Data Populasi Burung Blekok Sawah dan Kuntul Kerbau di Rancabayawak, Gedebage, Kota Bandung 2011
Pada 2011 jumlah individu rata-rata burung blekok sawah sebanyak 291 ekor dan burung kuntul kerbau sebanyak 782 ekor. Belum ada kajian lanjutan hingga hari ini.
Penulis Sarah Ashilah1 Juli 2021
BandungBergerak.id - Kota Bandung memiliki sebuah habitat fauna yang unik, yang menjadi tempat hidup ribuan ekor burung kuntul kerbau dan blekok sawah, di Kampung Rancabayawak, Gedebage. Sejak tahun 1990-an, koloni burung tersebut meninggali tiga rumpun bambu yang dirawat dengan baik oleh warga setempat. Kampung yang jadi bagian sebuah kota urban ini pun hingga sekarang terkenal sebagai Kampung Blekok.
Burung blekok sawah dan kuntul kerbau memiliki fungsi yang sangat penting dalam ekosistem, terutama pengendali hama di area persawahan. Burung kuntul kerbau (Bubulcus Ibis) juga termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999.
Pada pertengahan tahun 2011, komunitas Bird Conservation Society (Bicons) mengadakan kajian mengenai populasi dan ekologi burung blekok sawah dan kuntul kerbau di Rancabayawak. Hasil empat kali penghitungan terhadap anggota koloni menyimpulkan jumlah individu rata-rata burung blekok sawah sebanyak 291 ekor dan burung kuntul kerbau sebanyak 782 ekor.
Belum diketahui adanya kajian atau penelitian lain tentang habitat burung blekok sawah dan kuntul kerbau di Rancabayawak setelah 10 tahun berselang. Belum diketahui, apakah terjadi penambahan atau penurunan jumlah anggota koloni.
Yang jelas, dalam sedikitnya lima tahun terakhir, muncul banyak kekhawatiran dan keluhan tentang makin memburuknya kualitas habitat khas tersebut. Selain terus menciutnya luas persawahan yang membuat koloni burung makin kesulitan mencari makanan, warga juga mengeluhkan dampak pembangunan sebuah permukiman baru yang berbatasan langsung dengan kawasan tersebut.