• Berita
  • 50 Ribuan Pelaku Pasar Kota Bandung Perlu Vaksinasi COVID-19

50 Ribuan Pelaku Pasar Kota Bandung Perlu Vaksinasi COVID-19

Ramadan dipridiksi meningkatkan pergerakan warga di pusat perdagangan. Sementara vaksinasi untuk membendung laju penularan COVID-19 jumlahnya masih sangat terbatas.

Situasi perdagangan di Pasar Cihaurgeulis, Bandung. Pasar tradisional perlu jadi prioritas vaksinasi COVID-19. (Foto: Iqbal Kusumadirezza)

Penulis Iman Herdiana29 Maret 2021


BandungBergerak.id - Ramadan dan lebaran tahun ini akan kembali dilalui dalam suasana pandemi COVID-19. Bedanya, pandemi pada Ramadan 2021 sudah ada vaksin COVID-19. Namun keberadaan vaksin tidak menjamin penularan COVID-19 langsung turun drastis. Terlebih jumlah pasokan vaksin masih sangat terbatas.

Di sisi lain, jumlah kasus harian COVID-19 belum berkurang signifikan. Begitu juga di Kota Bandung. Menurut data covid19.bandung.go.id Minggu (28/03/2021) pukul 19:49 WIB, jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Bandung sebanyak 15.249 dengan kasus aktif (dirawat) sebanyak 693 orang.

Kasus sembuh sebanyak 14.285, dan kasus meninggal 271 orang. Jumlah kasus kontak erat dengan pasien positif sebanyak 23.540, kontak erat discarded (sembuh) 22.952, suspek 18.376, suspek discarded (sembuh) 17.006.           

Kasus COVID-19 tertinggi ada di Kecamatan Antapani sebanyak 825 dengan kasus kematian 8 orang. Sedangkan kasus kematian karena COVID-19 terbanyak ada di Kecamatan Batununggal sebanyak 19 kasus, dengan jumlah kasus positif sebanyak 628.

Program vaksinasi COVID-19 di Bandung pun berpacu dengan bertambahnya kasus harian itu. Sementara pada Ramadan ini, peningkatan pergerakan masyarakat di pusat-pusat perdagangan dikhawatirkan memicu lonjakan kasus COVID-19.

Pemerintah Kota Bandung sudah berjanji akan meningkatkan vaksinasi COVID-19 selama Ramadan di pusat-pusat perdagangan. Janji ini disambut positif Iwan Suhermawan, Ketua Umum Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung (HP2B) Iwan Suhermawan.

Tetapi Iwan meminta agar kuota vaksin untuk para pelaku perdagangan benar-benar dimaksimalkan. Pada gelombang pertama vaksinasi COVID-19 sekitar sebulan lalu, pelaku pasar di Pasar Baru yang mendapat vaksin COVID-19 baru 300 orang.

Padahal jumlah pelaku perdagangan di Pasar Baru bisa mencapai 10.000 orang. Jumlah ini berasal dari ruangan dagang/toko Pasar Baru mencapai 5.000. Satu toko bisa mempekerjakan lebih dari dua karyawan. Belum lagi dengan petugas keamanan, petugas parkir, kuli angkut, dan lain-lain.

“Kalau dilihat dari periode pertama vaksinasi 300 orang, dibandingkan jumlah pelaku Pasar Baru, ya masih jauh. Idealnya kan pelaku pasar ini diprioritaskan mendapat vaksinasi COVID-19,” kata Iwan Suhermawan, saat dihubungi BandungBergerak.id, Senin (29/3/2021).

Menurutnya, di Bandung terdapat 35 pasar tradisional dengan estimasi jumlah pedagang 25 ribu sampai 30 ribu. Jumlah ini akan membengkak jika menghitung kuli pasar, tukang parkir, pedagang asongan, kaki lima dan aktivitas pasar lainnya. “Jadi kalau dengan orang yang beraktivitasnya bisa 50 ribuan,” kata Iwan.

Maka ia menyarankan pemerintah pusat maupun Pemkot Bandung agar segera memprioritaskan vaksinasi untuk pedagang pasar yang posisinya rentan di masa pandemi COVID-19 ini. Ia menegaskan, di masa darurat apa pun pasar dibutuhkan karena menyangkut kebutuhan pokok masyarakat. Maka tidak ada pilihan lain selain memprioritaskan vaksinasi untuk para pelaku pasar.

“Harus prioritas. Sedarurat apa pun COVID melanda tetap orang butuh belanja kebutuhan pokok. Kalau kayak bikin KTP atau SIM kan masih bisa ditunda, untuk kebutuhan makan kan tidak mungkin ditunda,” katanya.

Estimasi jumlah pelaku pasar tradisional itu masih jauh panggang dari api jika dibandingkan dengan jumlah vaksin COVID yang tersedia. Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah, baru akan mengajukan permohonan tambahan kuota vaksin untuk para pedagang pasar tradisional dengan jumlah 2.000 dosis.

Jatah vaksin COVID-19 yang masih minim juga terungkap dari pernyataan Direktur Utama Perumda Pasar Juara Bandung Herry Hermawan. Bahwa pihaknya akan mengoptimalkan jatah yang ada, yakni sebanyak 1.700 vaksin untuk menyasar pelaku ekonomi di pasar tradisional.

Rencananya Kamis, 25 Maret 2021, Perumda Pasar Juara Bandung akan mengadakan penyuntikan vaksin di Pasar ITC dan gabungan Pasar Cikapundung. “Sebelumnya sudah lebih dari 700 dosis vaksin sudah diberikan di Pasar Sederhana, Baltos, Pasar Baru dan Kosambi,” ungkap Herry, dalam rilis Humas Pemkot Bandung.

Selain itu, aktivitas masyarakat di bulan Ramadan juga diprediksi meningkat di mal-mal. Terlebih Ramadan 2021 menjadi tahun pertama bagi mal untuk beroperasi selama pandemi Covid-19. Sehingga pelaku usaha mal pun perlu mendapat prioritas vaksin COVID-19.

Pemkot Bandung mencatat, sekitar 12 ribu orang pegawai mal, serta 22 ribu pegawai terdata di berbagai perusahaan ritel di Kota Bandung. Namun realitasnya, kuota vaksin COVID-19 untuk mereka pun masih terbatas.

Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah menyatakan pihaknya sudah mendapat alokasi tambahan vaksin untuk 2.000 dosis yang akan dipakai bagi pelaku mal dan 2.000 dosis bagi pelaku perdagangan ritel. Penyuntikan vaksin tambahan ini akan digelar pekan ini di Ballroom Aryaduta, Bandung.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//