• Pemerintah
  • Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kota Bandung per 5 Juli 2021

Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kota Bandung per 5 Juli 2021

Tersisa 9 rumah sakit di Kota Bandung yang memberikan layanan tempat tidur Covid-19. Ada 61 unit tempat tidur berstatus kosong dan bisa dimanfaatkan warga.

Penulis Sarah Ashilah5 Juli 2021


BandungBergerak.id - Kota Bandung mulai pekan lalu masuk zona merah penularan Covid-19. Pagebluk yang masih jauh dari reda berimbas ke ketersediaan tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. Dalam beberapa pekan terakhir, akibat lonjakan jumlah kasus positif harian, tingkat keterisian tempat tidur Covid-19 terus meninggi. Di lapangan, muncul kekhawatiran terhadap layanan kesehatan ini.

Merujuk Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) Kementerian Kesehatan, diakses Senin (5/7/2021) pukul 09.00 WIB, saat ini tersisa 9 rumah sakit di Kota Bandung, dari sebelumnya total 31 rumah sakit, yang menyediakan tempat tidur khusus pasien Covid-19.  

Dari total 1.037 unit tempat tidur Covid-19 di 9 rumah sakit tersebut, tersisa 61 unit tempat tidur kosong yang bisa dimanfaatkan warga. Terjadi pengurangan 49 unit tempat tidur kosong dibandingkan data hari sebelumnya.

Ketersediaan tempat tidur Covid-19 di Rumah Sakit Umum dr. Hasan Sadikin (RSHS) hari ini bertambah 2 unit. Tersedia 22 unit tempat tidur kosong dari total 337 unit tempat tidur yang disediakan khusus untuk pasien Covid-19.

Selain RSHS, rumah sakit di Kota Bandung yang masih melayani pasien covid-19 ialah RS Khusus Mata Cicendo (4 unit tempat tidur kosong), RS Paru dr. H.A Rotinsulu (5 unit), RS Umum Hermina Pasteur (4 unit), RS Umum Immanuel Bandung (22 unit), dan RS Umum Pindad (4 unit).

Di RS Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung dan RS Umum Al-Islam, semua tempat tidur Covid-19 berstatus terisi penuh.

Warga dapat memperoleh informasi dan layanan terkait Covid-19 dengan menghubungi nomor pusat panggilan (call center) yang sudah disediakan pemerintah di 119 dan 112. Ketika wabah masih jauh dari reda, semua pihak diajak untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//