• Berita
  • Anak-anak Kota Bandung Rentan Terpapar Covid-19

Anak-anak Kota Bandung Rentan Terpapar Covid-19

Salah satu wilayah di Bandung yang angka Covid-19 pada anaknya tinggi adalah Kecamatan Antapani.

Puskesmas Cikole mengambil sampel nasofaring pada anak-anak saat swab massal warga desa di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, 8 Juni 2021. Anak-anak terpapar Covid-19 dari klaster keluarga. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Boy Firmansyah Fadzri2 Juli 2021


BandungBergerak.idPaparan Covid-19 pada anak-anak Kota Bandung menunjukkan angka mengkhawatirkan. Meledaknya jumlah kasus Covid-19 pada klaster keluarga membuat risiko penyebaran virus pada anak sulit dihindari.

Salah satu wilayah di Bandung yang angka Covid-19 pada anaknya tinggi adalah Kecamatan Antapani, wilayah yang selalu masuk 10 kecamatan tertinggi dengan kasus konfirmasi aktif Covid-19.

Marliana Febriani, petugas kesehatan Puskesmas Jajaway, Antapani, mengungkap data per 2-19 Juni 2021 terdapat lebih dari 50 anak usia di bawah 17 tahun yang terkonfirmasi positif covid-19. Diperkirakan, jumlah tersebut akan terus bertambah seiring lonjakan demi lonjakan kasus yang terjadi dua pekan terakhir.

“Yang paling muda usianya 5 bulan. Sekarang angkanya belum diperbaharui karena kasusnya makin banyak dua minggu terakhir ini,” ujar Marliana Febriana.

Selain itu, lanjut Marliana, saat ini pihaknya memantau sekitar 400-an anak yang memiliki riwayat kontak erat. Menurutnya, di lapangan jumlah kontak erat pada anak bisa lebih tinggi lagi.

Temuan kasus Covid-19 pada anak biasanya dilihat dari indikasi sakit atau gejala. Selain itu, kasus Covid-19 pada anak kerap muncul pasca-dilakukan pelacakan berbasis keluarga oleh petugas kesehatan.

Di sisi lain, tidak banyak orang tua yang melakukan tes antigen maupun PCR secara mandiri pada anak. Hal ini memperlambat upaya petugas kesehatan mengetahui kondisi anak. Sementara jumlah petugas yang melakukan pelacakan kontak pun memiliki sejumlah kendala, di antaranya, jumlah SDM yang terbatas.

Susanti, seorang ibu penyintas Covid-19, menuturkan gejala sakit yang dialami dua orang anaknya yang juga positif Covid-19. “Sebelum tes engga ada gejala. Bahkan gejala baru muncul sekitar 4-5 harian setelah tes. Abangnya sempat demam tapi engga lama, kalau yang cewek cuma muntah satu kali,” ujar Susanti.

Banyaknya kasus Covid-19 pada anak sebelumnya diungkap Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi yang menyatakan total kasus Covid-19 pada anak di Jawa Barat mencapai 52.350 kasus. Mereka kebanyakan berusia sekolah, kemudian anak pra-sekolah seperti balita dan bayi baru lahir.

Kasus Covid-19 pada anak paling banyak ditemukan di Kabupaten Garut, Kota Bandung, dan Kabupaten Subang. “Sekitar 3.300 penambahannya yang anak per minggu,” kata Nina, dalam keterangan pers daring, baru-baru ini.

Baca Juga: Orang Tua Abai Prokes Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 pada Anak
Varian Delta Ditemukan di Jabar, Kesadaran Prokes Makin Rendah

Lonjakan kasus Covid-19 pada anak juga dilaporkan terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Plt Direktur Utama RSHS Iryanti mengatakan, kasus Covid-19 anak yang dirawat di RSHS meningkat 100 persen dibandingkan data bulan April dan Mei.

Lonjakan kasus Covid-19 pada anak tak lepas dari tingginya paparan pada orang dewasa atau orang. Anak-anak mendapat penularan Covid-19 dari orang dewasa.

Kendati demikian, Pemkot Bandung sejauh ini kesulitan mengupulkan data kasus Covid-19 pada anak. Girindra Wardhana, Seksi Surveilans dan Imunisasi dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, mengatakan pengelolaan data terkait kasus terkonfirmasi Covid-19 Kota Bandung tidak dikelompokkan berdasarkan jenjang usia. “Kalau mau tahu jumlah kasus anak harus dicek satu-persatu,” ujar Girindra melalui keterangan tertulis.

Dilansir dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, 67 persen  anak positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala. Sisanya bergejala. Ada pun beberapa gejala yang paling banyak dilaporkan adalah batuk, kelelahan, dan demam. Sebanyak 15 dari 208 pasien anak positif Covid-19 mengalami sesak napas. Sementara 67 persen anak berusia 6-10 tahun terdeteksi mengalami pneumonia baik ringan maupun berat.

Sementara hasil riset Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan tingginya angka kematian anak. Sebanyak 50 anak dinyatakan positif Covid-19 dari 490 suspek, sementara 20 anak (40 persen) meninggal dunia dari total angka terkonfirmasi positif Covid-19.

 

 

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//