• Foto
  • Stasiun Cimekar dari Kabupaten Bandung ke Kota Bandung

Stasiun Cimekar dari Kabupaten Bandung ke Kota Bandung

Stasiun Cimekar yang dulu bernama Stopplaats Ciendog sejak beroperasi tanggal 1 Mei 1899, dinyatakan nonaktif sejak 21 Maret 2023. Stasiun pindah ke lokasi baru.

Fotografer Prima Mulia23 Maret 2023

BandungBergerak.id – Beberapa calon penumpang kereta tergopoh melewati emplasemen Stasiun Cimekar (kini nonaktif). “Saya kira masih berhenti di sini, tadi lihat poster di jendela loket tiket ternyata sudah pindah, keretanya sudah pergi belum ya? Saya mau ke Stasiun Bandung, padahal sudah beli tiket," kata seorang wanita sambil terus berjalan menuju ke Stasiun Cimekar baru, sekitar 200 meter  jaraknya dari stasiun lama.

Poster di loket tiket Stasiun Cimekar nonaktif jadi satu-satunya sumber informasi buat penumpang wanita yang nyaris ketinggalan kereta tadi. Kejadian ini terus berulang sampai 3 rangkaian kereta api melintas keluar masuk stasiun karena minim informasi. Di poster itu disebutkan bahwa per 21 Maret 2023 semua layanan transportasi kereta api dialihkan ke Stasiun Cimekar baru.

"Harusnya dikasih info kalau stasiun pindah, ini nggak ada ya, tiket kan dipesan online, harusnya ada info ya, saya kan taunya ke sini (Stasiun Cimekar lama) eh taunya pindah ke stasiun baru," kata Asih, pengguna kereta komuter lokal Bandung Raya yang akan pergi ke Cicalengka.

"Kami kordinasikan dengan KCI (PT Kereta Commuter Indonesia) selaku operator KA lokalnya untuk disosialisasikan ke penumpang," kata Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Mahendro Trang Bawono, melalui pesan Whatssap menanggapi keluhan penumpang tersebut.

Stasiun Cimekar lama yang ada di Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung,  kini berstatus nonaktif. Sebagai gantinya, sebuah bangunan stasiun lebih megah berwarna hijau berdiri tak jauh dari stasiun lama. Lokasi baru Stasiun Cimekar bergeser dari wilayah kabupaten kini masuk ke wilayah Gedebage, Kota Bandung. Di latar bangunan stasiun, nampak mencolok arsitektur khas dari Masjid Raya Al Jabbar.

Stasiun Cimekar baru yang lebih modern dan representatif selain untuk melayani penumpang kereta komuter Bandung Raya dan Cibatuan, juga bisa menjadi salah satu alternatif akses yang bisa dipergunakan masyarakat untuk mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage. Stasiun baru juga jadi lebih dekat ke Stadion GBLA di Gedebage.

Stasiun Cimekar banyak menyimpan sejarah masa lalu sebagai stasiun perhentian (stopplaats) yang telah beroperasi sejak 1 Mei 1899. Dulunya bukan bernama Cimekar, tapi Stopplaats Ciendog. Perjalanan kereta api antarkota jurusan Bandung-Maos juga berhenti di Ciendog.

Berdasarkan tulisan esai Atep Kurnia di kolom BandungBergerak.id, Stasiun Ciendog di masa kolonial berperan cukup vital sebagai sarana transportasi penduduk yang tinggal di sekitar Distrik Ujungberung Wetan dan Kota Bandung. Jumlah penumpang yang dilayani mencapai puluhan ribu orang per tahun.

Stasiun yang berada di kawasan rawan banjir ini pernah terganggu pelayanannya akibat banjir yang menggenangi  wilayah Rancaekek sampai Gedebage. Bencana banjir ini diwartakan koran-koran saat itu sejak tahun 1912, 1924, 1930, 1931, dan 1932. Sampai sekarang pun daerah ini merupakan kawasan rawan banjir.

Peristiwa yang cukup heboh terjadi pada 29 Maret 1924. Rangkaian kereta api ekspres dari Surabaya anjlok dan nyungsep ke sawah di depan Stasiun Ciendog. Dari berbagai berita di Koran saat itu, spekulasi bermunculan. Salah satunya spekulasi bahwa ada unsur sabotase dalam kecelakaan kereta api di Ciendog.

Stasiun kecil atau Stopplaats Ciendog diperkirakan berubah namanya jadi Stasiun Cimekar setelah dilakukan pengembangan dan penambahan bangunan baru pada 21 Maret 2000 sesuai pada prasasti peresmian. Kini, pada 21 Maret 2023, stasiun yang berada di ketinggian +668 meter ini berpindah lagi beberapa ratus meter ke arah barat, masuk wilayah Kota Bandung.

Foto dan teks: Prima Mulia

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//