• Cerita
  • Kecamatan Babakan Ciparay: Danau yang Hilang dan Kepadatan Penduduk

Kecamatan Babakan Ciparay: Danau yang Hilang dan Kepadatan Penduduk

Tingginya jumlah penduduk di Kecamatan Babakan Ciparay menyebabkan banyak danau yang beralih fungsi jadi hunian. Kepadatan penduduk juga meningkatkan kriminalitas.

Usaha tahu rumahan di Cibuntu, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Industri tahu di kecamatan ini dimulai tahun 1940-an. (Foto: Iqbal Kusumadirezza)

Penulis Iman Herdiana30 Maret 2021


BandungBergerak.id - Sebuah danau berbentuk kurva memanjang arah utara-selatan tampak di atas tanah Kecamatan Babakan Ciparay, melintasi Jalan Caringin, Jalan Kopo dan Jalan Soekarno-Hatta. Penampakan danau ini hasi rekayasa digital yang menggabungkan peta lawas dan baru.

Kondisi asli di lapangan sekarang, tidak ada lagi danau di Kecamatan Babakan Ciparay. Lokasi danau yang tampak di peta digantikan permukiman dan sarana komersil lainnya. Apalagi Kecamatan Babakan Ciparay merupakan salah satu dari 30 kecamatan di Kota Bandung dengan jumlah penduduk padat. 

Penampakan danau di Babakan Ciparay hasil digitasi Muhammad Malik Ar Rahiem, geologist yang juga anggota Kelompok Riset Cekungan Bandung. Mahasiswa program master jurusan Hidrogeologi Tropis dan Teknik Lingkungan di TU Darmstadt, Jerman, ini melakukan digitasi Peta Kota Bandung tahun 1931 ke peta modern.

“Kita tahu bahwa hampir seluruh danau di Bandung itu telah diurug, dijadikan perumahan. Mungkin yang paling terkenal adalah Situ Aksan, yang letaknya di sekitar Jalan Aksan, dekat Jalan Jamika dan Jalan Sudirman. Kini Situ Aksan sudah hilang, berganti menjadi perumahan,” tulis Muhammad Malik Ar Rahiem, dikutip dari malikarrahiem.com, Senin, 8 Maret 2021.

Sumber peta digital di malikarrahiem.com berasal dari Peta Topografi Lembar Bandung Nord dan Bandung Zuid skala 1:25.000 yang diterbitkan oleh Dinas Perpetaan Hindia Belanda tahun 1931. Pela lawas ini dinilai cukup detail dalam menampilkan danau-danau dan tubuh air di Bandung.

Muhammad Malik Ar Rahiem kemudian melakukan georeferensi sebagaimana biasa dilakukan pada Peta Geologi. Dengan metode ini ia berhasil mendigitasi 73 tubuh air di Bandung yang luas totalnya mencapai 50.053 hektar. Tubuh-tubuh air tersebut dimigrasikan ke peta modern, mengisi ruang-ruang asalnya yang kini diduduki perumahan dan sarana komersil.

“Sebagai perbandingan komplek Tegalega mulai dari Jalan Inggit Garnasih hingga ke BKR dan Jalan Otista hingga ke Jalan Moh Toha adalah sekitar 20 hektar. Maka luas danau di 2 lembar peta Bandung Nord dan Bandung Zuid pada tahun 1931 adalah 2.5 kali Komplek Tegalega,” paparnya.

Masalah Pendidikan

Kini, tidak ada danau di Kecamatan Babakan Ciparay yang secara secara geografis teletak di perbatasan barat daya Kota Bandung. Kecamatan ini menempati lahan 7,449 kilometer atau sekitar 4,46% dari seluruh luas wilayah Kota Bandung, dan membentang di atas tanah dengan ketinggian sekitar 696,78 meter di atas permukaan laut.

Bagian selatan kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung. Di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Astana Anyar, di barat berbatasan dengan Bandung Kulon, dan di timur berbatasan dengan Bojongloa Kaler.

Wilayah Babakan Ciparay terbagi enam kelurahan, yaitu Margasuka, Cirangrang, Margahayu Utara, Babakan Ciparay, Babakan dan Sukahaji. Total ada 57 RW dan 365 RT.

Margasuka merupakan kelurahan dengan wilayah terluas, yaitu 1,612 kilometer. Kelurahan wilayah terkecil adalah Sukahaji, 0,943 kilometer. Kecamatan yang berjarak 3,4 kilometer dari Pemkot Bandung ini mengalami peningkatan jumlah penduduk tiap tahunnya.

Tahun 2010 sebanyak 99.290 penduduk, 2017 sebanyak 108.628  penduduk, dan 2018  sebanyak 109.765 penduduk, seperti dikutip dari Kecamatan Babakan Ciparay dalam Angka 2019 Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung.

Penduduk kecamatan ini lebih banyak laki-laki, yakni 55.084 jiwa, dan jumlah penduduk perempuannya 54.681 jiwa. Sementara jumlah penduduk menurut kelompok umur 0-19 tahun mencapai 40.501 orang, usia 20-44 tahun 47.638 penduduk, usia 45-65 sebanyak 21.626 orang.

Proporsi jumlah penduduk Kecamatan Babakan Ciparay menurut jenjang pendidikan yang sudah ditamatkan menunjukkan, penduduk yang tidak/belum pernah sekolah sebanyak 16.881 orang, tidak tamat SD sebanyak 31.330 orang.

Ada pula penduduk yang belum tamat SD sebanyak 31.330 orang, berijazah SD atau sederajat sebanyak 15.764 orang, berijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 15.426 orang, berijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 13.823 orang, dan penduduk dengan gelar Diploma 9.234, dan sarjana 7.307 orang.

Pekerjaan atau mata pencaharian warga Babakan Ciparay beragam, meski didominasi pegawai swasta  17.540 orang dan pedagang 17.181. Adapun PNS sebanyak 3.084 orang, TNI/Polri 1.118 orang.

Di kecamatan tercatat masih ada petani, 1.095 orang. Lahan sawah ada 45 hektar yang semuanya berada di Kelurahan Cirangrang.

Sementara warga dengan status pelajar sebanyak 11.740 jiwa, mahasiswa sebanyak 15.281 jiwa, pensiunan 6.069 jiwa, dan lainnya 36.657 orang. Data BPS 2018 menyebutkan, jumlah SD di Kecamatan Babakan Ciparay sebanyak 19 unit yang menampung 9.763 murid dengan 400 guru.

Kelurahan Babakan Ciparay memiliki SD terbanyak dengan jumlah murid terbanyak pula, yakni 6 SD dengan 3.636 murid dan 134 guru. Jumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) ada 5, tersebar di Margahayu Utara 1, Babakan Ciparay 1, Babakan 2, dan Sukahaji 1.

Jumlah SMP di Kecamatan Babakan Ciparay ada 5 unit dengan murid 3.176 dan guru 154 orang. SMP tersebut berada di kelurahan Babakan Ciparay, Babakan dan Sukahaji. Di Margahayu Utara dan Babakan terdapat Madrasah Tsanawiyah (MTS), namun tanpa keterangan jumlah guru dan murid.

Adapun Sekolah Menengah Atas (SMA) hanya terdapat di Kelurahan Babakan Ciparay, yakni 1 unit SMA dengan 968 murid dan 54 guru. Madrasah Aliyah (MA) terdapat 1 unit di kelurahan Babakan, tanpa keterangan jumlah murid dan guru.

Ada pula Sekolah Luar Biasa (SLB) yang jumlahnya 3 unit. Masing-masing berada 1 di Cirangrang dengan 45 murid dan 6 guru, 2 unit di Babakan dengan 77 murid dan 16 guru. Penyandang disabilitas tercatat sebanyak 293 orang, terdiri dari tunadaksa, tunawicara, tunanetra, dan lain-lain.

Sebagai perbandingan, tahun 2015 di kecamatan ini terdapat 53 unit sekolah. Terdiri dari 37 unit SD/MI Negeri, 8 unit SD/MI Swasta, 4 unit SMP/MTs Negeri, 3 unit SMP/MTS Swasta, dan 1 unit SMA Negeri. Pendidikan prasekolah seperti Taman Kanak-kanak (TK) terdapat 17 unit, TKA/TPA 9 unit, dan RA sebanyak 12 unit.

Di samping tersedianya berbagai sekolah formal, Kecamatan Babakan Ciparay memiliki cukup banyak sekolah informal. Data BPS 2015 mencatat ada 3 unit sekolah Paket A, 11 unit sekolah Paket B dan 6 unit sekolah Paket C.

Terdapat pula 6 unit sekolah keaksaraan yang tersebar di beberapa kelurahan di Kecamatan Babakan Ciparay. Ada 8 unit lembaga kursus dan pelatihan (LKP) di Kecamatan Babakan Ciparay yang meliputi bimbingan belajar sekolah serta lembaga kursus dan pelatihan kecantikan.

Masalah Kesehatan dan Keberagaman Penduduk

Sarana kesehatan di Kecamatan Babakan Ciparay terdiri dari 1 rumah sakit di Cirangrang, dan terdapat 3 puskesmas masing-masing di Kelurahan Margasuka, Babakan Ciparay, Sukahaji. Ada 90 posyandu yang tersebar di kelurahan-kelurahan, klinik/balai pengobatan terdapat 5 unit.

BPS juga melaporkan peserta BPJS Kesehatan di Kecamatan Babakan Ciparay tahun 2017 sebanyak 19.703 peserta, dan pemegang SKTM sebanyak 4.799 peserta.

Kecamatan Babakan Ciparay termasuk wilayah dengan penduduk beragam suku bangsa dan agama. Jumlah penduduk beragama Islam sebanyak 100.710 jiwa, Kristen Protestan 5.886 pemeluk, Katolik 2.460 pemeluk, Hindu 214 pemeluk, Budha 465 pemeluk dan lainnya 30 pemeluk.

Sarana peribadatan terdiri dari 124 Masjid, 71 langgar, 23 musola. Jumlah gereja protestan ada 3. Menurut BPS, jumlah sarana peribadatan di kecamatan ini belum memfasilitasi seluruh umat beragamanya.

Babakan Ciparay hanya memiliki tempat peribadatan mesjid/langgar/mushola dengan jumlah yang cukup banyak. Sementara tempat ibadah untuk agama lainnya, misalnya vihara dan pura, belum tersedia.

Kepadatan Penduduk dan Pencurian

BPS mencatat, gangguan keamanan (Kamtibmas) di Kecamatan Babakan Ciparay pada 2018 didominasi kasus pencurian, yakni 43 kasus, 7 kasus penipuan, 1 kasus pengrusakan. Dalam studi yang dilakukan Yuda Sulistianto W, “Zonasi Tingkat Kerawanan Pencurian Kendaraan Bermotor Di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung” (UPI, 2017), disebutkan Polres Babakan Ciparay mencatat sebanyak 1.021 kasus kriminalitas terjadi di Babakan Ciparay selama tahun 2013. Dari jumlah tersebut, kasus pencurian kendaraan bermotor yang paling tinggi.

Yuda Sulistianto mengaitkan teori kepadatan penduduk dengan tingkat kriminalitas. Menurutnya, data BPS Kota Bandung menyatakan kepadatan penduduk Kecamatan Babakan Ciparay sebesar 19.744 jiwa per km persegi. Berdasarkan Undang-undang No. 56/PRP/1960, Babakan Ciparay merupakan kawasan sangat padat penduduk karena tingkat kepadatannya lebih besar dari 401 jiwa/km persegi.

Selain padat penduduk, Babakan Ciparay juga memiliki tingkat kepadatan bangunan yang memengaruhi besar kecilnya kejadian pencurian kendaraan bermotor. Tingginya tingkat kepadatan bangunan menimbulkan sempitnya lahan yang tersedia bagi masyarakatnya. Hal ini mengakibatkan bangunan maupun rumah yang ada di Kecamatan Babakan Ciparay pada umumnya tidak memiliki tempat parkir yang aman.

Selain padat penduduk, Kecamatan Babakan Ciparay memiliki beragam industri yang digerakkan masyarakat. BPS mencatat ada industri besar yang jumlahnya 55 unit, kemudian ada industri sedang dan industri mikro atau rumahan.

Industri sedang merupakan industri yang memiliki jumlah pekerja sekitar 20 orang. Data BPS 2015 menyebutkan, dari jumlah industri sedang Kota Bandung yang mencapai 835 unit, sekitar 18 persennya berada di Kecamatan Babakan Ciparay.

Kondisi ini menjadikan Kecamatan Babakan Ciparay menjadi kecamatan dengan jumlah industri sedang terbanyak setelah Kecamatan Bandung Kulon. Industri di kecamatan Babakan Ciparay terkelompok di kelurahan Margasuka, Kelurahan Cirangrang dan Kelurahan Margahayu Utara. Tahun 2018, industri sedang mencapai 108 unit.

Kecamatan Babakan Ciparay memiliki industri mikro atau rumahan yang cukup banyak. Industri mikro di kecamatan ini didominasi oleh home industri tahu Cibuntu yang terletak di kelurahan Babakan dan Kelurahan Sukahaji. Bahkan Kelurahan Babakan diresmikan menjadi sentra pengrajin tahu Cibuntu ketika tahun 2012.

Dari data 2015, jumlah industri mikro di kecamatan Babakan Ciparay mencapai 739 unit, yang terbanyak ada di kelurahan Babakan yang mencapai 30,58 persen dari seluruh total industri mikro yang ada di kecamatan ini.

Kelurahan yang memiliki industri mikro paling sedikit adalah Kelurahan Margasuka yang hanya mencapai 6 persen dari total seluruh industri mikro di Kecamatan Babakan Ciparay. Sementara data 2018, jumlah industri mikro sebanyak 810 unit.

Kegiatan ekonomi warga Babakan Ciparay juga dilakukan di tempat perdagangan tradisional dan modern. Di kecamatan ini terdapat 1 pasar tradisional, 1 pasar induk di Kelurahan Babakan, 14 pertokoan, 19 minimarket, 3 Toserba, 1 hypermarket, 1 mal. Jumlah Warung Makan sebanyak 838, rumah makan 33, dan restoran 12.

Selain industri, kKegiatan masyarakat Kecamatan Babakan Ciparay dilakukan melalui kelompok organisasi yang terdiri dari 6 LPM, 62 karang taruna, 32 kelompok kesenian, 28 kelompok olahraga. Sarana olahraganya terdiri dari 10 lapangan basket, 8 bulutangkis, 8 footsal, 1 sepak bola, 9 tenis lapang.

Sarana olahraga yang memerlukan lahan luas seperti sepak bola di Kecamatan babakan Ciparay menurun drastis dibandungkan data 2015 yang menunjukkan ada 11 lapangan sepak bola yang tersebar di 6 kelurahan. Masing-masing kelurahan memiliki sarana sepakbola.

Sarana Pariwisata dan Rekreasi di Kecamatan Babakan Ciparay tersebar di kelurahan-kelurahan, mulai dari bioskop, karaoke, mainan anak, pusat kebugaran. Misalnya, di Kelurahan Cirangrang terdapat hotel bintang 2, karaoke dan bioskop.

Target wajib pajak kecamatan ini sebanyak 20.190 dengan nilai Rp28.616.181.076. Realisasinya, 15.561 wajib pajak dengan nilai Rp22.158.557.911. Sedangkan pemberi zakat sebanyak 88.320, dan penerima zakat 17.662. Kemudian lembaga keuangan di Kecamatan Babakan Ciparay terdiri dari 23 bank umum, 2 BPR, 10 koperasi, dan 2 pegadaian.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//