SDN 5 Cikidang, Riwayatmu Kini
Sudah dua tahun terakhir SDN 5 Cikidang, Lembang, tidak memperoleh murid baru. Dalam ragam keterbatasan, para murid dan gurunya tidak kehilangan semangat belajar.
Sudah dua tahun terakhir SDN 5 Cikidang, Lembang, tidak memperoleh murid baru. Dalam ragam keterbatasan, para murid dan gurunya tidak kehilangan semangat belajar.
BandungBergerak.id - Duduk sendirian di atas batang pohon tumbang, seorang murid perempuan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Cikidang menatap pemandangan bukit-bukit dan hamparan kebun yang maha luas di lembang sisi utara sekolahnya, Selasa, 26 Juli 2022 pagi. Udara di kawasan dataran tinggi di Kampung Pengkolan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, cukup dingin. Sebagian besar murid memilih menghabiskan jam istirahat dengan bermain di sekitar sekolah sambil berjemur matahari.
Kompleks SDN 5 Cikidang, yang dibangun pada 1975, dikelilingi hamparan kebun dan ladang tanaman semusim berlatar bukit dan gunung. Di kejauhan, baru terlihat atap-atap rumah perkampungan. Akses menuju sekolah ini berupa jalan naik turun dan berkelok jika ditempuh dari permukiman warga terdekat di sisi selatan dan timur.
Saat ini SDN 5 Cikidang, yang bangunannya sanggup menampung 200 orang murid, hanya memiliki 50 orang murid, terdiri dari 8 murid kelas III, 8 murid kelas IV, 8 murid kelas V, serta 26 murid kelas VI. Tak ada murid kelas I dan II.
Tinggal dua orang guru yang tersisa di sekolah ini. Ella Nurlaela (49) bertanggung jawab mengajar tiga kelas sekaligus, yakni kelas III, IV, dan V. Sementara itu, Etty Suryati (59 tahun) membimbing murid-murid kelas VI. Nurhayati (56 tahun), kepala SDN 1 Cikidang yang ditunjuk jadi pelaksana tugas (Plt.) kepala SDN 5 Cikidang, tidak ikut mengajar.
Selasa pagi itu di kelas III sampai V rata-rata hanya ada 4 orang murid saja yang masuk. Yang lain absen. Sementara itu, semua murid kelas VI datang ke sekolah.
"Ya begini setiap hari. Kami yang hanya dua orang guru harus bergantian mengajar dari kelas yang satu ke yang lain. Dulu sebelum guru-guru lain pensiun, kegiatan belajar-mengajar di sekolah ini normal seperti sekolah lain,” tutur Ella.
Ella sudah mengajar di SDN 5 Cikidang sejak 1986. Ketika itu kawasan tersebut masih berupa hutan dan kebun. Jumlah sekolah masih sangat sedikit. Meski jaraknya jauh, dengan akses berupa jalan tanah berbatu, anak-anak kampung berbondong-bondong bersekolah di SDN 5 Cikidang.
Seiring perjalanan waktu, sekolah-sekolah baru didirikan semakin dekat dengan perkampungan. Merujuk data Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, saat ini terdapat 72 unit sekolah dasar di Kecamatan Lembang, terdiri dari 59 sekolah dasar negeri dan 13 sekolah dasar swasta. Di Desa Cikidang sendiri, setidaknya ada tiga sekolah negeri, satu madrasah negeri, dan satu sekolah Islam terpadu.
Jumlah murid SDN 5 Cikidang semakin tergerus. Pandemi Covid-19 sejak awal 2020 memperparah keadaan. Pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2021 lalu, tak ada satu pun orangtua mendaftarkan anaknya ke SDN 5 Cikidang.
Suasana sekolah dengan jumlah murid sedikit tidak membuat para murid kehilangan semangat belajar. Melani, bocah 10 tahun yang duduk di kelas IV, mengaku suka dengan suasana tenang di kelasnya yang hanya dihadiri lima orang murid.
"(Aku) Seneng yang sepi. Belajar lebih tenang dan mudah konsentrasi," katanya.
Salsabilla (11), Fahrani (12), Citra (12), dan Tiara (11) memiliki semangat serupa. Keempatnya adalah murid kelas VI yang setiap hari pulang pergi ke sekolah bersama-sama. Rumah mereka berdekatan atau paling tidak satu jalur pulang pergi ke sekolah.
"Kami nggak masalah mau ramai atau sepi di sekolah. Ya senang-senang saja. Apalagi bisa pergi pulang sekolah selalu barengan. Kita biasa berjalan kaki sekitar 20 menit menuju sekolah dari rumah," kata Salsabilla.
Sedikit yang berubah dari lingkungan sekeliling SDN 5 Cikidang dari dulu sampai sekarang. Masih kebun jeruk dan ladang-ladang sayuran. Udara paginya juga masih dingin menggigilkan badan.
Yang berbeda adalah jumlah warga sekolah yang kian menyusut dari tahun ke tahun. Jika tak ada perbaikan signifikan, sekolah ini akan disatukan dengan SDN 1 Cikidang yang lokasinya ada di samping kantor Desa Cikidang, Lembang. Demikianlah riwayat panjang SDN 5 Cikidang, sekolah yang hampir berusia setengah abad, menemui senjakalanya.
Bagi Ella Nurlaela, tahun ini merupakan tahun terakhirnya mengajar sebelum masuk masa pensiun tahun depan. Bertugas di sekolah yang kini kekurangan murid, semangat pengabdiannya sebagai seorang guru tidak pernah pudar.
“Walau jauh dan terpencil, saya betah mengajar di sini (SDN 5 Cikidang),” tuturnya. “Saya ingin anak-anak desa juga bisa maju dan meneruskan ke jenjang pendidikan lebih tinggi."
Foto dan teks: Prima Mulia
COMMENTS