• Berita
  • Pasien Covid-19 Gejala Berat di IGD RSHS Mencapai 90 Persen

Pasien Covid-19 Gejala Berat di IGD RSHS Mencapai 90 Persen

Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum positif Covid-19. Masyarakat diharap selalu patuh protokol kesehatan 3M.

Spanduk larangan masuk bagi warga yang tidak memiliki surat keterangan bebas Covid-19, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 30 Mei 2021. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Iman Herdiana8 Juni 2021


BandungBergerak.idJumlah pasien Covid-19 di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terus meningkat. Masyarakat diingatkan tidak abai menggunakan protokol kesehatan 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan.

Plh Direktur Pelayanan Medik Perawatan dan Penunjang RSHS Yana Akhmad Supriatna Sp.PD-KP mengatakan keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) di rumah sakit pusat rujukan Covid-19 ini terus bertambah.

Dari 224 tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19, sebanyak 112 tempat tidur atau 50 persen sudah terisi. RSHS juga mendapat lampu kuning dari melonjaknya jumlah pasien Covid-19 dengan kondisi berat di IGD RSHS yang mendekati angka 100 persen.

"Namun yang jadi perhatian kami adalah BOR untuk kasus-kasus yang kritis/berat di ruang intensif itu keterisiannya dari 40 tempat tidur itu terisi sebanyak 34 tempat tidur, hampir 90 persen," kata Yana Akhmad Supriatna, dalam keterangan resmi, Selasa (8/6/2021).

Dari 40 tempat tidur IGD RSHS yang disiapkan untuk pasien Covid-19 yang mengalami kegawatdaruratan, dua di antaranya khusus untuk pasien yang memerlukan layanan cuci darah. Dengan kata lain, saat ini ruang gawat darurat RSHS sudah hampir penuh.

"Dengan 90 persen itu sudah harus kita antisipasi karena IGD tidak boleh sampai 100 persen. Karena Covid-19 ini tak terduga dari yang masuknya hanya sedang-sedang saja atau berat, tiba-tiba kritis memerlukan perawatan intensif," katanya.

Lonjakan pasien RSHS menimbulkan penularan Covid-19 pada tenaga kesehatan maupun non-kesahatan karyawan RSHS. Sampai minggu pertama Juni, sudah ada 23 karyawan yang terpapar. Sebanyak 6 orang di antaranya harus menjalani perawatan.

Sebagian besar karyawan yang terpapar Covid-19 memiliki gejala ringan dan tanpa gejala, sehingga cukup menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Kendati demikian, lonjakan pasien Covid-29 dan terpaparnya para nakes sejauh ini masih bisa dikendalikan rumah sakit pelat merah tersebut. Layanan Covid-19 maupun layanan umum atau non-Covid-19 berjalan seperti biasa.

Paparan pada nakes juga terjadi bukan dalam satu klaster unit pelayanan yang memerlukan penutupan unit tersebut. Mereka yang terpapar berasal dari beberapa unit.

"Secara umum pelayanan tidak terganggu, pelayanan seperti biasa. Mudah-mudahan seterusnya tidak bertambah lagi. Kita tingkatkan 3M-nya termasuk di rumah sakit dan rumah kayawan kami," kata Yana.

Dokter spesialis penyakit dalam itu mengajak masyarakat untuk bersama-sama memutus penularan Covid-19 dengan mentaati protokol 3M. Lonjakan pasien Covid-19 di RSHS dan terpaparnya para nakes tak lepas dari kerumunan yang terjadi selama libur panjang lebaran bulan lalu.

Kepada masyarakat yang merasakan gejala Covid-19, ia meminta untuk tidak panik dan langsung membawa ke IGD RSHS yang sudah penuh. Sebab, ada sistem rujukan yang harus dilalui.

IGD sendiri merupakan tempat kegawatdaruratan untuk pasien yang membutuhkan pertolongan intensif. "Jadi hanya kegawatdaruratan yang bisa langsung atau seharusnya langsung mendapat penanganan," katanya.

Dengan menjalani sistem rujukan, maka tidak akan terjadi lonjakan di rumah sakit. Sistem rujukan juga akan menginformasikan kepada rumah sakit untuk melakukan penanganan yang tepat.

Masyarakat yang merasakan gejala Covid-19 bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Fasilitas kesehatan tersebut akan menentukan perlu tidaknya rujukan. Pemanfaatan sistem rujukan juga akan memudahkan pelacakan kontak untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Wagub Uu Ruzhanul Ulum 

Covid-19 tak memandang bulu, semua orang bisa terpapar. Terbaru, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengabarkan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum yang positif Covid-19. Saat ini, kata Ridwan Kamil, Uu sedang menjalani isolasi mandiri. Diharapkan Uu segera pulih dan kembali beraktivitas. Gubernur menambahkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jabar mencapai 99 persen.

Semua pihak diharapkan mendoakan Wagub Uu Ruzhanul, kata Ridwan Kamil, dalam sambutanya di acara Rembuk Nasional Vokasi dan Peresmian Kewirausahaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahun 2020 di Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, dikutip dari siaran pers Selasa (8/6/2021).

Editor: Redaksi

COMMENTS

//