri dari 37.127 laki-laki dan 36.951 perempuan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung 2020.

Jadi salah jika membayangkan Astana Anyar sebagai kecamatan yang penuh kuburan. Tempat Pemakaman Umum Astana Anyar memang ada, tapi posisinya terletak di tengah permukiman penduduk yang padat.

Salah satu tempat yang terkenal di kecamatan ini ialah tukang loak atau barang-barang bekas yang terhampar di pinggir Jalan Astana Anyar. Hampir semua kebutuhan otomotif maupun rumah tangga ada di sini. 

Warga Astana Anyar tinggal di wilayah yang luasnya 2,793 kilometer dengan ketinggian rata-rata 700 meter di atas permukaan laut. Kecamatan ini berjarak 2,9 kilometer dari Pemkot Bandung.

Penduduknya tersebar di 6 kelurahan, yakni Karasak, Pelindung Hewan, Nyengseret, Panjunan, Cibadak, Karanganyar dan terbagi ke dalam 74 RT dan 449 RT.

Jumlah RT dan RW di Kecamatan Astana Anyar megalami penambahan dalam lima tahun terakhir. Pada 2014, jumlah RT 304, jumlah RW 47. Pelindung Hewan menjadi kelurahan terpadat dengan 20.402 penduduk, disusul Karasak 13.650 penduduk, Cibadak 13.370, Nyengseret 12.235 penduduk, Panjunan 7.645, dan Karang Anyar yang menjadi kelurahan paling sedikit penduduknya, yakni 6.776 orang.

Jika dibagi berdasarkan usia, penduduk Astana Anyar didominasi usia produktif, yakni 20-49 tahun 33.372 jiwa. Usia anak 0-19 tahun sebanyak 21.996 orang. Tetapi tidak sedikit kalangan lansia 50 tahun ke atas sebanyak 18.710 jiwa.

Sementara jumlah kelahiran di kecamatan ini tercatat sebanyak 437 orang dan jumlah kematian sebanyak 417 orang. Sebagai kecamatan yang dekat dengan pusat Kota Bandung, di kecamatan ini tercatat data keluar dan masuk penduduk. Penduduk yang datang datang ke kecamatan ini sebanyak 585 orang dan pindah 680 orang.

Penjualan barang loak di Jalan Astana, Bandung. (Iqbal Kusumadirezza)
Penjualan barang loak di Jalan Astana, Bandung. (Iqbal Kusumadirezza)

Masalah Pendidikan

Latar belakang pendidikan penduduk Kecamatan Astana Anyar beragam. Mulai dari penduduk yang tidak/belum pernah sekolah sebanyak 6. 750 orang, tidak tamat sekolah 5.773 orang. Ada pula penduduk yang belum tamat SD sebanyak 6.707 orang dan lulusan SD sebanyak 11.118 orang.

Dari data itu terlihat warga Astana Anyar membutuhkan program peningkatan pendidikan. Sehingga jumlah warga yang belum sekolah sampai yang lulusan SD bisa ditekan. Sementara warga lulusan SMP sebanyak 12.561, lulusan SMA sebanyak 18.305, lulusan diploma/akademi sebanyak 9.163 dan S1 atau universitas sebanyak 3.691 orang.

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Astana Anyar terdiri dari PNS sebanyak 3.633 orang, TNI/Polri 501 orang, dan pensiunan 3.012. Pekerjaan paling banyak dilakoni warga Astana Anyar adalah swasta 13.946 orang dan pedagang 12.070 orang. Adapun warga yang masih dalam status pelajar sebanyak 13.823 orang, mahasiswa sebanyak 7.497 orang.

Sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Astana Anyar terdiri dari SD sampai SMA. Jumlah SD negeri sebanyak 9 unit, swasta 7 unit. Sehingga total ada 16 SD. Masing-masing kelurahan memiliki 1 sampai 2 unit SD baik swasta maupun negeri.

Sekolah jenjang SMP tersebar di tiga kelurahan, yakni Karasak, Pelindung Hewan, Nyengseret. Masing-masing 1 SMP negeri dan 1 SMP swasta. Total ada 10 SMP. Sementara Kelurahan Panjunan, Cibadak, Karanganyar tidak tercatat memiliki SMP. Di Pelindung Hewan tercatat ada 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 1 MTs di Karanganyar.

Sekolah jenjang SMA tercatat ada 2, yakni 1 di Kelurahan Karasak dan 1 di Pelindung Hewan. Sedangkan Madrasah Aliyah (MA) tercatat ada 1 di Pelindung Hewan. Selain itu, tercatat terdapat SMK, masing-masing 2 di Pelindung Hewan dan 1 SMK di Karasak.

Dari sisi kesehatan, Kecamatan Astana Anyar dilengkapi satu rumah sakit di Kelurahan Cibadak, poliklinik/balai pengobatan ada 7 unit yang tersebar di Kelurahan Pelindung Hewan, Nyengseret, Panjunan, Cibadak, dan Karanganyar.

Puskesmas tanpa rawat inap terdapat 1 unit di Pelindung Hewan dan 1 unit di Cibadak. Hanya Kelurahan Karasak yang tidak memiliki fasilitas kesehatan. Sementara jumlah apotek total terdapat 15 unit yang tersebar di masing-masing kelurahan.

Tidak Dilengkapi Fasilitas Bencana

Meski posisinya di tengah Kota Bandung, Kecamatan Astana Anyar tidak dilengkapi fasilitas antisipasi bencana alam, misalnya sistem peringatan dini gempa bumi. Menurut data BPS, tidak adanya fasilitas mitigasi bencana karena kecamatan ini bukan dearah resiko tsunami.

Perlengkapan keselamatan bencana alam pun tidak tersedia. Tidak ada rambu-rambu dan jalur evakuasi bencana atau kegiatan pengurangan resiko berupa pembuatan, perawatan atau normalisasi sungai, kanal, tanggul, parit drainase, dan lain-lain.

Persentase penduduk menurut agama di Kecamatan Astana Anyar beragam. Agama Islam menjadi agama paling banyak dianut, yakni 38.986 orang, Protestan 9.019 orang, Katolik 4.175 orang, Hindu 155 orang, Budha 2.233 orang, dan agama lainnya 191 orang.

Namun jumlah sarana peribadatan di kecamatan ini masih belum berimbang dibanding keberagaman agama yang ada. Jumlah masjid dan musola paling banyak, yakni 109 unit. Sementara data jumlah gereja Protestan tidak jelas.

Terdapat 1 gereja Katolik Karang Anyar, 13 vihara di Panjunan, Cibadak dan Karang Anyar. Dan tidak tercatat adanya pura untuk peribadatan agama Hindu.

Sarana ekonomi masyarakat Astana Anyar didominasi industri jasa dan perdagangan yang  terdiri dari 80 kelompok pertokoan, 4 pasar tradisional, 15 minimarket/swalayan, 416 toko/warung kelontong, 20 restoran/rumah makan, 185 warung/kedai makanan.

Sarana komunikasi di kecamatan ini diperkuat menara dan layanan komunikasi telepon seluler yang tersebar di semua kelurahan. Transportasi warga difasilitasi dengan angkutan dengan trayek tetap yang menyambungkan antar kelurahan.

Jasa wisata ditunjukkan dengan adanya 3 hotel dan 2 penginapan. Sarana pariwisata dan rekreasi terdiri dari karaoke dan PUB.

Ekonomi dan keuangan warga Kecamatan Astana Anyar dilayani lembaga keuangan yang terdiri dari 10 bank umum pemerintah, 8 bank swasta, 4 BPR. Ada juga 3 koperasi.

Penerimaan dari wajib pajak dan PBB Kecamatan Astana Anyar tahun 2017 ditargetkan Rp17.301.561.672 dari 11.512 wajib pajak. Realisasinya Rp16.711.969.231 dari 11.669 wajib pajak.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//