Mahasiswa Unpar Juara Dua Sayembara Desain Mihrab USU
Arsitektur adalah ilmu yang universal yang bisa diterapkan pada semua kebutuhan masyarakat terkait desain bangunan.
Penulis Iman Herdiana27 Mei 2021
BandungBergerak.id - Adam Juan Kevin Rinaldy, mahasiswa Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) meraih juara kedua Sayembara Desain Mihrab Masjid Al-Musannif yang diselenggarakan Yayasan Haji Anif bersama Unversitas Sumatera Utara (USU) pada 14 April hingga 2 Mei 2021.
Juan mengaku bangga terlibat dalam sayembara desain mihrab tersebut. Baginya, sayembara merupakan jembatan untuk menuangkan karya arsitekturnya. Keikutsertaannya dalam sayembara menjadi wadah untuk belajar membaktikan ilmu yang diperoleh sebagai di jurusan arsitektur Unpar.
Mihrab merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan dari desain masjid dan musala sebagai tempat beribadah orang beragama Islam. Ceruk atau ruangan kecil ini mengindikasikan arah kiblat saat beribadah, dan berfungsi sebagai tempat imam yang memimpin salat berjamaah.
Kedudukan mihrab dalam tipologi rumah ibadah menjadikannya lazim didekorasi dengan ornamen geometris, pola linear maupun kaligrafi bermakna Islami. Hal ini mendorong Yayasan Haji Anif sebagai pengelola Masjid Al-Musannif yang mengundang mahasiswa arsitektur Indonesia untuk menyalurkan ide dan gagasan mereka dalam merancang mihrab dengan desain yang representatif dan sarat akan nilai-nilai Islami.
Arsitektur sendiri merupakan ilmu yang bersifat universal, bisa diterapkan pada semua kebutuhan manusia. “Arsitektur tidak terbatas oleh etnis kita atau agama kita. Yang terpenting apa yang bisa kita bagikan ke dunia luar sana,” ungkap mahasiswa angkatan 2018 ini, dikutip Kamis (27/5/2021) dari laman resmi Unpar.
Salah satu tantangan mendesain mihrab, lanjut Juan, adalah merepresentasikan nilai dan elemen Islam dalam rancangan yang unik. Ia mendapat dukungan dari kawan-kawannya dalam menginterpretasikan ayat-ayat Al-Qur’an.
Ia pun berpesan bahwa mahasiswa Unpar memiliki potensi dan bersaing dengan SDM lain. Ia mengajak semua mahasiswa untuk terus bermimpi, berkarya dan berprestasi. Khususnya bagi mahasiswa arsitektur Unpar, ia mengajak teman-teman untuk mencapai tujuan, dan meningkatkan kualitas diri. “Jangan takut bermimpi, pasti ada jalan,” ucap Adam Juan Kevin Rinaldynya.
Mahasiswa Keperawatan Unpad Raih Juara Lomba “Public Speaking”
Prestasi juga diraih mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad) Putri Karisa dalam ajang Lomba Public Speaking: Mempersiapkan Generasi Speak Up Kategori Mahasiswa S1/Profesi Keperawatan Tingkat Jawa Barat dan Banten, secara daring 25 April 2021 lalu. Putri meraih Juara II dan Juara Favorit II pada ajang lomba ini.
“Semoga ini bisa menjadi batu loncatan untuk saya meraih prestasi lebih tinggi atau lebih banyak lagi. Kemudian harapannya juga saya bisa memotivasi rekan-rekan baik dari keperawatan maupun fakultas lain, dan dapat meningkatkan eksistensi keperawatan di luar sana terkait public speaking,” harap Putri, melalui laman resmi Unpad.
Kompetisi tersebut terbagi dalam babak penyisihan dan final. Di penyisihan, para peserta diminta untuk memilih satu dari sepuluh tema. Tema tersebut kemudian dibuat menjadi pidato melalui video dan dikirimkan ke panitia.
Pada babak penyisihan ini, Putri memaparkan mengenai perkembangan teknologi di bidang keperawatan di era revolusi 5.0. Dari babak penyisihan terpilih sepuluh peserta terbaik untuk berlaga di final. Putri berhasil lolos masuk ke babak final.
Pada babak final, para peserta menyampaikan pidato sesuai dengan tema yang diberikan panitia satu hari sebelumnya. Peserta berpidato di hadapan dewan juri melalui aplikasi Zoom Meeting. “Di final itu saya memaparkan terkait perjuangan perawat di masa pandemi Covid ini,” ungkap Putri Karisa.
Kriteria penelitian di antaranya dilihat dari kesesuaian tema, teknik dan gaya presentasi, interaksi dengan audiens, tata bahasa, serta orisinalitas. Putri tertarik mengikuti kompetisi tersebut karena kemampuan berbicara menjadi kemampuan yang penting dimiliki mahasiswa, termasuk mahasiswa keperawatan. Kemampuan komunikasi yang baik akan dibutuhkan di dunia kerja nanti.
“Komunikasi juga ikut menentukan seberapa besar keberhasilan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien, itu juga ditentukan oleh kualitas komunikasi dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang perawat,” ujar mahasiswa angkatan 2019 ini.