BandungBergerak.id - Pagebluk yang masih jauh dari reda berimbas ke ketersediaan tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. Dalam beberapa pekan terakhir, akibat lonjakan jumlah kasus positif harian, tingkat keterisian tempat tidur Covid-19 terus meninggi. Pemerintah menanggapi dengan menambah jumlah tempat tidur Covid-19, selain mendirikan tempat-tempat isolasi mandiri.  

Merujuk Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) Kementerian Kesehatan, diakses Senin (19/7/2021) pukul 09.30 WIB, saat ini ada 19 rumah sakit yang menyiapkan tempat tidur khusus bagi pasien Covid-19 di Kota Bandung. Dari total 1.718 unit tempat tidur Covid-19, tersisa 313 unit tempat tidur berstatus kosong yang terdiri dari ruangan Isolasi, ICU, dan NICU.

Meski berstatus kosong di Sinarap, tidak serta-merta tempat-tempat tidur itu bisa langsung digunakan. Pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit harus melewati tahap screening terlebih dulu di IGD. Maka hal yang perlu diperhatikan warga ketika mengecek ketersediaan tempat tidur Covid-19 lewat Siranap adalah mengecek juga ketersediaan tempat tidur di IGD. Bukan hanya ketersediaan di ruang isolasi.

Dari 19 rumah sakit di Kota Bandung yang menyediakan tempat tidur Covid-19, hari ini hanya ada 4 rumah sakit yang bisa menerima pasien Covid-19 di IGD, yakni RS Pindad dengan 7 unit tempat tidur kosong di IGD, RS Umum Hermina Arcamanik (4 unit), RS Khusus Ginjal Ny. R. A. Habibie (2 unit), dan RS Immanuel Bandung (4 unit).

BandungBergerak.id mengonfirmasi ketersediaan tempat tidur kosong di RS Pindad dan RS Umum Hermina Arcamanik dan petugas di kedua rumah sakit membenarkan data itu.

Informasi ketersediaan tempat tidur Covid-19 merupakan data dinamis yang terus berubah sepanjang waktu. Kondisi terkininya bisa dicek warga di situs resmi Sinarap Kemenkes di http://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/. 

Warga dapat memperoleh informasi dan layanan terkait Covid-19 dengan menghubungi nomor pusat panggilan (call center) yang sudah disediakan pemerintah di 119 dan 112. Ketika wabah masih jauh dari reda, semua pihak diajak untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.