• Cerita
  • DATA BICARA: Mobilitas Warga Melonjak Mei 2021, Kasus Covid-19 Kota Bandung Meledak Juni 2021

DATA BICARA: Mobilitas Warga Melonjak Mei 2021, Kasus Covid-19 Kota Bandung Meledak Juni 2021

Sepanjang Mei 2021 sebanyak 933.318 orang menggunakan kereta api Daop Bandung dan 15.957 orang menggunakan pesawat dari Bandara Husein Sastranegara.

Penulis Sarah Ashilah10 Juli 2021


BandungBergerak.id - Bandung, seperti juga kota-kota lain di Indonesia, mengalami ledakan kasus Covid-19 sepanjang Juni 2021. Data menunjukkan, terjadi penambahan 2.964 kasus baru dengan 106 di antaranya meninggal dunia.

Di lapangan, kita menyaksikan bagaimana rumah sakit mulai kesulitan menampung dan melayani pasien. Dalam dua pekan terakhir, muncul kepanikan akibat kelangkaan tabung oksigen.

Di TPU Cikadut, ambulans pengantar jenazah Covid-19 terus berdatangan. Frekuensi hariannya kian bertambah. Tidak cukup lagi dengan tenaga tangan, penggalian liang lahat dilakukan dengan bantuan alat berat.  

Banyak pihak meyakini, ledakan kasus Covid-19 sejak Juni 2021 merupakan imbas libur panjang lebaran pada bulan sebelumnya. Larangan mudik tidak efektif di lapangan. Penerapan protokol kesehatan kedodoran di mana-mana dan kita semua sekarang membayar mahal.

Data bisa membantuk kita membaca, lalu belajar dari, kaitan antara lonjakan mobilitas warga selama libur panjang dan ledakan kasus Covid-19 di Kota Bandung sesudahnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat sepanjang Mei 2021 sebanyak 933.318 orang menggunakan moda transportasi Kereta Api Daop Bandung dan 15.957 orang menggunakan pesawat terbang dari Bandara Husein Sastranegara.

Data menunjukkan bagaimana jumlah pengguna kereta api dan pesawat di Kota Bandung mengalami kenaikan signifikan dari bulan ke bulan. Pada Februari 2021, jumlah penumpang kereta api tercatat sebanyak 553.964 orang dan pesawat 13.235 orang. Penambahan jumlah pengguna moda transportasi menandai makin tingginya mobilitas warga yang memuncak di libur panjang Mei 2021.

Tentu ada moda transportasi lain yang digunakan warga dalam mobilitas sepanjang libur panjang Mei 2021 lalu, seperti bus dan bahkan sepeda motor, yang juga menjadi faktor percepatan penularan virus. Faktor lain yang juga menentukan adalah kemunculan virus varian baru yang jauh lebih mudah menular.

Gelombang pagebluk sejak Juni 2021, yang masih berlangsung hingga hari ini, ditanggapi pemerintah dengan menggulirkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Belajar dari data, kita mestinya tidak lengah dan mengulangi keteledoran serupa. 

Baca Juga: Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kota Bandung Sepanjang Juni 2021, Melonjak Drastis dalam Dua Pekan

Editor: Redaksi

COMMENTS

//